salting ☄

617 89 1
                                    

Wonyoung melamun sepanjang jalan di koridor, sambil membawa buku tulis di tangannya.

Itu buku tulis Fisika Minju, yang kemaren Wonyoung pinjem buat nyalin jawaban.

Ia baru tersadar saat ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang saat ia mau masuk kedalam kelas.

Wonyoung menatap seseorang tersebut, amarah nya sedikit terpancing saat melihat orang itu.

Wonyoung berusaha acuh, ia ingin melanjutkan langkah nya tapi tertahan karena omongan seseorang tersebut.

"Gue masih belum maafin lo ya, mungkin kalau lo gak ikut ekskul karate lagi, bisa gue pertimbangin"

Wonyoung tersenyum miring lalu menghela nafas, ia membalikkan badannya agar berhadapan dengan mantan sahabat nya itu.

Iya, itu adalah Jo Yuri.

"Lancar banget ngomong nya, masih belum sadar? Ck, gak tau diri banget lo. Sorry ya, gue gak butuh maaf lo. Masih banyak hal yang lebih penting daripada lo di dunia ini, pikir sendiri kenapa lo gak bisa dapetin hati seseorang, bisa nya ngandelin usaha orang lain doang." Sindir Wonyoung pedas, tatapan nya pun tak kalah pedas.

"Salah lo juga deket deket banget! Siapa yang gak bakal baper coba kalau di gituin!?" Yuri masih tak mau kalah.

"Kalau gitu, usaha dong."

Wonyoung sedikit mendekat lalu berbisik, "lo gak malu ribut disini? Haruto juga denger lo, salah lo sendiri ya kalau dia ilfeel sama lo." Senjata maut Wonyoung yang membuat Yuri bungkam.

Yuri tak berkutik, ia memilih pergi keluar kelas untuk melarikan diri dari tatapan teman teman nya yang ada di kelas.

"Gile emg udh gile kalau cewek adu mulut" ucap Beomgyu lalu bertepuk tangan pelan ia merasa sedikit merinding saat tadi melihat mata yuri dan wonyoung yang saling sinis.

"Won, lo baik baik aja kan?" Tanya Siyeon yang di balas anggukan oleh Wonyoung.

Haruto sibuk bermain game online di hp nya berusaha terlihat acuh, walau ia fokus bermain, ia tetap mendengar semuanya.

"To, cerita dong, lo mah di pendem sendiri mulu" ucap minkyu sambil menepuk bahu Haruto.

Haruto emang kalau ada masalah, jarang banget minta bantuan dari orang lain, yang lain juga udh pada kenal Haruto orang nya kayak gitu.

Cukup sulit membuat ia lebih terbuka, kalau bersangkutan dengan masalahnya.

"Dipikir pikir, di kelas ini kisah percintaan nya rumit ya by" ucap nakyung berkomentar sambil mengamati teman sekelasnya.

Renjun mengangguk, "iya bener banget, beruntung aja kita gak pernah serumit itu" ucapnya sambil mengelus rambut Nakyung.

"Bucin mulu lo berdua, tugas fisika udh di kerjain belum?" Ryujin ini lagi emosi gara gara dari tadi lagi ngerjain tugas fisika yang pertanyaan nya memang bikin otak mumet.

"Udah dong, makannya ngerjain nya jangan pas di kelas gini. Udh tau fisika bikin puyeng, tanya Heejin aja sono" jawab Nakyung yang emang kalau pelajaran Fisika gak bisa dia kerjain di kelas, kecuali kalau dapet contekan.

Tydack patut di tiru ya kawan kawan.

"Ihh Heejin belum dateng ogebb, kalau udh dateng ma gue gak akan pusing pussing ngitung!" Seru Ryujin frustasi.

"Tanya minkyu sono, tu anak kan juga pinter" celetuk yeji yang dari tadi cuma diem merhatiin sekitar.

"Gak bisa gue kalau di ajar sama minkyu, salfok mulu busyett!!" Ryujin akui Minkyu memang meresahkan jantung.

"Ape si, kuping gue panas ni" saut Minkyu, ko dia bisa denger? Ya iya pasti nya denger orang suara Ryujin cem toa mana mungkin ga denger.

"Banyak bacot, nih gue kasih contekan! Won, buku tulis gue kasih ke Ryujin sono" suruh Minju ke Wonyoung, wony baru sadar dia belum mengembalikan buku tulisnya Minju gara gara tadi dia sempat adu mulut.

"Oh iya, nih"

Skip istirahat

Siyeon, minju dan Wonyoung lagi asik ngobrol di koridor sambil menuju kantin, mereka pasti nya bicarain hal yang unfaedah tapi asik aja bagi mereka.

"Kapan ya gue gak cantik? Mungkin kalau jeno udh gak jadi tukang molor lagi kali ya atau yiren berhenti nonton kartun, apa heejin jadi rangking terakhir??" Ucap Minju minta di tampol sama Siyeon dan Wonyoung.

"Awas mulut, nnt kalau bener dah lah good bye HAHAHAHA" ledek Wonyoung.

"Hooh, hati hati aja ju HAHAHA" ya begitulah, humor mereka memang rendah.

"Apa si gitu doang ketawa, eh eh liat ada sapa tu won,yeon" Minju menunjuk Haruto dan Jeno yang sedang ada di depan tangga.

Wonyoung dan Siyeon sedikit salting, mereka gak tau kenapa, tapi minju tau jawabannya.

"HAHAHA salting ya lo berdua!" Ledek Minju puas.

"Apa si" wonyoung sama Siyeon jadi sensi gitu, memperjelas tebakan minju.

"Tiba tiba~~ cinta, datang~ kepadakuu~~" Minju menyanyikan lagu yang membuat Wonyoung dan Siyeon jadi salting gak karuan.

"Tinggalin aja orang gila" ucap Wonyoung, Siyeon setuju lalu menggandeng tangan dan buru buru meninggalkan Minju.

"HEH! DASAR KALIAN, JAHAT BENER SAMA BIDADARI!" Teriak Minju yang sekarang berusaha ngejar Wonyoung dan Siyeon.

Wonyoung sama Siyeon ketawa tawa sambil lari dan gak fokus kedepan soalnya mereka lagi sibuk ngeledekin Minju yang lagi berusaha ngejar mereka berdua.

Karena gak fokus liat depan, mereka sempat bertubrukan dengan beberapa siswa lain, "eh maaf maaf!" Ucap mereka berdua tapi masih lanjut lari.

"WOYY JANGAN TINGGALIN GUE DONGG!" Teriak Minju lagi, menambah kecepatan lari nya.

Wonyoung sama Siyeon makin kenceng lari nya gara gara ngeliat Minju makin deket sampai pada akhirnya.

Bruk

Mereka berdua tabrakan tapi gak ada yang jatoh, Wonyoung dan Siyeon mengelus kepala nya.

Sakit juga, nabrak apaan si? Pikir mereka lalu menatap kedua orang yang mereka tabrak.

DEG.

Siyeon merasa jantung nya berdegup kencang saat melihat jeno.

Iya, dia menabrak jeno, sebenarnya sejak Jeno mengajaknya belajar bersama, saat itu lah Siyeon merasa hati nya tak karuan.

Dan sekarang, pas sekali Wonyoung juga menabrak Haruto.

Jantung nya juga berdegup kencang.

"Lo gapapa?" Tanya Jeno pada Siyeon.

Pikiran Siyeon buyar, dia gak bisa fokus saat ini, dia gak tau aja Jeno juga merasakan hal yang sama.

Berbeda dengan Jeno dan Siyeon, Wony dan Haruto hanya saling tatap.
Tatapan Haruto sedikit mengerikan yang mengartikan segalanya, seperti "minggir lo"

Wonyoung merasa, Haruto justru lebih dingin dan lebih cuek. Padahal, sebelum mereka pernah kenal Haruto juga tak sebegininya.

Wonyoung baru tersadar, Haruto telah berubah. Bukan sebagai musuh atau teman tapi sebagai orang yang tak pernah saling kenal.

Ada rasa menyesal saat Wonyoung mengingat itu semua adalah permintaan nya, tapi Wonyoung tak meminta Haruto tak mengenalinya.

Hanya meminta kembali seperti dulu, bukan berubah secara drastis seperti ini.

Minju yang di belakang hanya tersenyum kecil, tapi begitu melihat Haruto ia merasa tertegun.

Hai

Jarang up ya, maaf ya

Tapi bakal tetep up kok, cuma mungkin gak sering.

Moiwaaaa

Bacoters -Squad- ☄️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang