Sweetest Mistake | 09

2K 294 22
                                    

"Kebetulan tempat untuk kita dinner tidak terlalu jauh, apa anda ingin naik mobil atau menikmati pemandangan sambil berjalan kaki ke sana?"

"Itu tempatnya." Jeffrey menunjuk sebuah restoran di pinggir pantai yang memang dapat dikatakan dekat menggunakan mobil dan tidak terlalu jauh dengan berjalan kaki, mungkin sekitar 5-10 menit.

"Saya masih ingin menikmati udara segar."

"Oke." sahut Jeffrey dengan senyum di wajahnya. Pria itu merasa senang atas jawaban Rose. Dengan berjalan kaki, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Rose dibanding menggunakan mobil.

Setelahnya, Rose hanya berjalan mengikuti langkah Jeffrey. Masih dengan atensinya yang lebih terfokus pada pemandangan langit dan laut menjelang senja di sampingnya.

"Rose,"

"Hm?"

"Bukankah kita harus mencoba untuk lebih akrab?" tanya Jeffrey kemudian.

Rose lantas menoleh ke arah Jeffrey dengan pandangan bingung,"Memang itu kan tujuan kita bertemu hari ini?"

"Karena itu, saya rasa kita harus mulai merubah cara bicara sekaligus panggilan kita terhadap satu sama lain."

Rose tak membalas, ia hanya diam sembari menatap Jeffrey seakan menunggu pria itu menjelaskan lebih lanjut maksud ucapannya.

"Penggunaan saya dan anda rasanya terlalu kaku untuk orang yang sedang berkencan."

"Jadi lo-gue?"

Jeffrey sesaat menatap Rose dengan pandangan tidak percaya, disusul dengan keluarnya helaan napas dari bibirnya.

"Seriously?"

"Then?" sahut Rose kembali dengan satu alis yang terangkat.

"Aku-kamu."

Rose tertegun sejenak dan tampak memikirkan permintaan Jeffrey selama beberapa saat. Panggilan aku-kamu rasanya terlalu cepat untuk mereka gunakan. Namun apa yang Jeffrey katakan juga tidak lah salah, mereka sedang berkencan dan mencoba mendekatkan diri, panggilan aku-kamu adalah pilihan yang paling tepat.

Pada akhirnya, Rose menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas permintaan Jeffrey.

Jeffrey lagi-lagi tersenyum lebar dan Rose yang melihatnya sesaat mengerjapkan matanya, sebelum kemudian mengalihkan pandangannya. Tanpa sadar, seulas senyuman kecil muncul pada bibirnya.

Rasanya lucu. Pria yang usianya beberapa tahun lebih tua darinya itu, seketika terlihat seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan balon yang sangat ia inginkan. Hanya karena Rose menganggukkan kepalanya.

Selama beberapa saat hening. Lagi-lagi hanya terdengar desir ombak dan suara langkah kaki keduanya yang bergesekan dengan pasir pantai.

"Oh, omong-omong," ucap Rose yang tiba-tiba memecah keheningan, membuat Jeffrey langsung menoleh ke arahnya dengan antusias. Jelas saja, ini pertama kalinya Rose memulai pembicaraan diantara keduanya hari ini.

"Saya—,"

"Aku." potong Jeffrey cepat, tak membiarkan Rose melanjutkan ucapannya tanpa merubah gaya bicaranya.

Sweetest Mistake | JaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang