"Jo Yuri! Cukup ya! Gw gak mau lagi berurusan dengan si Hartono!" Teriak wonyoung pada Yuri.
Yuri bersyukur, untung saja ini di rumahnya. Kalau di sekolah, bisa gawat wonyoung teriak teriak seperti ini. Apalagi jurus karate nya yang kadang ia keluarkan saat kesal.
"Wonyy, Lo kan tau gw tu.. gw malu won!" Ucap Yuri
"Lo yang malu gw yang tanggung, Lo tau gak si. Setiap latihan, selalu aja gw di pasangin sama si haruto! Lo tau kan apa artinya? Plis ya Yuri, gw gak minta Lo untuk berhenti suka sama haruto, tapi jangan pake perantara gw ke. Kalo bisa move on deh Lo!" Omel wonyoung
"Enak aja move on! Gak bisa, plis bantuin gw sekali ini aja.. pliss. Gw bakal ngaku kalau gw orang nya setelah lo kasih surat ini ke haruto" ucap Yuri sambil menyerahkan surat tersebut.
"Sekali ini aja won.. Lo kan sahabat gw won" ucap Yuri
Wonyoung membuang nafas kasar.
"Hm."
"Nah gitu dong won!" Memeluk erat wonyoung sampai ia kehabisan oksigen.
"Sialan Lo! Lepas!" Ucap wonyoung.
"Hehe, sorry sorry"
———
Di waktu istirahat, wonyoung memberi kode pada haruto untuk mengikutinya. Menghindar dari banyak orang juga lambe sekolah.
"Paan?" Tanya haruto bingung saat mereka sudah sampai di dekat kelas yang sudah tidak di pakai dan sepi.
"Nih. Orang yang suka sama lo, dia udah mau ngaku. Lo baca aja deh suratnya." Ucap wonyoung lalu memberikan suratnya.
"Nnt deh gw baca di rumah." Ucap haruto
"Ya serah lo deh"
Saat wonyoung ingin pergi tak sengaja ia tergores oleh paku yang menancap di bangku di belakang wonyoung.
Lengannya tergores hingga mengeluarkan darah.
"Aw.. aduh.. aw.." lirih wonyoung
Haruto panik saat melihat darah wonyoung mengalir.
"Wonyoung!" Teriak haruto lalu langsung membantu wonyoung untuk pergi ke UKS.
Di jalan, orang orang melihat mereka berdua. Ada yang terkejut melihat kondisi wonyoung, ada yang tersenyum melihat mereka berdua dekat dan ada juga yang tak suka.
———
Anak PMR lagi gak ada yang jaga, otomatis haruto lah yang harus mengobati lengan wonyoung.
"Shh, sakit njir" pekik wonyoung saat haruto memberikan Betadine.
"Tahan dulu bentar. Lagi ada ada aja si lo" haruto menggelengkan kepalanya.
"Gw kena sial gara gara lo, gara gara gw bantu sahabat gw buat deketin lo." Dumel wonyoung
"Siapa suruh lo mau aja"
"Iya juga si. Tapi dia sahabat gw, bego"
Haruto menghela nafasnya.
"Nih udh, hati hati besok tanding jangan sampai tangan lo jadi serangan lawan. Itu bisa jadi kelemahan lo." Ucap haruto
"Oh iya, besok lombanya ya"
"Hmm.. eh tunggu? Kertas yang tadi lo kasih kemana ya?"
"Ih gimana si lo! Jangan sampe jatoh di jalan dan di baca orang lain!" Ucap wonyoung panik
"Mungkin pas gw nuntun Lo jalan, kertas nya jatoh"
"Udh ayok cari kertasnya!" Wonyoung langsung menarik lengan haruto keluar UKS untuk mencari kertas tersebut.
Haruto dapat menghirup aroma rambut wonyoung yang tergerai dan terbang bebas kesana kemari. Juga tangan nya yang saling bergandengan.
Seperti nya haruto mulai jatuh hati pada wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bacoters -Squad- ☄️
Teen Fiction"kisah percintaan ala anak bacoters" •bhs non baku/baku •alur cerita dari diri sendiri <3