Part 6

13K 517 2
                                    



Sekarang aku sudah berada diruang meja makan yang panjang dan besar, tetapi ada yang janggal aku melihat ada gadis nakal yang tadi mendorongku berada disitu.

"Apa dia pacar kak alvin ya, ko ,,,,,? Agh bodo lah, ngapain aku mikirin apa hubungannya kak alvin dengan gadis kecil nakal itu " pikirku

"Astaga may jidad kamu kenapa ?" Tannya mamah yang mennyadari jidad aku di perban ketika mau mengabil makanan didekatku.

"Eh ko iya sih, "timpal omah, melihatku.

"Eh nggak papa ko mah omah, tadi aku ,,,,,,,"belom sempet aku melanjutkan gadis kecil nakal itu menyela.

"Paling gitu aja lebay " ucap gadis itu, akupun hannya tersenyum tulus, ya nggaklah senyum kecil.

"Chaca jaga sopan satunmu, maaf adiknya alvin ya may, " ucap papah henza, oh adiknya ko sama-sama ngeselin sih.

"Nggak papa ko pah, " ucapku maklum padahal mah udah mau aku makan sekalian.

"Cari muka, " gumamnya sedikit keras tuhkan ngeselin dasar anak bau kencur.

"Chaca, apakah ini yang di ajarkan opah dan omah ke kamu, " ucap opah turun tangan.

"Ko pada ngebentak chaca sih,,,,," ucap chaca langsung pergi ke kamar sepertinya, tukang ngambek nih adeknya kak alvin.

"Chaca kembali kekursimu nak, " teriak papah henza dengan tegas.

"Biar alvin yang ngomong baik-baik, " ucap kak alvin dingin, padahal kak alvin belom selesai makan paginya hannya cuma sesuap dua suap dowang.

"May maafkan kelakuan chaca ya, chaca memang gitu kalo liat kakaknya bawa pacar atau wanita lain. Sebisa mungkin dia ngejauhin dengan kakaknya, karena dia takut kasih sayangnnya terbagi dengan pacar alvin, " jelas mamah maria

" Ya kali entar pacar kak alvin mau makan dia ampe gitu, apa dia kena penyakit brother complex, "pikirku kemana-mana.

"Nggak papa ko itu lumrah mah, mungkin chaca pengen yang terbaik untuk kakaknya " ucapku sok bijak, memang iyakan dulu aja aku gitu sama kak nova tapi ya nggak kayak chaca juga sih.

"Ya sudah kita lanjutin makan saja, " ucap omah.

Anehh.

°°°°°°°°°°°°°°°

Skip kamar

"Apa aku memang nggak pantes bersama kak alvin ya ? Hust,,,,, may kamu bilang apa sih menurut Allah tuh semua manusi tuh sama cuma yang membedakan hannya amalnya aja ,,,,,, apa aku terlalu naif " fikirku berkecambuk di balkon kamar yang baru aku ketahui kalo ini kamar kak alvin.

"May ,,,,," ucap seseorang, yang aku tebak itu suara kak alvin.

"Eh kakak, ada apa kak?, " tanyanyaku bingung karna tidak mungkin kesini kalo nggak ada yang penting.

"Nggak papa, kamu lagi apa ?" Tannya kak alvin mungkin dia basa basi.

"Kak alvin to the poin aja, kakak kesini ada apa ?" tanyaku, sambil melihat pemandangan didepaku.

"Aku mau minta maaf sama kamu, "ucap kak alvin dengan mehela nafas seperti merasa bersalah dan duduk disofa mini balkon.

"untuk apa ,,,,,?" Tannyaku sambil mengikuti kak alvin ikut duduk disampingnya.

"Ya itu tadi chaca, " ucap kak alvin membawa kepalaku untuk mendekap di dadanya. Sambil mengelus rambut wangiku.

"Kak liat deh pemandangannya bagus, " ucapku mengalihkan pembicaraan yang jujur aku malas untuk membahasnnya.

SORRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang