The love of Matthew Espinosa

Latin girl

"Fans are the only ones who really care. There are no free agent-fans." -Dick Young

---

Siena Gilbert

Untuk sekitar satu bulan atau lebih, aku dan kedua kakakku akan berlibur di Bali. Aku baru saja lulus high school dan kedua kakakku juga sedang libur semester. Jadi, berhubung kita bertiga sudah jarang berlibur bersama, this is the most perfect timing.

"Siena, are you coming or not?"

Pikiranku buyar ketika kakak pertamaku, Selly, memanggilku.

"Where are you guys going? I'm not really in a mood."

"Swim. So are you gonna stay or..?" Kata Sharon, kakak keduaku.

Setelah beberapa detik, akhirnya aku menjawab. "I'm just going to just chill around the pool."

"Perfect."

---

Aku duduk di salah satu bar disebelah kolam renang dan memesan minum. Aku memakai kaca mata hitamku dan tidak berniat untuk melepas bajuku lalu menggantinya dengan bikini.

I'm so not in a mood for tanning.

Bali with sisters sounds like the most perfect thing but....

It's sucks not to be around friends for too long.

"One lemon squash, please."

Walaupun aku tidak mengalihkan pandanganku dari ponselku, pikiranku mulai teralihkan.

His voice sounds so familiar.

"Alright, it's 20.000 rupiah then."

Pegawai itu memberikan lemon squash dan juga kembalian untuk lelaki disebelahku. Tapi sesuatu tertangkap penglihatanku, seingatku, lelaki tadi memberikan cash sebesar seratus ribu.

Dan pegawai itu hanya mengenbalikan 50 ribu. Dengan pecahan rupiah yang berbeda.

Pegawai ini cukup pintar. Karena dia tahu, bule disebelahku tidak akan menyadarinya kalau dia mengembalikan dengan banyak lembaran uang.

Whoaps, somebody's cheating.

"Maaf mas," dengan sok beraninya, aku mencoba menegur mas-mas penjualnya. "Kayanya kurang 30 ribu deh mas kembalian buat dia."

Pegawai itu terlihat sedikit shock dan malu. Tapi kemudian, dia meminta maaf dan mengembalikan 30 ribu untuk bule disebelahku.

Tanpa ada niat untuk melihat bule itu, aku kembali memainkan ponselku dan membuka instagram.

Tidak lama, aku merasakan seseorang membisikan sesuatu di telingaku.

"Was he trying to cheat?"

"Yes, i'm sorry i was being rude i just...i think if he wants a tip he doesn't have to-----OH MY GOD."

Ucapanku terputus ketika aku melihat siapa yang baru saja berbicara denganku. Dan aku sangat amat terkejut.

"What? What?! Is there a spider on my face?!" Tanyanya panik.

Oh my god, he just so look like Nash Grier.

"No no no i'm sorry it just...you just really look like Nash frickin Grier."

Bule itu tersenyum mengembang seperti baru saja melihat air di gurun.

Nope, that is too much.

Tapi dia benar-benar terlihat sangat senang dan itu membuatku bingung.