Malam yang gelap namun begitu indah, ditemani oleh terangnya sang rembulan purnama dan teman-temannya yang mengitari dunia ini, bintang.
seorang wanita berambut hitam pekat dengan mata hazel nya yang menawan meggendong bayinya sambil tersenyum bahagia, di bawah sinar terangnya rembulan, dia menatap keluar jendela melihat satelit Bumi, Bulan. Sembari menggendong anaknya, terdengar pintu terbuka perlahan, seorang pria jangkung memasuki kamar Istrinya yang sedang menggendong bayi sambil menatap cantiknya rembulan, pria tersebut tersenyum dan mendekati Istrinya.
"Apakah kau sudah memutuskan nama untuk bayi kita yang cantik ini, Jena?" Tanya pria berambut Ash Brown seraya menatap sang Istri yang tersenyum kemudian menatap kembali anak perempuan nya.
"Entahlah, beri aku waktu satu atau dua hari lagi untuk memberinya nama yang tepat dan menawan, Aliss" Balas sang Istri sambil menimang bayi cantik miliknya itu.
"Baiklah jika itu maumu," Ucap pria itu kemudian kembali menatap sang bayi mungil dengan paras cantiknya.
"Aku memberimu waktu." Katanya sambil tersenyum sembari mengelus-elus sang bayi.
"Bayi ini cantik sekali, warna rambut nya sama denganmu, tapi dia memiliki sedikit warna keabuan putih di rambutnya, dan, lihatlah, matanya berwarna— Amber? Cantik." Ucap sang Suami pada istrinya sembari kembali menatap istri.
Sang istri yang mendengar nya menatap kembali sang bayi yang berusia dua bulan dengan sedikit rambut hitam pekat dengan sedikit surai abu tanpa nama itu, dia sudah mengetahui nya, tapi dia tidak tahu mengapa.
"Kau benar, dia begitu indah dan menawan karena dia adalah seorang Veela juga. Entah dari mana dia mendapatkan warna mata jingga atau amber itu dan surai abu di rambutnya. Tak masalah, putriku yang tercantik." Celetuk sang Istri pada Suaminya.
Sang Suami hanya mengangguk dengan pendapat sang Istri, dia memahaminya. Sang Istri kemudian kembali menatap rembulan yang bercahaya indah di langit malam.
"Kurasa besok waktunya aku memutuskan nama putriku yang cantik ini." Kata sang istri yang masih melihat bulan yang menawan itu, bulan purnama, yang terlihat jelas sekali. Sang Suami yang mendengar terkejut sekaligus turut senang, setelah dua bulan tanpa nama, bayi mereka akan di beri nama oleh sang Ibu.
"Jika itu keputusan mu, aku turut bersukacita." Kata sang Suami yang kemudian mengusap kepala sang istri sembari mereka berdua menatap keluar jendela dan melihat rembulan yang begitu indah.
...
"Ma? Adik akan di beri nama apa? Beritahu aku! Aku sudah lama menunggu ini. Adik terlihat begitu cantik, aku yakin namanya juga cantik!" Seorang anak lelaki berusia tiga menuju empat tahun dengan rambut bersurai Ash Brown seperti milik sang Ayah dengan mata Hazel nya seperti sang Ibu. Di sebelah nya tepat ada seorang anak laki-laki berambut hitam seperti sang Ibu namun matanya berwarna perak seperti sang Ayah. Cantik. Sang Adik laki-laki tersebut hanya menatap dan mendengar pembicaraan sang Kakak dengan Ibunya. Sang Ibu hanya tersenyum lembut kepada sang buah hati.
"Baiklah-baiklah, maaf telah membuat kalian menunggu lama," Sang Ibu berkata dengan senyuman yang selalu tersungging di bibirnya.
"Aku akan memberitahu namanya sekarang," Ucap sang Ibu yang berhasil membuat anak laki-laki tertuanya yang sebentar lagi menginjak umur empat tahun itu terkejut, sedangkan adiknya yang berumur dua tahun tersebut belum terlalu mengerti apa-apa namun mendengar kata-kata sang Ibu turut merasa senang.
Sang Ayah yang berada di kursi seberang menatap sang Istri dengan bahagia, menunggu Istrinya dengan sabar meresmikan nama sang putri.
"Yang aku tunggu-tunggu! Katakan, Ma! Callisto menunggu!" Seru anak laki-laki tertua dengan menyebut dirinya dengan namanya sendiri, 'Callisto'. Adik Callisto ikut tersenyum dengan keluarganya, walau belum terlalu paham seluruh situasi. Sang ibu berdehem dan membuka mulutnya.
"Cienttmoon Anstrev Jenather Arleestrey. Dikenal dengan Cienttmoon Arleestrey, atau, Cienttmoon Anstrev Arleestrey, dengan nama Jenather yaitu nama Mama. Dan nama keluarga murni kita yaitu Arleestrey. Kalian bisa memanggil sang adik dengan panggilan Cienttmoon atau Moon. Nama yang indah, bukan? Mama memberikan nama ini karena terinspirasi dari bulan dan luar angkasa," Ucap sang Ibu yang membuat suaminya terkejut sekaligus bahagia dengan nama putrinya tersebut. Callisto juga turut senang dan bahagia dengan adik laki-laki yang disebelah nya dari tadi hanya diam dan mendengarkan pembicaraan sang keluarga.
"Nama yang indah!" Sahut Callisto yang kemudian memeluk sang adik laki-laki nya, sang adik terkejut dengan tingkah kakaknya yang tiba-tiba, namun dia tidak keberatan.
"Nama yang unik dan menawan, Jena. Sungguh, kau pandai memberikan nama." Ucap sang Suami yang kemudian beranjak dari sofa nya kemudian duduk di sebelah istrinya.
"Terimakasih, Alisser." Jawab sang istri sambil tersenyum bahagia. Menatap sang buah hati yang begitu indah di mata mereka.
Mereka berharap sang putri dan adik mereka tumbuh dengan baik, menawan dan cerdas seperti turun-temurun dari keluarga mereka.
...
Hai! This is my first story, hope you enjoy! Penulisannya masih sedikit kurang, tapi jika kalian melihat bab seterusnya, penulisannya akan lebih baik, aku usahakan.
Teks besar ini aku tambahin pada tanggal 10 September 2023, sedangkan aku mempublikasikan ini pada tanggal 30 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
❛❛ Born To Protect You -☆ || Harry Potter X Readers ||
Random"Kita terikat sebuah hubungan dan sebuah takdir?" Menjadi Yang Terpilih lainnya serta pelindung sosoknya memang sangat melelahkan. Cienttmoon Anstrev Arleestrey, seorang berdarah murni dan seperempat veela dengan kemampuan yang menakjubkan.Cienttmoo...