"Gimana ni! Kertas nya gak ketemu temu!" Ucap wonyoung putus asa"Udh di buang kali sama mang usep"
Tebak haruto"Udh lah won, Lo gak laper apa? Mending ke kantin"
"Iya juga si, yaudah lah skuy"
"Ekhmm makin Deket aja niee" ledek Felix yang tiba tiba saja menghampiri mereka.
"Bodo, ah! Gw laper" ucap wonyoung lalu jalan menerobos keramaian di tengah kantin.
"Anj, galak beutt. Adek gw aja nak karate kagak segalak dia bjir"
Umpat Felix"Yeji noh lebih sangar" tunjuk haruto ke arah yeji yang sedang ribut dengan adik kelas.
"Yeeu, kelas lu ceweknya sangar sangar, takut gw"
☄☄☄
Selesai makan di masing masing tempat, haruto dan wonyoung berniat ingin mencari surat itu lagi.
"Woy hokage! Liat deh!" Ucap wonyoung
"Bct monyong, paansi" saut haruto kesal selalu di sangkut pautkan dengan Naruto.
Habis namanya mirip :)
"Itu kertas nya ada di Bu hwasa" tunjuk wonyoung
"Gimana ceritanya njir bisa di tu guru, terus sekarang gimana?"
"Mana gw tau, mana di tarohnya di atas kertas kertas pelajaran. Mana ada Bu Naeun lagi"
Bu hwasa yang sedang berbincang dengan Bu Naeun membuat wonyoung dan haruto berpikir keras cara mengambil kertas tersebut.
Meminta langsung pada Bu hwasa? Gak deh, berasa di persidangan yang ada.
"Gw tau!" Seru wonyoung
"Gimana?" Tanya haruto
"Lo alihin perhatian Bu Naeun sama Bu hwasa, nanti gw tinggal ambil aja langsung surat nya gimana?"
"Coba aja dulu" setuju haruto
☄☄☄
"Permisi Bu.." ucap haruto
"Iya, ada apa?" Tanya Bu hwasa dan Bu Naeun.
"Eum.. anu Bu.. kalo tadi saya gak salah denger... EH ITU APAAN!" ucap haruto kencang, Bu hwasa dan Bu Naeun reflek menoleh ke arah yang di lihat haruto.
Bukan mereka berdua saja yang tertipu, satu kantin jadi ikut memperhatikan yang dilihat haruto.
Wonyoung bergerak cepat dengan lari kilat sambil mengambil surat tersebut.
Yes, rencana berjalan dengan sangat lancar -wonyoung
Lalu wonyoung mengibaskan rambutnya dengan tangannya sambil memberi wink pada haruto.
surat itu yang bisa bikin gw lihat pesona lebih dari wonyoung -haruto
Haruto terus saja tersenyum.
"Haruto, tadi memang ada apa ya?" Tanya Bu hwasa dan Bu Naeun di ikuti lirikan penghuni kantin.
Surat itu juga yang bakal bikin gw kena masalah -haruto
"Eh, engga Bu.. tadi saya kayak ngeliat kucing mau jatoh ternyata cuma jalan aja, tadi reflek kaget Bu" ucap haruto mencari alasan
Untung saja si kucing Oren sedang berjalan di tepi genteng, membuat guru percaya.
"Yaudah deh Bu, saya mau ke toilet dulu" pamit haruto tak mau menjawab pertanyaan lainnya.
Haruto langsung pergi menghampiri wonyoung yang sedang membaca isi surat tersebut.
"Nih lo mending baca sekarang, terus klo bisa lu simpen ya. Jangan sampe orang lain baca, bye" ucap wonyoung lalu ingin pergi
"Tunggu" haruto menahan lengan wonyoung.
Haruto menelan ludahnya ingin mengatakan sesuatu tapi ragu.
Mereka bertatap lumayan lama.
"Woi Naruto!" Ucap wonyoung yang sadar lalu melepaskan tangan haruto dari lengannya.
"Kenapa? Gercep dong."
"Hm, gak deh. Dah sana lo pergi aja"
Ucap haruto"Cih, nyebelin"
Wonyoung pun berlalu pergi.
Haruto mulai membuka surat nya dan membacanya.
Hai Watanabe Haruto!
Orang yang selama ini suka sama kamu.. itu aku..
Jo Yuri.Aku selalu minta perantara wonyoung karena aku terlalu malu untuk ketemu dan bicara langsung sama kamu..
Aku bakal nunjukin diri aku ke kamu di saat pulang sekolah..
By : Yuri
To : haruto
Haruto melipat surat itu.
"Won, kayaknya gw butuh bantuan lo" gumam haruto
KAMU SEDANG MEMBACA
Bacoters -Squad- ☄️
Teen Fiction"kisah percintaan ala anak bacoters" •bhs non baku/baku •alur cerita dari diri sendiri <3