Sasuke PoV
Setelah mengantar Hinata pulang aku langsung mencari informasi tentang Menma, bahkan aku meminta bantuan kepada Shikamaru untuk datang ke rumahku dan menggunakan otaknya yang cerdas itu untuk mengumpulkan data-data.
Entah sudah berapa lama kami mengumpulkan data higga terkumpul semua, rasanya badanku hampir remuk duduk terlalu lama dan melihat ke depan komputer terus.
"ini saja kan yang kau butuhkan kalau tidak ada lagi aku mau pulang. aku mengantuk. hoooaamm"
"hn" gumamku seperti biasanya. Dia langsung berjalan keluar dan terlihat sangat mengantuk melebihi biasanya.
Dari data yang telah ku dapatkan motif Menma menyerang Naruto pertama kali adalah dari rasa iri. karena sejak kelahiran Naruto,Menma menjadi jarang diperhatikan dan semuanya hanya merawat Naruto. Mungkin inilah yang menyebabkan Naruto pun berubah, karena rasa iri kepadaku yang telah mendapatkan Hinata. Tapi untung saja dia belum sampai tahap seperti kakaknya itu. Tapi tetap saja berarti disinilah aku yang berada di tempat yang paling bahaya.
Di data ini juga Menma tidak bisa dikatakan sembuh, tapi karena terapinya dia menjadi lebih bisa mengontrol dan bisa menahan emosinya. Makanya sejak saat itu tidak ada yang pernah melihat Menma lagi.
kalau seperti ini, tidak ada jalan lain selain menaruhnya di rumah sakit jiwa untuk sementara sebelum semuanya terlambat.
End Sasuke PoV
Karena hari ini libur, Sasuke berinisiatif untuk mengajak Hinata jalan karena dia tidak mau Hinata terlalu memikirkan masalah ini. Dia tidak ingin Hinata terus khawatir dan malah jatuh sakit karena memikirkan keselamatannya. Mungkin berjalan- jalan dengannya adalah ide yang bagus menurut Sasuke.
Naruto PoV
Sejak kemarin pulang sekolah aku sama sekali tidak keluar dari kamar dan terus menutupi seluruh badanku dengan selimut. Aku mencoba untuk melupakan hasratku semuanya tapi semakin aku mencoba semakin kuat dorongan hasrat itu.
Hinata....Hinata...Hinata...
kata itu berulang- ulang kali memenuhi pikiranku. Entah kenapa aku tidak bisa menyingkirkannya sama sekali. Rasa ingin mendapatkannya terus meningkat setiap waktunya. Entah aku bisa menahan semua ini atau tidak, aku benar- benar sudah tidak tahan.
Setiap kali aku mengingat dia milik Sasuke semakin aku membenci Sasuke walaupun aku tau Sasuke tidaklah salah.
Aku keluar dari dalam selimut dan menatap pantuan diriku di cermin. Aku terlihat sangat lusuh dan terlihat sangat depresi. Pantas saja jika dia lebih memilih Sasuke dariku.
Apakah aku bisa merelakan Hinata untuk Sasuke?
TAPI.....
TAPI AKU SANGAT INGIN MEMBUNUHNYA!!
AKU BENAR-BENAR INGIN MELIHAT DIA MEMOHON AMPUN DAN TUNDUK KEPADAKU!! AKU INGIN MELIHATNYA MENDERITA!!!
TAPI..... Aku tidak ingin melihat Hinata bersedih....
APA YANG HARUS KULAKUKANNN!!!!???
TOLOONGGG AKUUUU!!!!!!
Tanpa sadar tanganku memukul cermin yang ada dihadapanku hingga hancur berkeping-keping. Tak lama kemudian terdengar gedoran pintu dan teriakan samar- samar okaa-san dan otou-san.
Perlahan-lahan penglihatanku berubah menjadi hitam hingga semuanya menjadi gelap total.
End Naruto Pov
"terimakasih sudah mengajakku menonton hari ini suke" kata Hinata dengan riang.
"hn. sama-sama" jawab Sasuke dengan singkat.
"jadi kau kembali ke mode manusia pantat ayam lagi? kalau seperti ini aku tidak jadi berterimakasih" goda Hinata.
Sasuke memalingkan wajahnya ke arah Hinata dan menebarkan senyuman mautnya yang membuat Hinata memerah. Tanpa kata- kata pun Sasuke dapat meluluhkan hati Hinata dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.
"dan aku menang" Sasuke masih mengeluarkan senyuman mautnya yang membuat lidah Hinata terasa sangat kaku untuk mengucapkan sepatah kata apapun.
Tak berapa lama kemudian ponsel Sasuke bergetar. Saat dia melihat sia peneleponnya muka Sasuke berubah menjadi bingung dan langsung mengangkatnya.
"Moshi-moshi Minato-san, ada apa?" tanya Sasuke dengan bingung.
"ah moshi-moshi Sasuke. Apakah kau secepatnya bisa datang ke rumah sakit konoha sekarang? ada banyak sekali pertanyaan yang kami tidak tau harua bertanya kepada siapa selain kepadamu" jawab Minato dengan sedikit tergesa-gesa.
"aku akan segera kesana Minato-san" setelah itu Sasuke menutup teleponnya dan mukanya berubah menjadi sangat serius. Hinata yang daritadi mendengarkan terlihat bingung dan juga khawatir.
"ada apa?" tanya Hinata dengan pelan.
"Aku juga tidak begitu tau, tapi Minato-san ingin alu ke rumah salot konoha selarang juga, dan sepertinya ini semua berhubungan dengan Naruto" menyebutkan nama itu membuat Hinata menjadi sedikit tegang dan takut.
Bagaimana tidak, orang itu yang telah mengancam Sasuke, tapi Hinata juga takut Naruto kenapa-kenapa katena Naruto termasuk salah satu temannya juga.
.....................................................................
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung berlari mencari Minato dan menghampirinya.
Minato mengajak mereka ke kantin rumah sakit agar lebih enak membicarakan hal yang ingin dia tanyakan.
"aku hanya ingin bertanya, apa yang terjadi dengan Naruto?" tanya Minato serius.
"Yang terjadi dengan sikapnya? mungkin perubahan itu terjadi karena dia mengetahui aku memacari Hinata dan dia tidak menyukainya" jawab Sasuke.
"Jadi dia menginginkan Hinata untuknya seorang?" Sasuke dan Hinata mengangguk secara bersamaan. "apakah dia sudah melakukan seauatu yang kelewat batas?"
"dia hanya mengancamku dan memukulku sedikit, tidak lebih dari itu" kata Sasuke dengan tenang.
"kenapa kau tidak bilang dari awal Sasuke? kalau begitu aku bisa menangani dia dari awal jadi tidak perlu ada kejadian seperti ini!" suara Minato terdengar sangat frustasi yang membuat Hinata dan Sasuke merasa beralah.
"Minato-san maaf, tapi apa yang terjadi kepada Naruto-kun?" tanya Hinata
"aku tidak tau jelas apa yang terjadi tapi tiba-tiba terdengar suara pecaham dari dalam kamarnya yang membuat aku dan Kushina langsung berlari ke kamarnya dan berusaha masuk. Karena kamarnya terkunci dengan terpaksa aku mendobraknya dan melihat Naruto sudah terbaring di lantai dengan tangan yang berlumuran darah. sampai sekarang dia belum sadar tapi daritadi dia menggumamkan 'tolong' dan aku tidak mengerti maksud dari itu" Minato terlihat sangat pasrah dan sangat tidak ada harapan.
"mungkin maksudnya adalah dia ingin seseorang untuk menolongnya supaya tidak menyakiti orang lain" kata Hinata menguraikan semuanya dengan cepat yang membuat Minato terlihat memiliki harapan.
"kau benar! terimakasih Hinata kalau begini caranya aku dapat membawanya ke tempat dia bisa berubah menjadi dirinya uang dulu lagi!" ucap Minato dengan bersemangat.
Hinata dan Sasuke tersenyum karena dapat menyelesaikan semua ini dengan baik, walaupun pada ujungnya Naruto tetap harus tetap menjalani pengobatan tapi setidaknya mereka tidak perlu khawatir lagi akan ada yang memisahkan mereka.
..........................................
jangan lupa vommentnya ya!!
apakah cukup sampai disini dan tamat(?) ahahahahahahhahahah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Fanfictionhyuuga hinata. bukan seorang yang kita kenal dengan sifat pemalunya. dia terkenal karena sifat dinginnya. padahal dulu dia sangat manis dan baik. apa yang merubahnya?