Dua hari pun berlalu, rencana mereka pun juga semakin matang. Bryan juga sudah mengatakan pada keempat temannya untuk bertemu di pelabuhan. Mereka akan pergi menggunakan speedboad untuk menuju pulau yg sudah ditentukan oleh Bryan.
Perlengkapan sudah siap, semua sudah di rencanakan sebaik mungkin bahkan mereka sampai rela mengistirahatkan waktu kuliah demi film yg sudah ada dalam bayangan.
Bible, Fiko dan Bryan sudah berada di atas speedboad sejak sepuluh menit yg lalu, sementara Build dan Joshua belum juga terlihat.
"Biu sama Josh mana sih?" tanya Bryan yg sudah tidak sabar untuk segera pergi.
"Lagi pacaran kali berdua" jawab Bible sinis.
"Gak mungkin lah Bib. Kan dari awal kita udah sepakat gak boleh cinta cintaan sama temen sendiri" jelas Fiko.
"Sekarang apanya sih yg gak mungkin, lihat aja tuh" Bible melirik ke arah Build dan Joshua yg baru datang bersama.
Dengan langkah terburu buru, Build dan Josh berjalan menuju ke teman teman mereka.
"Aduh sorry banget telat soalnya tadi mobilnya mogok, untung tadi ketemu Josh di jalan" ucap Build mencoba menjelaskan keterlambatannya.
"Gini ni kalo temenan udah ada rasa, komitmen di lupain" ucap Bible yg langsung pergi masuk ke dalam speedboad yg akan membawa mereka berpetualang.
"Kenapa sih Bible sewot banget?" tanya Josh bingung.
"Lagi dapet kali." jawab Fiko yg kemudian menyusul Bible masuk.
"Kenapa sih?" Build coba mempertanyakan lagi.
"Udah gak usah di pikir, buruan masuk abis itu kita berangkat" jawab Bryan santai.
Build dan Josh bertatapan sejenak sama sama bingung dgn sikap Bible, setelah itu mereka ikut masuk menyusul yg lain. Karena sudah berkumpul semua, akhirnya perjalanan mereka pun di mulai hari ini.
Lima belas menit sudah perjalanan lima sekawan itu menuju suatu tempat yg hanya Bryan saja yg tau. Speedboad yg membawa mereka pun semakin melaju kencang membelah luasnya lautan.
"Bry, lo mau bawa kita kemana sih?" Tanya Fiko yg memang sudah sangat penasaran kemana tujuan mereka.
"Gue bakal ajak kalian ke pulau. Katanya sih tuh pulau keren banget, dan yg paling penting belum banyak orang yg tau tempat itu." Jelas Bryan penuh semangat.
"Yakin lo tempatnya keren? Emang pernah kesana?" Tanya Fiko meragukan.
"Yah belum sih, tapi gue udah searching di internet dan emang beneran keren" jawab Bryan.
Sementara teman temannya sedang membicarakan tempat tujuan mereka, Build seperti orang yg sedang gelisah. Entah apa yg dia cari, tapi sedari tadi dia sibuk melihat ke sekeliling mencari sesuatu.
"Biu, nyariin apaan sih?" Tanya Fiko yg aneh dgn sikap Build.
"Ha?? Enggak" jawab Build yg masih celingukan.
"Eh Bible mana sih?" Tanya Build pada ketiga temannya.
"Nah kan bilangnya enggak enggak, ujung ujungnya nyariin juga" sindiran Fiko membuat Build tersenyum malu.
"Iyah juga yah, si Bible mana sih kok gak gabung disini?" Fiko pun ikut mempertanyakan keberadaan Bible.
"Gue juga gak lihat dia dari tadi, kemana sih tuh anak?" Tanya Bryan pada Josh. Josh pun hanya menggeleng malas dgn pertanyaan itu.
"Cariin deh Biu, kayaknya ada di belakang" lanjut Bryan meminta Build untuk mencari Bible.
"Kenapa harus Biu yg nyariin, kenapa gak elu atau Fiko aja" sahut Josh kurang setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunted Island (BibleBuild) ✔️
HorrorPerjalanan yg awalnya menyenangkan berakhir dgn berbagai macam teror setelah mereka melakukan ritual pemanggilan arwah penasaran. "Kami pergi berlima, tolong biarkan kami pulang berlima juga." * BibleBuild *