Chapter 4 : Other Life

125 18 0
                                    

"Ibu, lihat ini"

"Wah cantik sekali"

"Hehe, ini untuk ibu"

"Terimakasih sayang"

"Sama-sama ibu"

"Sini peluk"

Build kecil memeluk ibunya dengan sayang, build kecil sangat bahagia bersama ibunya. Mereka keluarga Kekaisaran yang di asingkan, ibu build adalah anak pertama dari raja. Namun ia harus rela melepas gelarnya sebagai putri mahkota dan memilih untuk pergi meninggalkan istana, ia menikah dengan seorang lelaki biasa. Mereka hidup dengan bahagia, aman dan damai.

"Build, ayah pulang"

"Ayah..."

"Ini untuk kamu"

"Wih makasih ayah"

"Iya sayang"

Hidup mereka sangat bahagia hingga suatu ketika ayah build sudah mulai jarang pulang kerumah, build melihat ibunya sering mengonsumsi minuman beralkohol serta obat obatan. Saat itu build berusia 7 tahun dan dia tidak tau, apa yang sebenarnya sedang terjadi pada ibunya.

***

Matahari telah terbit menyinari bumi, cahaya nya membuat dunia terang menggantikan malam yang gelap. Build masih terbaring di tempat tidurnya, ia beranjak lalu duduk di depan meja yang terdapat sebuah lilin yang masih menyala. Build meniup lilin itu lalu memejamkan matanya

"Tuhan, aku masih disini. Aku masih hidup di dunia ini, entah sampai kapan kamu akan membiarkan ku hidup di dunia ini aku akan tetap menjalaninya sampai saat dimana kamu memanggilku kelak"

Setelah mengucapkan doa itu, build membuka tirai jendela kamarnya. Cahaya matahari langsung berlomba-lomba masuk membuat ia terpejam untuk sesaat, ia memperhatikan sekitar. Bodyguard berlalu lalang di sekitar halaman rumah, rumah ini di kelilingi oleh hutan lindung dan sangat jauh dari perkotaan.

Sambil mengamati sekitar, matanya tak sengaja bertemu pandang dengan Bible yang sedang duduk di kursi taman. Build hanya menatap dengan tatapan matanya yang terkesan sayu, sedangkan bible menatapnya sambil sedikit tersenyum. Melihat itu build langsung menutup tirai kamarnya dan duduk di depan televisi.

"Apa itu yang di sebut dengan senyuman? Aku benci itu karena aku tidak bisa melakukan nya"

-

Sementara itu bible yang masih duduk di luar sedikit bingung dengan reaksi dari build

"Apa dia sebenci itu dengan kehadiran orang lain, padahal aku hanya bersikap ramah"

Bible beranjak dari kursi lalu pergi, ia berjalan menuju kamar untuk tidur karena ia mendapat sif malam membuat jadwal tidurnya menjadi terbalik.

***

20 tahun silam

"Ibumu telah tiada"

Anak laki-laki itu sotak langsung berdiri dari kursinya, ia sangat terkejut. Jantung nya berdebar dan hatinya sakit, ia sedih sekaligus terkejut namun air matanya tidak menetes. Ia berlari keluar dari ruangan dan langkahnya terhenti saat ia melihat lelaki kecil disana sedang berusaha meraih peti mati di depannya, dengan cepat ia langsung menutup mata anak kecil itu dan memeluknya.

"Ayo pergi", ucapnya

Anak kecil di depannya menurut dan ia membawa anak itu menuju kamar

"Ibu kemana, kemarin ibu jatuh. Apa ibu baik baik saja?"

Mendengar ucapan anak lelaki yang tengah memeluknya itu membuat dia sedih, adiknya masih kecil dan mungkin ia belum tau tentang kondisi ibu mereka.

"Ibu... Ibu telah tiada"

DeclarationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang