Chapter 2 : Fana

197 23 4
                                    

Kamu ingat lelaki berbaju hitam yang membantu lelaki lusuh? Iya sekarang dia menjadi lebih baik

Ia berhasil pulang ke negara asalnya dan kini ia bekerja sebagai buruh panggilan, apapun ia kerjakan asalkan itu menghasilkan uang karena yang ia butuhkan untuk bertahan hidup adalah uang. Lelaki itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia memperbaiki beberapa spot dirumahnya agar lebih nyaman untuk dintinggali. Lelaki itu duduk di kursi yang ada di bawah pohon, ia memakan manisan buah lalu menyandarkan dirinya pada kursi. Angin sepoi sepoi membuat nya tertidur, hidup apa adanya tidak membuatnya sedih. Kali ini, ia hanya ingin bertahan hidup dan menjalani hari hari yang damai. Entah sudah berapa jam ia tertidur, ia terbangun karena ponselnya berdering. Saat membuka mata, ternyata langit sudah gelap.

"Halo, ada yang bisa saya bantu"

"Bisa kau perbaiki banner yang kau pasang kemarin, ah aku kesal sekali. Kenapa angin sangat kencang, aku jadi mendapat masalah karena banner itu. Perbaiki itu segera ya"

"Iya, akan saya perbaiki"

Setelah menutup telpon, lelaki itu meletakkan beberapa perlengkapan ke dalam mobil lalu segera melajukan mobilnya menuju tempat tujuan. Kemarin ia baru saja memasang banner besar di salah satu gedung tinggi yang ada di pusat kota, dan hari ini ia harus kembali kesana. Sampai di lokasi, ia segera membawa semua peralatan memanjatnya.

"Berhenti, ada yang bisa saya bantu", ucap penjaga gedung itu

"Saya di panggil untuk memperbaiki banner"

"Maaf tapi kantor sudah tutup, anda bisa kembali besok"

"Tapi saya di telpon untuk memperbaiki sekarang juga"

"Bisa saya lihat kartu Identitas anda?"

Mendengar perkataan penjaga membuat lelaki itu hanya berdecak, ia tidak punya kartu Identitas. Dengan berat hati akhirnya ia pergi

"Tunggu dulu", ucap seorang wanita tua yang bekerja sebagai cleaning service

"Kenapa kamu menyuruhnya pergi, dia di panggil untuk memperbaiki banner", ucap wanita tua itu pada penjaga

"Tapi dia tidak punya tanda Identitas"

"Yaampun, kamu akan kena masalah. Sekretaris nyonya yang menyuruh untuk memperbaiki banner malam ini"

"Ha? Sekretaris nyonya?"

"iya"

Akhirnya dengan pertimbangan, penjaga itu memperbolehkan lelaki itu masuk.

"Terimakasih", ucap lelaki itu pada wanita tua

"Iya, apa kau baik baik saja? Angin di luar sangat kencang"

"Tidak apa"

Setelah sampai di atap gedung, lelaki itu mulai memasang perlengkapan memanjatnya. Angin bertiup begitu kencang, pekerjaan ini bisa di bilang berbahaya untuk nya.

"Berapa lama kira kira untuk memperbaiki nya", tanya penjaga gedung

"Mungkin sekitar 30 menit"

"Baiklah"

Lelaki itu berdiri di tepi atap gedung lalu terjun, melihat itu membuat penjaga sedikit terkejut karena lelaki itu terjun tanpa melihat lihat. Dengan lihai ia menuruni gedung dengan tali dan mulai memperbaiki tali yang banner yang putus, ia mengerjakan semua itu dengan santai. Ada dua bagian tali yang putus, dan dalam waktu 10 menit ia sudah memperbaiki salah satunya. Saat ia berpindah ke bagian lainnya, tanpa sengaja ia melihat orang yang sedang bercinta di dalam gedung itu. Ia dapat melihat nya karena dinding gedung terbuat dari kaca, dan tirai yang ada di dalam kamar itu tidak di tutup hingga ia dapat melihat kedalamnya. Seseorang lalu menutup tirai kamar itu dan lelaki itu tidak peduli dengan apa yang ia lihat baru saja, ia hanya fokus memperbaiki tali banner yang rusak.

DeclarationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang