Bab. 18 Akhirnya Bertemu

83 14 7
                                    

Sepulang Dari Majlisan itu, Cahaya Langsung Menidurkan Dirinya di atas kasur.

Sungguh masih terbayang kata-kata penyejuk hati dari sosok lelaki itu, dia mampu membuat Cahaya menangis menyadari seburuk apa dirinya kala ini.

Ayah dan Ibunya belum pulang bekerja, sehingga dirinya lebih leluasa untuk masuk kedalam rumah, jika saja ayah ibunya sudah ada di rumah dan menyadari bahwa Cahaya Pulang Dengan mengenakan Pakaian Lebih Tertutup sangat pasti ada masalah yang timbul.

Pagi Dini Hari Tepatnya pukul 04.03 dirinya terbangun Karena Suara Adzan Subuh berkumandang, baru kali ini Cahaya Terbangun saat Adzan Subuh, biasanya Cahaya benar benar tidak mau bangun dari tidurnya.

Cahaya berpikir sejenak, kenapa dia bisa bangun saat Adzan Subuh berkumandang, tidak seperti biasanya

"Kok Gua bisa bangun, eh maksudnya gua kenapa bisa langsung melek pas subuh gini ya, biasanya gua mager banget" Ucapnya pelan yang masih menetralkan matanya sebab baru bangun tidur

"Gua pengen coba sholat subuh, apa gua coba aja ya, gua pengen Deket sama Allah, gua pengen berubah please bantu gua wahai diri" Perkataan itu Terlontar dari Lubuk hatinya, ayo Cahaya kamu pasti bisa

Cahaya selama ini Jarang sekali melakukan ibadah,bahkan Tidak pernah.
Maka dari itu kini hatinya terketuk untuk melakukan Ibadah menghadap Sang Pencipta.

Mengambil wudhu, lalu menghamparkan sajadah yang sudah lama tidak dipakai olehnya, kini Cahaya Lakukan Sholat Subuh Dengan Panduan dari Handphone nya 'tata Cara Sholat Subuh'

Setelah melakukan Sholat Subuh, Hati Dan Pikirannya Kini lebih baik dan Tenang dirasa.

"Yaa Allah Sejauh ini aku dari mu" Renungnya menunduk dalam

"Maaf yaa Allah maaf" air mata kini Terjun Tanpa Izin

Tidak menyangka bukan? Bahwa seorang Cahaya Bisa luluh Hatinya karena Hidayah dari Allah.

Hidayah Allah itu nyata dan akan mendatangi Mu diwaktu yang tepat.

Pagi Ini Cahaya Langsung Sarapan bersama Kedua orang tuanya, Ada bi Narsih yang menyiapkan Hidangan pagi ini untuk keluarga Itu.

"Kemarin dari mana?" Tanya Sang ayah memecahkan Keheningan

Cahaya tentu saja terkejut,apakah ayahnya tau tentang kemarin. "em e e kenapa emangnya yah? Orang Aya Main sama Sisi,Wulan" bohongnya untuk beralasan karena takut kena Amuk Sang Ayah yang terlihat dingin pagi ini

"Kemana" lagi-lagi pertanyaan sang ayah mampu membuat Cahaya ciut

"Nongkrong yah, kenapa sih" Jawabannya Ragu

"Kamu lagi enggak bohong kan sama ayah" Kini Diga Menatap Cahaya Dengan Wajah dinginnya

Cahya mendongak menatap kembali sang ayah meski takut "Aya nggak pernah bohong yah"

Ibu yang melihat Interaksi Suami dan anaknya itu dibuat Aneh

"Udah Udah, masih Pagi Ayo Buru Makan kaburu Siang Yah, Aya cepat makan makanan mu, nanti di anterin sama Ayah ya" Ucap ibu Segara

"Aya Berangkat Sendiri Ya Ayah" Ucapan Cahaya Membuat Atensi Mata Orang tuanya beralih menatap Cahaya Dalam

"Tumben..kenapa?" kata Ayah membalas

"Hehe pengen Sendiri aja si yah udah lama nggak berangkat sendiri"

"Mau naik apa?" Tanya ibu kini

"Emmm Mobil Kayanya" Sahutnya

"Ohhh apa jangan jangan mau bareng Ilham ya kamu, aduh Senang ayah akhirnya kalian berdua Bisa Deket lagi" Ucap ayah berhasil membuat Cahaya mengerutkan keningnya

Apakah Aku Bisa BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang