Absen dulu, mau tau siapa aja yang masih baca atau yang lagi baca 👀
---
Chenle pergi ke bangku Haruto, membuka handphone nya lalu menyetel lagunya para sadboy.
"Lo ngapain anjing?" Tanya Haruto gak selow, lagian Chenle juga aneh banget tiba-tiba.
"Diem, di kelas ini cuma lo yang bakal ngertiin gue! Jangan banyak tanya, gue lagi galau nih."
Aneh bin ajaib bagi Haruto melihat anak ningrat lagi ngerasain galau, wajar aja si sebenernya, tapi aneh aja gitu bagi Haruto.
Ia tertawa pelan, mentertawakan Chenle yang sedang memasang wajah masam. Namun, sedetik kemudian ia tersadar.
"Sat! Lo pikir gue juga sad boy hah!?" Pekik Haruto tak terima, sampai sampai ia bangkit dari duduknya.
Minkyu yang ada di dekat situ tak sengaja tertawa kencang.
"HAHAHAHA eh keceplosan."
"Alah, jangan sok iye lu. Lo tu masih enak ya ditolak pas udah nyatain perasaan, lah gue ma apa? Belum juga belum udah ditolak!" Chenle mengelurkan unek-uneknya.
Haruto berdecih kasar lalu kembali duduk.
Minkyu tertawa lagi, karena sekarang Haruto ikut ngegalau. Menyaksikan para sad boy memang asik ya.
"Eh mereka kenapa si?" Tanya Yiren ke Nakyung, bingung aja ngeliat Chenle sama Haruto wajahnya bete banget sedangkan Minkyu ceria banget.
"Hahahaha... aduhh minkyu yang bahagia, gue yang seneng.." Nakyung si salfok ke Minkyu aja.
"Ekhem!" Renjun sang pawang merasa cemburu.
"Apa si?" Tanya Nakyung.
"Lupa ya udah punya pacar?"
"Gue gak ikut-ikut bye." Yiren undur diri, gak mau ikut-ikutan.
"Kenapa si by?"
"Ah kamu gak peka."
"Aduhhh kamu cemburu ya?"
"Gak."
"Ihh iya Renjun yang paling ganteng yang paling the best ko! Jangan ngambek ihh" rujuk Nakyung.
Renjun si maunya teguh pendirian, pokoknya dia mau ngambek aja dulu. Tapi dibilang gitu sama mba pacar, langsung ilang deh marahnya.
---
Sekarang sudah jamnya pulang, Heejin sekarang sudah naik di atas motor Hyunjin, mereka jadi pulang bareng.
"Jin.. mau tanya dong," ucap Heejin ditengah perjalanan.
"Kenapa?"
"Eum... gak jadi deh, gue udah lupa."
Hyunjin menghela nafas, dia kan udah penasaran. Tapi yaudahlah.
Disisi lain
"Yeonjun.. maafin gue ya." Ucap Yeji.
Ia dan Yeonjun masih berada di parkiran sekolah.
"Minta maaf buat apa?" Tanya Yeonjun.
Yeji menundukkan wajahnya "lo pasti ngerasa gak nyaman ya, karena gue buat lo jadi tempat pelarian."
Yeonjun menatap Yeji tulus "kata siapa? Kan gue yang ngajuin diri, ya berarti gue harus terima konsekuensi nya dong." Jawab Yeonjun.
"Itu pasti nyakitin lo ya?" Tanya Yeji sambil menatap Yeonjun.
"Eum.. enggak juga ko, udahlah ji.. gak usah dipikirin. Gue gapapa ko."
Yeji semakin tak enak mendengar Yeonjun yang berkata tulus seperti itu.
"Makasih banyak ya.." ucap Yeji.
Yeonjuj mengangguk.
"Semoga aja gue bisa bikin lo nyaman sama gue.. semangat!"
Batin yeonjun menyemangati dirinya.
"Yaudah, ayok pulang." Ajak Yeonjun
---
"Tumben banget lo mau main ke rumah gue." Ucap Wonyoung kepada Minju yang sedang asik rebahan di kasur miliknya.
"Ada banyakkk banget yang mau gue tanyain, btw lo lagi gak latihan?" Ucap Minju.
Wonyoung menggeleng "gue gak ikut dulu, lagi males aja. Terus kan lo minta mau main ke rumah gue."
Minju ber-oh ria.
"Hey, sekarang kita mulai ya.. ini dari hati ke hati aja, masalah lo belum beres ya sama Haruto juga si yuri?" Tanya Minju.
"Bentar, ini bukan buat bahasan di grup lambe lu kan??" Tanya Wonyoung waspada.
Minju merotasikan kedua bola matanya "hey, lo pikir gue serendah itu?"
"Iya." Jawab Wonyoung tanpa ragu.
"Sial, udah deh ya.. gue tuh masuk akun lambe ya buat cari tau ajaa, gue jarang yang ngasih bahasan ko. Lagian gue juga pilih-pilih kali, jadi tenang aja ya." Ucap Minju yakin.
Wonyoung menarik nafas pelan "yaudah.. tapi kalo gue denger ada berita tentang gue. Lo tersangka utama!" Ancam Wonyoung.
Minju mengangguk yakin.
"Ya, masalah gue belum beres. Gue bingung harus gimana, jadi gue cuma jalanin yang ada aja." Ucap Wonyoung.
"Lo suka kan sama Haruto?" Minju langsung menembak pertanyaan.
"H-hah? Enggak ko, la-lagian itu gak ada hubungannya. Dih, males banget gue suka sama Haruto yang jadi sok cuek dan dingin kayak gitu" jelas Wonyoung sedikit gugup.
Minju tertawa "hadeh, kalo gitu kenapa harus gagap? Terus kenapa merhatiin Haruto banget? Yaudahlah ya.. anggep aja gue udah tau jawabannya. Gue ada solusi nih"
"Apa?"
"Minta maaf sama Haruto, terus lo berdua jadian."
"Hah? Apaan si? Solusi apaan kayak gitu?? Denger ya, itu cuma memperbesar masalah yang ada."
"Ohh iya sebenernya lo sama Yuri tuh ada apa si? Pasti ada kaitannya kan?" Minju ini bakal kupas secara dalam permasalahan wony, penasaran banget dia tuh.
"Yuri? Yaa, dia minta gue buat bantuin dia deket sama Haruto. Pokoknya dia nitip apa pun lewat gue, gak tau kenapa Haruto malah suka sama gue." Jujur Wony, dia udah percaya sama minju.
Lagipula kalaupun Minju menyebarkan, ia tidak peduli lagi.
"Waw, lo sedeket itu sama dia? Baik banget si lo, tapi ko gue kasian ya sama Yuri. Kasian si, tapi kan salah dia juga." Komentar minju.
"Bingung kan lo, lo aja bingung apalagi gue. Mana anaknya nyulut emosi mulu argh." Sebal Wonyoung.
"Yang sabar ya won."
---
Hola holaaa,
Semoga suka sama chapter ini <3
Segini dulu yap
Love u
KAMU SEDANG MEMBACA
Bacoters -Squad- ☄️
Genç Kurgu"kisah percintaan ala anak bacoters" •bhs non baku/baku •alur cerita dari diri sendiri <3