Kicauan burung burung di tengah pulau mengiringi setiap langlah kaki Bible,Bryan, Build, dan Fiko pagi ini. Pagi pagi sekali mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah tua yg sudah beberapa hari mereka tempati. Josh... Dia belum kembali juga sejak kemarin pagi hingga sekarang. Entah kemana perginya laki laki itu. Karena merasa ada yg aneh, akhirnya mereka berempat memutuskan untuk mencari Josh. Bagaimana pun juga Josh teman mereka dan pergi bersama mereka. Teman sejati tidak akan meninggalkan temannya begitu saja.
"Kita cari Josh kemana sekarang?"
Fiko mulai angkat bicara. Mereka sudah mencari Josh di sekitar rumah tapi tidak ada tanda tanda keberadaan Josh sedikit pun.
"Kita cari lebih jauh lagi, siapa tau dia ada disana."
Bryan menunjuk ke arah barat, berharap Josh ada disana. Sudah hampir tiga jam mereka berkeliling pulau tersebut."Istirahat dulu lah capek kali muter muter mulu dari tadi." Sahut Bible.
Bible yg berjalan paling belakang pun menghentikan langkahnya dan duduk di atas batang kayu besar bekas pohon yg tumbang.
"Bible jangan buang buang waktu dong."
Build mendekat pada Bible yg tengah meneguk air mineral di tangannya. Bible tidak merespon perkataan Build sedikit pun. Yang lain pun ikut mendekati Bible dan Build. Tidak di pungkiri mereka semua memang lelah berkeliling sejak pagi.
"Kita istirahat dulu deh, lagian ini belum terlalu siang juga. Gua yakin Josh juga gak bakal pergi jauh jauh dari sini." Sahut Bryan yg ikut duduk di samping Bible.
Karena merasa tidak mendapat dukungan, Build pun mau tidak mau juga harus mengistirahatkan kakinya setelah lelah berjalan. Build merebut botol minum yg hampir saja di minum oleh Bible. Salah satu sifat kekanak kanakan Build yg slalu menjadi favorit Bible sejak lama.
"Kenapa? Mau protes? Gak suka?" Tanya Build agak sewot.
Bible hanya tersenyum melihat Build yg sedang minum. Kekesalan Build justru menjadi hal yg sangat menggemaskan bagi Bible. Seandainya bukan karena status persahabatan mereka, mungkin Build sudah menjadi kekasihnya sekarang. Tapi sayang, persahabatan itu lebih penting di atas segalanya.
"Itu Josh bukan?"
Teriakan Fiko berhasil membuyarkan segala khayalan Bible. Tidak hanya Bible, Bryan dan Build juga sama sama terkejut. mereka bertiga menoleh kemana arah tangan Fiko menunjuk. Hanya pohon pohon besar yg ada disana, tidak nampak ada seorang manusia.
"Mana?"
Bryan celingukan mencari apa yg di lihat Fiko tadi. Tidak ada siapa siapa disana. Karena penasaran mereka berempat pun mendekati pepohonan tersebut untuk memastikan apa benar yg di lihat oleh Fiko tadi.
"Gak ada siapa siapa Fik, salah lihat kali lo" ucap Build.
"Beneran gue lihat Josh, sumpah deh ngapain gue bohong. Dia terakhir pake kaos warna merah kan? Gue yakin itu Josh."
Fiko tetap kekeh dgn penglihatannya. Matanya tidak mungkin salah sepagi ini. Dia juga ingat betul apa yg di kenakan Josh sebelum dia hilang. Tidak mungkin dia tidak mengenali sahabatnya sendiri.
"Sekarang mana? Gak ada kan?" Tanya Bible yg memang tidak melihat Josh disana.
"Okay gini aja. Kalo itu emang Josh, sekarang kasih tau kita dia jalan ke arah mana biar kita ikutin." Sahut Bryan.
"Kesana" Fiko menunjuk ke arah timur dimana Josh terlihat olehnya tadi.
Mereka berempat pun memutuskan mengikuti apa yg di yakini oleh Fiko. Cukup jauh mereka berjalan, dan mungkin sudah sangat dalam di tengah hutan. Bahkan tujuan awal mereka datang ke pulau tersebut pun terlupakan. Film yg ingin mereka buat pun terabaikan setelah arwah Sekar terus meneror mereka. Bahkan tanpa mereka sadari, Sekar terus mengikuti kemana mereka pergi. Dan mungkin, Josh yg di lihat oleh Fiko tadi adalah Sekar dalam wujud yg lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunted Island (BibleBuild) ✔️
HorrorPerjalanan yg awalnya menyenangkan berakhir dgn berbagai macam teror setelah mereka melakukan ritual pemanggilan arwah penasaran. "Kami pergi berlima, tolong biarkan kami pulang berlima juga." * BibleBuild *