3┊Kekerasan

2.2K 246 16
                                    

Happy reading

Kini mala sedang mencuci mobil rakha, karena rakha menyuruhnya tadi, kakinya juga sudah mendingan.

Dengan telaten mala membersihkan mobil dengan semangat, tidak tau mengapa dia sangat semangat sekali.

Hari ini rakha berangkat siang, jadi ia stay dulu di gazebo rumahnya, ia merasa bosan, sehingga rakha ke arah taman rumahnya, tepat mala juga ada disitu.

Rakha memandangi mala dan alisya dari kejauhan, mereka berdua asik mengobrol, dan alisya sedikit membantu mala, rakha tersenyum, mengapa rakha tersenyum ya?

Langkah kaki rakha menuju ke mereka, mereka yang sedang bersenda gurau pun menoleh ke arah rakha.

"Ehh ada kak rakha, ohh pasti mau berduaan ya, yaudah alisya pergi dulu ya! Babayyy" alisya pergi meninggalkan mereka.

"Ehh, sya! " mala panik, karena ditinggal oleh adik iparnya, panik karena ia kira rakha akan melukainya.

Rakha mengambil selang air, ditangan mala, dan dia sendiri yang membilas mobilnya, padahal tadi dia juga yang menyuruh mala.

"Mmm, kha si_sini aku aja, ntar kamu sakit" ragu mengucapkan

Rakha masih terdiam, sampai dirinya menyorotkan air ke arah mala, mala terkejut, dirinya sudah siap dengan kemarahan rakha, tapi mala sedikit takut.

Rakha heran, menggapa dari wajah mala sedikit gelisah, dan ia juga terdiam sedari tadi, "sakit? " ucap rakha.

"Hah.. Mm i_itu, eee..si_sini a_aku aja"

"Kenapa? Ayo main air! " degg, kenapa rakha bersikap seperti itu? Apa rohnya sekarang berada di tempat lain?

"Hahh"

Rakha menarik pergelangan tangan mala, dan dia menyorotkan air ke wajah mala, wajah mala yang sudah terkena riasan sedikit, maskara nya pun luntur.

HAHAHAHA

Rakha tertawa, mala heran dibuatnya, "kenapa? " mala heran, baru kali ini ia melihat rakha tertawa terbahak-bahak.

"Liat nih spion" mala langsung melihat spion, mala kaget, dan juga dirinya sangat malu.

Rakha tambah menyorotkan air lagi dan lagi, "ihh rakha, udah, ntar kalo aku masuk kedalem gimana? " mala mengambil selang di tangan rakha, dan bergantian mala yang menyemprotkan nya ke rakha.

Tanpa rasa takut, karena dirinya juga kesal, dan malu dibuatnya.

Rakha juga tidak mau kalah, sehingga cuci mobilah yang menjadi saksi, pertamanya rakha berhati lembut.

"Ih rakha, udah , hitam loh mataku" rakha tertawa, ternyata mala ngelawak juga.

"Makannya kalo beli barang itu yang ori!, hahahaha" rakha terus terusan tertawa. Mala juga sedikit senang, karena rakhanya sudah tidak segarang kemarin, hihi.

Mala masih terdiam, karena dia hanya ingin berhemat saja, takut dikira cewe matre, lagian ngga semua barang kw, ori juga ada, malah lebih bnyk.

"Kurang? Hmm"

"Enggak, cuma irit aja, ini juga lebih kok"

"EKHEM"

mereka berdua menoleh.

"Eh, nek" mala sedikit malu, dan mengumpat dibelakang rakha.

"Kenapa la? Rakha, itu istrimu kenapa? "

"Ohh, ini cuman sedikit basah aja tubuhnya, jadi mala malu mungkin" rakha sengaja, dia bukan tipikal mengumbar aib orang.

"Ohh, nah gini kan enak diliatnya, cepet bikin cucu ya" mereka berdua melotot, lalu neneknya pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka.

Terluka (Rakmal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang