Rumah

3.4K 201 26
                                    

Daniel hari ini terpaksa harus pergi ke kantor karena ada beberapa meeting yang harus ia hadiri untuk menggantikan papa nya. Hari sudah mulai sore dan Daniel sudah bersiap-siap untuk balik ke rumah karena kerjaan dia sudah selesai sebagian tinggal nanti dilanjutkan dirumah.

Baru keluar ruangan tiba-tiba sekretarisnya menghampiri dia. Sang sekretaris melihat Daniel dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kenapa?" Tanya Daniel dan dijawab dengan isyarat tangan menunjuk ke arah pintu.

"Ada yang ingin bertemu dengan bapak, nama nya Juan pak." Daniel mematung mendengar ucapan sekretarisnya lalu ia menyuruh sekretarisnya membawa Juan ke ruangannya.

Daniel cemas dengan kehadiran Juan sekarang, kenapa dia tiba-tiba muncul lagi? Apa yang sekarang Juan ingin perbuat kepada dirinya?

Pintu terbuka dan menampilkan sosok Juan, Daniel membalikkan badannya dan melihat Juan dengan tatapan datar. Tapi Juan berbeda dengan Daniel, dia tersenyum penuh dengan arti.

"Halo, lama kita gak ketemu Daniel." Ucap Juan dengan percaya diri melangkah maju dan menuju sofa diruangan Daniel. Dia menatap keliling lalu pandangannya jatuh pada Daniel yang mematung.

Juan terkekeh dengan respon Daniel, "Santai aja Daniel, gua cuma mau ngunjungin lu untuk gak memutuskan tali komunikasi kita karna lu ganti nomor hp ya demi ngehindarin gua? haha pengecut."

Daniel mengepal tangannya geram. Dia menatap Juan dengan tajam. Juan hanya tersenyum miring karena dia sudah menebak ekspresi Daniel dari sebelum datang kesini kalau bertemu dengannya.

"Lo mau apa? Bilang cepetan dan pergi dari sini." Daniel berkata dengan nada geram.

"wow wow calm down Daniel, gua cuma berkunjung aja. Lagian lu nikah kok gak ngundang gua?" Daniel membuang pandangnya dari wajah Juan yang menyebalkan menurutnya.

"Kita gak sedeket itu buat gua ngundang lu." Jawab Daniel sarkas lalu dibalas dengan senyum menyeringai dari Juan.

Lalu Juan berdiri mendekat kearah Daniel yang juga menyadari Juan berjalan mendekatinya. Juan sudah sampai dihadapan Daniel dan mereka berhadapan muka dengan muka.

Daniel mengeluarkan ekspresi tidak bersahabat lalu Juan juga memberikan ekspresi yang meremehkan Daniel.

"Gua datang sini tentu bukan tanpa alasan, gua mau minta lu tanggung jawab atas kematian pacar gua beberapa tahun lalu." Daniel sudah menebak kalau inilah yang mau dikatakan oleh Juan, Daniel langsung membuang wajah sambil terkekeh meremehkan Juan.

"Oh? lu masih belum sembuh ya ternyata? gua kira lu setelah rehab kejiwaan lu bisa keluar dengan mental yang sehat." Juan mengepalkan tangannya dan Daniel menatap Juan dengan nyalang.

"Dengerin gua Juan, kematian pacar lo itu karena lo sendiri. Lo-" Daniel mendorong bahu Juan dengan jari telunjuknya.

"-sendiri yang bakar pacar lo hidup-hidup. Gua disana cuma nolong pacar lo. Gua dulu sempet terintimidasi karna lu tapi lu pikir gua bakal diam aja? gua udah cari bukti yang nunjukin kalau lu yang narik pacar lu ke dalem gudang itu dan gua datang untuk nyelametin temen gua Reina." Juan emosi lalu ingin membogem wajah Daniel tapi Daniel menepisnya terlebih dahulu.

Juan berteriak frustasi, sontak security dan sekretaris Daniel yang sudah waspada di depan pintu langsung masuk ke dalam ruangan Daniel dan menahan Juan yang mengamuk dan ingin menghajar Daniel.

"Lo inget Daniel gua gak akan diam aja, gua bakal buat lu ngerasain apa itu kehilangan. Lo dan istri lo yang lagi hamil, gak akan gua biarin." Daniel geram lalu menonjok Juan ditulang pipinya karena Juan sudah berani membawa-bawa istri dan anaknya di dalam masalah mereka.

Love Triangle - Jaehyuk [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang