~~~
Empire Casino tempat perjudian paling terbesar dan terkenal di belahan dunia.
Revano tertawa menarik semua cip semua lawan judinya. "Haha... Aku kaya raya dan kalian jatuh miskin!" ejeknya.
"Tapi kau kan memang sudah kaya raya sejak dulu Tuan," ceplos lawannya.
"Yah, tapi aku ingin tambah kaya lagi!" Revano menunjukkan keserakahannya, sambil senyum perlihatkan gigi rapinya dan berpikir akan dikemanakan semua uang haramnya.
Semua teman judinya mengeluh frustasi, mereka sudah tahu ini akan terjadi pada mereka. Namun mau bagaimana lagi kalau Revano mengajak mereka bermain, kalau mereka menolak yang ada Revano membuat kegaduhan dan menembak mati mereka di tempat ini.
"Oke, kalian boleh pergi!" usirnya sambil memasukkan semua kunci mobil dan sertifikat properti kedalam koper jinjing. "Oh astaga! Kau seperti hantu Pav!"
Revano kaget sebab dia tidak perhatikan sejak kapan Pavlo duduk di sampingnya seperti patung tanpa suara sedikitpun itu.
"Temani aku minum!"
Revano menatap dalam mata Pavlo. "Kau mengajakku mabuk bersama? Hahaha ... Tumben kau baik hati padaku. Tapi tunggu, bukannya kau ada acara. terus kenapa acara itu cepat selesai?"
Pavlo menyiku daku Revano agar menyingkir dari depan wajahnya. "Cepat pesankan aku arak oplos dan wanita penghibur!" ucapnya marah-marah sambil mengendurkan dasi yang mencekik lehernya.
Revano menyenggol bahunya. "Kau lagi stres yah?!"
"Bacot," sarkasnya menatap tajam, karena Revano selalu ingin tahu masalah pribadinya.
Revano melambaikan tangan pada ladies waiter, dan berkata padanya, "Siapkan kamar, dan ajak beberapa teman-teman cantikmu untuk melayani pria tampan ini," katanya sambil memukul pantat ladies tersebut.
Waiter langsung bertingkah centil melihat wajah Pavlo yang sangat sempurna sekali di pandang. "Oh, Tuan, tak ada yang akan berani menolak pria sepertimu. Kalau Tuan berkenang, aku juga bisa membuatmu puas di tempat tidur," ujarnya sambil meremas payudara montoknya.
Pavlo hanya diam menatap ke arah meja judi lain, sambil berpikir penyiksaan dari mana dulu dia mutilasi korbannya ini. Bukankah sangat enak mendengar jeritan korbannya saat memotong payudara gadis ini yang terus menatapnya buas.
Dalam hati waiter itu berkata, 'Walau aku tidak bisa mendapatkan hati pemuda ini, setidaknya aku bisa mengandung anaknya kan?'
Revano berdiri dan berbisik padanya, "Ayo kerjakan tugasmu sayang, semua uangnya untukmu," kata Revano gombal, ia sengaja menghentikan tatapan ladies itu pada-Sepupunya.
Ladies itu mengedipkan mata centilnya sambil menyelipkan helai rambutnya di kuping.
*
*
*Sebulan berlalu pernikahan Puspa dan Sandy. Puspa memilih pindah rumah lebih besar lagi, karena kediaman sebelumnya tidak aman lagi menurutnya, kasus perampokan sudah ditutup oleh aparat kepolisian karena Polisi sulit melacak sang pelaku, dan saksi mata yaitu—Sasa tidak mau diajak bekerja sama lantaran dia juga trauma berat, itulah yang buat polisi memilih menutup kasusnya dan digantikan kasus kriminal lain.
"Sasa, kenapa Riana tidak ikut makan?" tanya Puspa menyiapkan makan malam.
Sandy meletakkan koran di atas meja. "Paksa dia turun Sasa!"
Sasa melepaskan celemeknya. "Maaf Paman, Riana tidak mau diganggu, dia sedang belajar."
Lukky yang duduk di samping Ayahnya mengerutkan alisnya, ia merasa aneh pada Riana yang selalu menghindar darinya, padahal ia tidak punya salah apapun itu. Semenjak ia ikut ke kantor polisi menemaninya, disitulah Riana berubah dan selalu bicara kasar padanya, tidak ada rasa persaudaraan di antara mereka.
Begitu juga dengan Danya yang selalu cuek dan bicara ketus padanya, padahal yang ia tahu Danya tidak pernah seperti itu. Waktu mereka kecil Danya selalu akrab dan mengajaknya bercanda. Apa jangan-jangan mereka tidak terima kehadirannya disini?
Memikirkan itu semua, Lukky beranjak dari tempat duduknya.
"Lukky, makan dulu!" teriak Puspa, namun Lukky sudah naik tangga, dan jalan terburu-buru.
"Kenapa dia, sudah kenyang kah?" gumam Sasa didengar Danya.
"Kalau begitu, aku habiskan saja jatah makannya." Danya mengambil semua lauk makanan Lukky.
Puspa memukul tangan Danya dengan sendok. "Jangan cari masalah Danya!"
Danya meringis sakit, dan Sasa tertawa sambil duduk makan di sampingnya.
~~~
Lukky membuka pelan-pelan kamar Riana, yang mana Riana ternyata bukan belajar melainkan berolahraga malam mengangkat barbel 50 kilogram. Mulut Lukky tercekat melihat perut Riana yang ramping dan rata, dan indah sekali pandang. Bagaimana tidak, Riana hanya memakai celana legging dan tanktop saja berolahraga.
Tunggu ... Kenapa hatinya tiba-tiba dek-dekan dan tidak terkontrol seperti ini. Kalau ini Sonia, hatinya tidak akan terpesona seperti ini.
Riana menyadari Lukky berdiri di dekat pintu, ia berhati-hati menurun-kan barbel lalu mengambil handuk kecil di kursi belajar untuk mengusap keringatnya. "Ada apa Kakak masuk kedalam kamarku?" ketusnya.
Lukky salah tingkah, dia kira Riana tidak akan cepat menyadari. "Adik, kenapa kau—" perkataan Lukky berhenti sebab Riana melangkah tepat di hadapannya. Lukky meneguk ludahnya sampai jakunnya terlihat jelas dimata Riana.
Riana berdiri setengah meter dari Lukky, lalu menatap dalam-dalam mata Lukky, memperhatikan tubuh Lukky dari atas sampai kaki.
Entah kenapa aku melihat tubuh Lukky ada yang berbeda. Tubuh Lukky ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu tinggi seperti apa yang aku kenal sebelumnya.
"Riana, apa yang kau lakukan?!" Lukky mundur kebelakang selangkah, ia begitu canggung sekali.
Riana sengaja merapatkan tubuhnya dengan Lukky, membuat Lukky terkejut bukan main. Ternyata Riana hanya mengukur tingginya saja. "Lukky, apa kau sengaja memakai sepatu boots tinggi sebelumnya?"
Nafas Lukky naik turun sampai tubuhnya bergetar melihat bibir merah Adik tirinya. Ia memilih tidak mau melihat memejamkan mata, tidak peduli umpatan apa yang dikatakan Riana sekarang, ia malah nekat menciumnya ganas sambil menahan kepala adiknya untuk tidak menghindar.
Begitu juga dengan Riana terpaksa membalas ciuman itu, karena dia sangat merindukan sosok romantis Lukky yang akhirnya perlahan menjadi hambar. Setidaknya ciuman ini akan menjadi akhir dari segala-galanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Agent's Daughter (Season 2)
ActionCerita Bab 1-400 Tayang Di Hinovel. Setelah mengalami banyak penderitaan di dunia kuno, kini aku terlahir kembali di dunia modern. Namun aku tidak tahu kalau jiwaku yang terlahir kembali sering berpindah dan terulang lagi. Hahaha.... seakan-akan tak...