"Tumben main kesini ga bilang-bilang, ada apa nih? Mana rapi gini.. wangi juga lagi."
Heran hyunjin saat melihat yeonjun ada di depan rumahnya.
"Yeji mana?"
"JUN GUE MAKE SEPATU DULU" Teriak Yeji dari dalam rumah.
Hyunjin menyipitkan matanya lalu mendekatkan wajahnya ke yeonjun, memperlihatkan dirinya yang curiga.
"Lo..? Ada hubungan apa sama adek gue?"
Yeonjun dengan wajah datarnya mendorong hyunjin. "Muka lo kurang deket, gue sama yeji mau jalan aja lagian." Jelas yeonjun sambil merapikan pakaiannya.
"Enggak, enggak ini pasti ada apa apanya ini! Lo naksir adek gue ya!?" Todong hyunjin sambil menunjuk.
"Iya, gue sayang dan gue cinta sama yeji." Aku yeonjun, tegas.
Hyunjin melotot.
"HIH MERINDING BULU KETEK GUE DENGERNYA, EW EW. sejak kapan lo suka sama si curut!? Aduh!!" Seru Hyunjin sambil bergaya merinding lalu terdorong ke semak semak.
"AWAS!"
Yeji keluar dari rumah, ia menggeser Hyunjin yang menghalanginya untuk jalan.
"Yu Jun" ucap yeji, tersenyum.
Yeonjun tidak bisa menyembunyikan senyumnya, yeji tampak manis dengan dress dibawah lutut berwarna biru muda dengan riasannya yang natural.
"Ayo naik, oh iya ini" yeonjun memberi jaketnya untuk yeji.
Yeji mengangguk.
"Oh ya bye, gue nanti pulang sorean ya" pamit yeji ke hyunjin lalu langsung menaiki motor yeonjun.
"HEH!" Hyunjin langsung bombastis side eye.
Yeonjun menancapkan gasnya, meninggalkan hyunjin yang sedang melepaskan diri dari semak-semak.
"WAH WAH, GUE MASI ABANG LO YA YEJI, LO JUGA YEONJUN LO KAN TEMEN GUE YA!!"
Kesal hyunjin karena momen yang tiba-tiba tanpa aba aba ini.
--
"Setelah ini lo bakal bilang apa ke abang lo?" tanya yeonjun memecah hening selama perjalanan.
yeji menaikkan kedua bahunya, "Gue ga tau harus kayak gimana ngomong ke dia soal kita.. lagian gausah dipikirin lah, biar gue yang urus"
"Gue bakal langsung ngomong dihadapan hyunjin kalau gue bener-bener sama lo ji.. gue serius mau jalin hubungan ini entah gimana kedepannya perasaan lo ke gue nanti, tapi gue serius buat jagain lo, nunggu dan ngebuat lo suka ke gue-
-tanpa terburu-buru dan biarin lo nikmatin waktu selama bareng gue."
ucap yeonjun dengan mantap menatap yeji melalui spion motor.
yeji menahan nafasnya, ia mengeratkan pegangannya di baju yeonjun, perasaan yang bercampur mendengar ketulusan serta rasa tidak pada diri yeji.
"maaf ya jun, gue cuma bisa buat lo susah. gue akan berusaha semampu gue jun. gue tau dan percaya lo emang setulus dan serius sama gue."
--
"Anjir lah, sebenernya ada apa ya sama mereka berdua, ko gue ketinggalan info sejauh ini padahal gue sedeket itu sama si duo curut. kalo si bajingan yeonjun itu cuma mainin perasaan adek gue, ga akan ada ampun dia di tangan gue." Hyunjin mengusap kepalanya dan mendengus pelan.
--
"Okey ada 3 hal yang bakal kita lakuin hari ini. Pertama, kita bakal makan es krim dan kita udah berdiri ditempatnya. kedai es krim terbaik yang gue yakin lo belum tau dan ini akan jadi tempat favorit lo juga." pandu Yeonjun dengan semangat.
Yeji tertawa melihat aura semangat dari Yeonjun, lucunya pikir Yeji.
"tapi.. rame banget jun ini" Yeji mengerutkan keningnya, malas melihat antrian yang panjang.
Yeonjun memberikan smirk andalannya, "let's start the war"
dengan sigap yeonjun menarik Yeji untuk menyerobot antrian yang membuat beberapa orang kesal dan terganggu.
"heh..jun..GILA YA LO!" teriak Yeji.
Yeonjun mengeratkan genggamannya dan membawa yeji menerobos antrian yang tengah ramai dan pergi ke dalam dapur kedai es krim tersebut.
Yeonjun melepas
"hosh.. huft.."
Disana terdapat banyak lemari lemari es krim dari berbagai macam rasa.
"baik tuan putri, silahkan pesan menu yang diinginkan" ucap Yeonjun ala pramusaji kerajaan.
"JELASIN KE GUE KENAPA KITA ADA DISINI!"
teriak Yeji penuh amarah, dibalas senyuman manis yeonjun penuh cinta.
To be continued
●●●
HAI APA KABAR READERS, hayu CEK OMBAK masi ada yang baca kh?
slow update, jadi mohon bersabar
menunggu itu berat, mari baca buku yang lainnya. ketuk profile, follow dan ikuti semua bukunya mari-mari. as always, don't be silent reader pls.
long story short, i'll be back
moiwaaaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
