Maaf

3K 180 20
                                    

Daniel berlari dengan tidak menghiraukan sekelilingnya, satu tujuannya sekarang yaitu ruangan Olivia. Dia mendapatkan kabar kalau Olivia sudah siuman dan sudah ditangani oleh dokter. Sampai didepan ruangan Olivia, Daniel menghentikan langkahnya dan menatap pintu didepannya dengan ragu.

Ada sesuatu yang menjanggal dihatinya, dia takut Olivia marah dan menolaknya karena kesalahannya termasuk fatal sampai-sampai dia hampir kehilangan dua orang berharga didalam hidupnya.

Akhirnya Daniel menguatkan hatinya untuk membuka pintu didepannya dan saat pintu terbuka dia melihat Olivia sedang terbaring lemah diranjang rumah sakit. Hatinya seperti dihantam benda keras melihat kondisi Olivia sekarang.

Daniel melangkah dengan pelan mendekati Olivia. Olivia mengetahui kalau Daniel yang masuk tapi dia enggan membuka matanya, dia masih kecewa dengan Daniel.

"Olivia.." Daniel sampai disamping ranjang Olivia dan wajahnya tampak khawatir melihat Olivia yang enggan meresponinya.

"Mas minta maaf..." Olivia membuka matanya dan melihat Daniel dengan tatapan sendu. Daniel tersenyum getir melihat Olivia.

"Pergi." Satu kata keluar dari bibir Olivia yang mampu membuat senyuman getir Daniel sirna. Inilah yang ditakuti oleh Daniel, Olivia mengusirnya dan menatapnya dengan tatapan kecewa. Daniel berusaha meraih tangan Olivia tapi langsung ditepis oleh Olivia dengan kasar.

"Mas minta maaf Olivia, mas salah udah ingkarin janji mas waktu itu." Ucap Daniel dengan suara serak karena hatinya berat sekali melihat penolakan Olivia.

Olivia tidak meresponi perkataan Daniel dan masih kekeuh dengan keinginannya, yaitu dia ingin Daniel pergi dari hadapannya. Olivia menatap Daniel dengan tatapan kecewa.

"Anak kita butuh kita Olivia." Ucap Daniel lagi.

"Anak aku butuh aku bukan kamu, mas. Aku dan anak aku berjuang sendiri, kamu kemana mas?" Olivia tidak bisa menahan lagi, tangisnya pecah. Hatinya kecewa dengan Daniel.

Tubuh Daniel lemas dan tanpa berpikir panjang dia menurunkan badannya dan berlutut di dekat ranjang Olivia. Olivia membelakkan matanya melihat apa yang Daniel lakukan, tapi Olivia menegarkan hatinya ketika melihat Daniel berlutut.

"Mas emang gak pantes dimaafin tapi kasih mas kesempatan satu kali lagi untuk jaga kalian, Olivia. Mas gak tau gimana hancurnya mas kalau kalian ninggalin mas." Daniel menundukkan kepalanya dan menangis dengan sesegukan. Ini adalah titik terendah Daniel ketika melihat Olivia menolaknya untuk kesekian kalinya.

"Bangun, kamu berlutut pun gak akan luluhin hati aku, mas." Olivia memalingkan wajahnya tidak mau melihat Daniel laki-laki yang penuh ego sekarang merendahkan dirinya sendiri.

Pintu terbuka dan muncul ibu Olivia masuk ke ruangan Olivia. Ibu terkejut melihat Daniel yang berlutut sambil menangis langsung menghampiri Daniel dan menatap Daniel dan Olivia secara bergantian.

"Daniel, bangun nak. Jangan begini." Daniel menggelengkan kepalanya, dia masih tetap diposisinya.

"Olivia belum maafin saya, bu." Tatapan Ibu mendadak sendu melihat Daniel yang kekeuh meminta maaf pada anaknya.

"Tunggu dia tenang ya nak, ini situasi yang sulit buat Olivia. Kamu juga tenangin diri kamu dulu, jangan gegabah begini." Daniel menatap ibu dengan wajah basah karena air mata. Ibu menatap Daniel dengan penuh harapan agar Daniel menuruti perkataan ibu.

Daniel berdiri dari posisi berlututnya, lalu menatap Olivia yang masih menangis dan enggan melihatnya. Ibu menuntun Daniel untuk keluar dari ruangan Olivia.

Setelahnya ibu kembali mendekat ke Olivia dan Olivia langsung bangun dari posisi tidurnya dan memeluk ibu dengan erat sambil terisak kencang. Ibu tidak bisa berbuat apapun selain menenangkan putrinya.

Love Triangle - Jaehyuk [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang