Bab 15. Ayah Tolong Mengertilah Aku

38 11 4
                                    

Hari Senin Tiba, Bagi Cahaya hari itu adalah hari ter lelahnya.
Apalagi sekarang akan Mendekati Ujian Kenaikan Kelas, yang dimana dia harus dituntut mendapatkan Hasil yang memuaskan, walaupun Cahaya Tidak mau dituntut apapun.

"Hati-hati Cahaya, Belajar Yang benar banggakan Ayah" Sahut Ayah Cahaya dari balik Jendela Mobil nya Itu kepada sang anak yang hendak memasuki gerbang sekolah

"Ho'oh iya Ayah" hanya itu yang Cahaya ucapnya setelahnya dia memasuki lingkup sekolah

Terdapat banyak sekali OSIS disana, yang sedang berjaga-jaga, dan Ternyata Cahaya Menyadarinya, Bahwa Ada beberapa OSIS yang melihatnya dengan tatapan tajam, padahal Cahaya tidak melakukan apapun

Cahaya Tak Menghiraukan hal itu hanya saja dia kesal, dan saat memasuki kelasnya, Cahaya marah-marah tak jelas

"Emang dasar yah tuh OSIS" Ucapnya datang-datang langsung menduduki kursinya dengan kasar

"Napa Woy? datang-datang rusuh marah-marah pula masih pagi juga" Itu Sisi Membuka Pertanyaan kepada Cahaya yang mood sedang tidak baik

"Tau tuh emang Tikus tuh OSIS, masa mereka ngeliatin gua pake tatapan mata elang, pen gua colok tuh yeh" ucapnya kesal tak tertolong

"Kaya enggak tau aja OSIS disekolah kita Aya Aya, tenang aja sebentar lagi juga mereka bakalan selesai masa jabatannya, kan mereka udah lulus" Itu Wulan Bersuara

"Nah Nanti Si Wulan Yang jadi Ketos nya hahaha" Ucap Zaki Tiba-tiba menyambut bagaikan Tian listrik

"Dih nyambung emang lo diajak, sorry Bukan Circle kita" Kata Sisi Dengan Mengangkat bibir atasnya sebelah dan mata yang memutar malas

"Eh jangan si Wulan nu jadi Ketos nya mending Si Cahaya, gua yakin kalau Ketos nya si Cahaya Beh nih sekolah makmur pake duitnya" Kata Cecep nyeletuk begitu saja

"Heh, enak aja loh" Sahut Cahaya membentak

"Enggak enggak, jangan si Nyi Rompang itu yang jadi Ketos, nanti gue abis lagi sama tu orang" Sahut Reyhan dengan blak-blakan tanpa mengetahui bahwa Cahaya sudah memasang muka Marahnya

"Pea Lo, lagian kita udah kelas dua belas nanti yeuh" Ucap Cahaya dengan muka Memerah

"Dih, Kan Bisa aja Kali sekarang nyalonin jadi Ketos Aya" Sahut Zaki Bersuara

"Heeh Tapi gue kaga mau titik!" Sahutnya Cepat

Mereka hanya Melakukan Side Eyes kepada Cahaya.

***

Kringgg Kringgg Kringg

Waktu Pulang Sudah Tiba, Cahaya Saat Ini Akan Langsung Pulang ke Rumah nya, Tidak akan main dulu kemana pun seperti hari hari sebelumnya.

"Aya nggak main Dulu nih kita" Tanya Sisi pada Cahaya sebelum keluar dari halaman sekolah

"Kayanya Nggak Dulu Deh Si,Lan, Gue Langsung Pulang aja ya, Lain Kali Kita Main Nanti Gue yang traktir Dah" Ucap Cahaya Mengangkat Sebelah Alisnya

"Bener ya, okey lah bye Aya" Ucap Wulan Dan Sisi

Akhirnya Cahaya Tiba Dirumah Setelah tadi Menyusuri Jalan Menuju Pulang kerumahnya dengan dijemput oleh sang Ayah Tercinta, Yang kebetulan Ayahnya pulang lebih awal, Sementara Ibunya Akan Pulang Ke Rumah Nanti Jam tujuh.

"Hadeh Capek nya" Ucap Cahaya Membantingkan Tubuh nya Ke atas Sofa Dan Melempar Tasnya sembarang Tempat.

"Aya Kamu ini, Taro Tas kamu Di atas jangan berantakan, nanti ibu marah gimana, ayah ga mau tanggung jawab" Sahut Diga Memerintah Dan Menuju Ke Kamarnya untuk mengganti pakaian.

Apakah Aku Bisa BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang