Oktober tiba, menyebar hawa dingin dan lembab dari halaman ke dalam kastil. Madam Pomfrey, matron rumah sakit, disibukkan oleh wabah flu yang mendadak berjangkit di antara para staf dan murid-murid. Ramuan Merica mujarabnya manjur sekali, meskipun yang meminumnya jadi mengeluarkan asap dari telinga selama beberapa jam sesudahnya.
Tetes-tetes air sebesar peluru memberondong jendela-jendela kastil selama berhari-hari, air danau naik, petak-petak bunga berubah menjadi kolam lumpur, dan labu-labu Hagrid membengkak menjadi sebesar gudang alat-alat berkebun.
Disini Cienttmoon, sedang riang namun mimiknya masih saja tenang dan terlihat acuh tak acuh. Tentu saja dia riang, di sebelahnya ada Callisto yang akhirnya menurut dan mau menghabiskan waktunya bersama saudara-saudaranya.
"Bukannya kau harus latihan Quidditch?" Tanya Callisto, langkahnya ia perlambat untuk sejajar dengan langkah Cienttmoon.
"Kak Oliver mengizinkan ku untuk tidak mengikuti latihan untuk saat ini, karena Kak Antares memberitahu nya bahwa aku tidak terlalu bisa berada di suhu yang dingin," jelas Cienttmoon, kepalanya mendongak ke atas untuk melihat Callisto yang lebih tinggi darinya. "Jadi, Antares sekarang masih berlatih?" Tanya Callisto, Cienttmoon mengangguk.
"Aku yakin, dia kembali dengan keadaan penuh lumpur," ujar Cienttmoon, menahan untuk tidak terkikik, "ya, itu benar." Ucap Callisto yang sudah terkekeh geli.
Mereka terus berjalan menyusuri sekolah, untuk menghabiskan waktu mereka bersama, sayangnya Antaraes tidak bisa ikut karena latihan Quidditch nya.
"Ingin menonton Antares berlatih?" Callisto bertanya. "Tentu, asalkan kau duduk di tribun Gryffindor bersamaku." Ucap Cienttmoon, membuat Callisto memutar bola matanya dengan malas dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sampainya mereka di tribun, Cienttmoon dan Callisto duduk bersebelahan di kursi-kursi daerah Gryffindor. Hawa dingin memang menusuk, tapi tidak ada kata tidak demi melihat saudara mereka sendiri.
Cienttmoon menatap ke udara, melihat beberapa pemain Quidditch Gryffindor yang berlatih dan berlalu lalang di langit. Genangan-genangan air dan lumpur terlihat di permukaan lapangan.
"Kau tidak bersama ketiga teman Gryffindor itu?" Tatapan Callisto masih tertuju pada pemandangan di depannya hingga perlahan mengarah ke Cienttmoon.
"Tidak, aku ingin menghabiskan waktu kali ini bersama kalian," Ujarnya tampak senang namun wajahnya tidak menampilkan apa-apa selain kedataran.
"Untung saja kau masih mengingat kami," Ejek Callisto yang di balas senggolan tangan dari Cienttmoon. "Jangan berkata seperti itu, sebaliknya aku dan Antaraes selalu menunggu mu waktu demi waktu, tapi kau selalu saja sibuk dan tidak ada waktu luang bersama kami," Jelas Cienttmoon. Callisto yang merasa tertampar dengan perkataan itu membuatnya malu dan bersalah, tapi ia tetap kekeh tidak menunjukkan emosi apapun.
...
Setelah latihan selesai, Cienttmoon dan Callisto menghampiri Antares yang terlihat penuh dengan bercak lumpur. Callisto tertawa, sedangkan Cienttmoon menatapnya dengan berusaha untuk tidak terkekeh sedikit pun.
"Tidak lucu, tahu!" Seru Antares sebal, melihat Callisto yang sedari tadi tidak berhenti terkikik. Dia mulai membersihkan beberapa noda di pakaian nya, tapi itu terlalu banyak.
"Lihatlah dirimu! Bagaimana bisa kau bermain sehingga penuh dengan bercak lumpur itu!" Ucap Callisto, menyengir lebar dengan mengejek.
"Setidaknya aku berusaha." Ujar Antares memutar matanya dan tampak cemberut.
"Kurasa kau tidak akan bisa memasuki kastil jika kotor seperti itu," Ujar Cienttmoon yang akhirnya berbicara, membuat kedua kakak laki-laki nya menoleh segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛❛ Born To Protect You -☆ || Harry Potter X Readers ||
Acak"Kita terikat sebuah hubungan dan sebuah takdir?" Menjadi Yang Terpilih lainnya serta pelindung sosoknya memang sangat melelahkan. Cienttmoon Anstrev Arleestrey, seorang berdarah murni dan seperempat veela dengan kemampuan yang menakjubkan.Cienttmoo...