Semakin dekat hubungan hinata dengan sasuke, semakin benci naruto kepada sasuke.
Sasuke yang notabennya adalah sahabatnya ini bisa menupikungnya dengan mengambil hinata.
Tapi naruto tidak dapat meniou dirinya sendiri. Naruto dapat melihat jika sasuke dapat membuat hinata tersenyum bahagia, lebih bahagia daripada saat hinata sedang bersamanya.
Pada saat jam makan siang, naruto dan sasuke sedang ke kantin bersama.
"Sasuke kau mendekati hinata?" Tanya naruto tiba-tiba.
"Hn, kenapa memangnya?" Jawab sasuke datar.
"Bukankah kau tau aku sedang berusaha untuk mendapatkan dia lagi? Tetapi kenapa kau malah mendekatinya teme!?"
"Memangnya aku salah? Bukannya kau juga sedang menjalin hubungan dengan sakura? Jadi tidak masalah kan jika aku mendekati hinata. Lagipula kau lah yang pernah menyakitinya, bukan aku dobe" sasuke pun mkembali ke kelas dan meninggalkan naruto yang terdiam.
Hinata yang sedang berjalan kembali ke kelas sehabis dari perpustakaan melihat sasuke dan langsung berlari menghapirinya,
"Sasu-teme!" Teriak hinata dan menabrak sasuke dari belakang dengan sengaja hingga sasuke hampir terjatuh.
Masih memasang gaya cool nya sasuke menatap hinata dan menyentil jidat hinata lalu kembali berjalan.
"Hoi! Sasu-pantat ayam, kau ini kenapa mendiamkan ku sih?" Tanya hinata sambil mengikuti langkah kaki sasuke yang lebar-lebar.
"Bukankah aku memang selalu dian baka-hime?"
"Umm, memang sihh. Tapi kali ini beda. Kau.. emm kau seperti mendiamkanku"
"Kau bicara apa baka? Nanti malam kujemput, aku mau membawamu ke suatu tempat" kata sasuke dan mengacak-acak rambut hinata.
"He-hei hentikan! Rambutku berantakan" kata hinata dengan kesal.
"Tetap cantik" kata sasuke singkat yang membuat kedua pipi hinata menjadi semerah tomat.
Sasuke pun menyadari apa yang dia katakan, tapi dia dapat mengontrol perasaannya sehingga dia tidak menunjukkan perasaannya.
"Memangnya kau mau membawaku ke mana ne pantat ayam?" Tanya hinata dengan panggilan barunya untuk sasuke.
"Ke rumahku. Kita akan malam bersama okaa-san, otou-san dan itachi-nii"
"Ehhh?? Apa kau yakin tidak apa-apa? Bagaimana jika mereka tidak mau kehadiranku?" Hinata langsung berpikir yang tidak-tidak.
"Tidak apa-apa, lagipula okaa-san menyukai anak perempuan. Dia pasti akan menyukaimu" kata sasuke berusaha menenagkan hinata.
"Baiklah sasu-pantat ayam. Sampai nanti" hinata pun masuk ke dalam kelas terlebih dahulu dan meninggalkan sasuke.
Hinata pov
'Apa yang harus kukenakan? Seperti semua baju tidak ada yang cocok aku kenakan untuk malam ini'
Aku mengobrak-abrik lemari pakaian ku hingga kamarku berantakan. Baju berserakan di sana dan di sini, di atas tempat tidur terdapat tumpukkan baju yang mulai menggunung.
"Hinata apa yang kau lakukan?" Kata neji yang mengagetkanku.
"Neji-nii~ aku harus bagaimana? Apa yang harus kukenakan? Sasuke mengajakku untuk makan malam bersama keluarganya" rengekku.
"Ahh jadi kalian sudah jadian? Hmm, bagaimana kalau dress warna ungu itu, sepertinya cocok"
Aku mengambil dress itu dan membawanya ke kamar mandi, dress itu sangat indah, tidak terlalu terbuka dan terkesan sopan.
Aku melihat diriku di cermin, gaun itu membungkus tubuhku dengan bagus, panjang rok yang hanya mencapai atas lututku itu membuat kakiku terlihat lebih panjang.Aku pun keluar dari kamar mandi dan melihat neji yang sedang membereskan pakaianku yang berserakan.
"Bagaimana neji-nii?" Tanyaku malu-malu.
Neji-nii melihat ke arahku dan tersenyum, "bagus, aku yakin uchiha itu tidak akan bisa memalingkan wajahnya darimu hinata-hime, kau terlihat sangat menawan" ucap neji-nii.
