Rapat para pemegang saham dijadwalkan pada malam hari, selang beberapa jam setelah pembacaan surat wasiat mendiang komisaris utama pada anggota keluarganya selesai dilakukan.
Terkesan buru-buru, namun memang perusahaan dan para pemegang saham harus segera menunjuk pemimpin yang baru sesegera mungkin untuk mencegah jatuhnya harga saham.
Begitu Rose memasuki ruangan rapat, ia bisa mendengar para pemegang saham yang saling berbisik cukup kencang sambil melihat ke arahnya.
Selama ini, selain merupakan pemegang saham terbesar kedua, ayahnya selalu menjadi satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan menjadi komisaris utama selanjutnya. Kepemilikan saham Rose yang kini sebanding dengan Haris adalah hal yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka.
"Semua aman?" tanya Rose dengan suara berbisik pada Joy yang duduk tepat di sebelahnya.
Joy lantas menoleh seraya menganggukkan kepalanya, "Aman, sejauh ini semua sesuai rencana."
Tak lama setelahnya, Haris akhirnya tiba dan melangkah masuk ke dalam ruangan. Seluruh anggota keluarga santoso duduk dalam satu baris dengan posisi duduk berurutan dari kiri ke kanan, mulai dari Haris, Winata, Joy, dan Rose. Mereka semua dalam posisi berhadapan langsung dengan layar presentasi.
Beberapa menit kemudian, moderator terpilih akhirnya memulai pelaksanaan rapat sesuai dengan jam pada jadwal hari ini. Sampai akhirnya, layar presentasi kini menampilkan diagram kepemimilikan saham dari seluruh pemegang saham yang sebagian besar dimiliki oleh anggota keluarga santoso.
Berdasarkan diagram serta penjelasan moderator, Rose dan Haris menjadi pemegang saham tertinggi dengan jumlah saham yang sama sebesar 20%.
Namun saat layar presentasi berganti, diagram tersebut tiba-tiba saja berubah.
"Pada pukul 5 sore hari ini, saham sebesar 5% yang dimiliki oleh Bapak Exa telah berpindah kepemilikan menjadi milik Bapak Haris yang jika diakumulasikan maka saham Bapak Haris menjadi 25%."
Rose lantas melirik ayahnya yang kini sudah tersenyum begitu lebar, seakan kemenangannya untuk menjadi pemegang saham tertinggi dan komisaris utama selanjutnya adalah hal yang pasti. Pembelian saham yang dilakukan ayahnya benar-benar sesuai dengan prediksi.
"Sebagai pemegang saham tertinggi, maka dengan ini—,"
Tiba-tiba saja moderator menghentikan ucapannya, bersamaan dengan kedua alisnya yang mengerut dan selaras dengan wajahnya yang kebingungan.
"Maaf, tunggu sebentar." ucapnya kemudian seraya mengutak-atik laptop di hadapannya yang terhubung dengan layar presentasi.
"Ah, ternyata telah terjadi kembali perubahan struktur kepemilikan saham beberapa menit sebelum rapat hari ini dimulai."
"Saham milik Ibu Joy sebesar 8% kini telah berpindah kepemilikan menjadi milik Ibu Rose, sehingga Ibu Rose yang memiliki keseluruhan jumlah saham sebesar 31% merupakan pemegang saham tertinggi." lanjut moderator kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Mistake | Jaerosé
Fanfiction"Bagaimana bisa anda tidak bertanggung jawab atas apa yang sudah anda lakukan pada saya?" Tentang Rose yang tidak ingin terikat dan Jeffrey yang terus-menerus mencoba untuk mengikatnya. ㅡAll cr for the pictures belongs to the owner? 11.04.2022