Pujian dari neji membuatku tersipu malu, "a-arigatou n-neji-nii"
"Kapan sasuke akan menjemputmu?"
"Hm, seharusnya dia sudah tiba" tepat setelah aku mengatakannya terdengar bunyi klakson mobil.
End hinata pov
Sasuke menunggu hinata di depan rumahnya, sesekali dia merapihkan pakaiannya. Walaupun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, sebenarnya dia sangat gugup hari ini.
Pintu rumah pun di bukakan, tadinya dia ingin menyapa hinata tapi entah kenapa dia tidak dapat berkata apa-apa. Hinata yang memakai dress berwarna ungu itu sangat menawan. Dia tidak pernah menyangka hinata akan semenawan itu.
"S-sasuke, daijobu?" Tanya hinata.
Sasuke pun kembali ke dunia nyata, "hn, kau terlihat cantik malam ini baka-hime, ayo berangkat" sasuke pun menarik tangan hinata dengan lembut dan membawanya ke kursi penumpang.
Sasuke membukakan pintu untuknya dan menutupkannya, baru setelah itu dia masuk ke dalam mobil.
"Sudah siap?" Tanya sasuke.
"Mungkin, hehehe. Apa keluargamu tau kau akan membawaku?" Tanya hinata
"Hn, mereka menunggumu" jawab sasuke singkat.
"Sasuke, kenapa kau membawaku ke rumahmu?" Tanya hinata penasaran.
"Hn. Kau akan tau nanti. Kau masih suka dengan dobe?"
"Maksudmu naruto? Entahlah, mungkin aku hanya suka dia sebagai teman. Ada orang lain yang telah mengisi hatiku" ucap hinata jujur.
"Siapa laki-laki itu?" Sebenarnya sasuke ingin sekali memulangkan hinata ke rumahnya, karena dia sudah berpikir bahwa rencananya untuk menjadikan putri hyuuga ini sudah gagal.
"Dia laki-laki menyebalkan, tapi dia yang bisa membuatku tersenyum lagi. Bahkan dia bisa merubah diriku perlahan-lahan. Aku baru menyadari bahwa aku menyukai laki-laki ini kemarin." Hinata melihat ekspresi sasuke yang menjadi semakin keras, hinata tau hal yang dilakukan olehnya hanya membuat sasuke semakin panas.
"Oh. Baguslah, berjuanglah untuk mendapatkan laki-laki itu" ucap sasuke dengan dingin dan tidak ikhlas.
"Sudah kudapatkan sepertinya, sebentar lagi aku akan bertemu dengan orangtuanya, mungkin orangtuanya juga akan merestui hubungan kami" tiba-tiba saja sasuke menghentikan mobilnya yang membuat kepala hinata terjeduk dashboard mobil.
"Sasu! Apa yang kau lakukam baka?!" Bentak hinata sambil mengusap-usao jidatnya.
"Siapa laki-laki itu baka!" Bentak sasuke balik.
Melihat sasuke marah malah ingin membuat hinata tertawa, bahkan sasuke yang pintar jika sudah cemburu akan menjadi bodoh yang kebodohannya melebihi naruto.
"Kalau aku memberitahumu apa yang akan kaulakukan?" Goda hinata.
"Che, entah apa yang akan kulakukan yang jelas kau itu miliku hime!" Tanpa sadar sasuke menyatakan cinta kepada hinata yang baru dia sadari setelah mengucapkannya.
Hinata menarik sasuke dan mencium pipinya, "baka sasu, dsritadi yang kusebutkan itu kau baka! Memangnya siapa lagi yang mau membawaku ke orangtuanya saat ini?! Buahahahahaha" hinata tertawa sangat puas sedangkan sasuke menyadari kebodohannya.
"Baka hime, kau tau bagaimana caranya membuatku cemburu. Jadi sekarang kita pacaran?"
"Yah, kalau kau juga mau sasu-pantat ayam" jawab hinata yang tersenyum lebar.
Sasuke mencium pipi hinata dan kembali menjalankan mobilnya.
Kebahagiaan yng mereka dapatkan saat ini bukan karena dari harta yang mereka miliki atau pun yang lainnya. Tapi karena mereka telah mengetahui orang yang mereka sayangi juga menyayangi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Fanfictionhyuuga hinata. bukan seorang yang kita kenal dengan sifat pemalunya. dia terkenal karena sifat dinginnya. padahal dulu dia sangat manis dan baik. apa yang merubahnya?