Chapter 05

1.4K 191 33
                                    

Happy reading
Have a nice day



















|•••|

Tubuhnya terduduk tak berniat, Jake berusaha menghilangkan rasa bosan yang sudah menggerogoti tubuhnya— terhitung sudah 40 menit dirinya terduduk sendirian diruangan besar ini,  tak ada kegiatan pasti dalam ruangan cardiothoraric surgey. Kepalanya ia biarkan menempel pada meja miliknya dengan wajahnya yang tertutup buku, ntah sudah helaan sudah keberepa yang ia keluarkan pada hari ini.

Bergerak menyingkirkan buku yang sedari tadi menutupi wajah manisnya, hazelnya kini bergerak menatap jam digital yang tergantung pada tengah ruangan— dirinya dapat sedikit bernafas lega sebab jam pulangnya akan segera tiba.

Setidaknya dirinya bisa menghindari sosok baru, yang baru saja ia tambahkan dalam daftar black list nya setelah kecoa dan hantu— yang tentu jelas dapat menganggu suasana hatinya.

Berbicara soal hal itu, apa kalian ingat bila Jake jamin bahwa tak akan ada satupun yang dapat merusak suasana hatinya? Sepertinya itu salah besar, sebab Jake tak bisa sama sekali menghalangi pria yang berstatus kepala departemennya itu sukses merusak suasana hatinya. Lagi pula, kenapa dunia terasa begitu sempit? Dan dari sebanyak rumah sakit di negeri ini— Kenapa harus Asclea Hospital!

.

.

.


“…Saya akan membacakan nama-nama dokter yang akan bergabung dengan kita. Mari kita mulai dari departemen tempat saya bertugas. Cardiothoraric surgery, dokter shim Jaeyun…”

Terucap penuh penekanan dan seringai menyeramkan. Mata bulat Jake, semakin bulat kala melihat presensi sosok yang kala itu berada di atas panggung. Siapa yang tak akan terkejut bila orang gila? Bukan, orang orang asing? Tentu jelas tidak, orang gila yang mengaku dirinya sebagai suaminya— tidak, pria itu memang suami sahnya. Kini muncul begitu saja berada dihadapannya, sebagai kepala departemen tempat dirinya bekerja.

Itu, di sana, di depan sana. Berdiri orang yang sudah menikahi Jake tempo hari. Jake reflek memutus kontak mereka, saat sepersekian detik tatapan mereka bertemu dan tentu jelas Jake dapat melihat seringaian mengerikan suami sahnya itu.

Suami sahnya.

.

.

.

Jangan pikir bahwa Jake dapat lolos begitu saja, kala mengetahui suaminya bernama Park Sunghoon itu adalah kepala departemen tempat dirinya bekerja—Itu salah besar!

Menyenderkan tubuhnya pada kursi kerjanya, Jake kembali menghela nafasnya kala kembali teringat rangkaian kejadian tadi pagi yang jelas membuat dirinya sangat ingin berteriak memaki pria bermarga Par— Owh! Jangan disebut atau salah satu black list milik Jake itu akan datang sendiri seolah tahu saja akan dirinya seperti sedang dibicarakan. Contohnya seperti kejadian setelah penyambutan dokter baru dan coas yang ikut bergabung.

Jake hanya mengucapkan pria itu dalam hatinya, berdoa agar pria itu tidak menghampirinya dan langsung melakukan jadwalnya saja— bukan geer tapi ya tetap saja dia harus menghindari sosok itu sebisa mungkin. Tapi apa yang Jake dapatkan? Pria itu dengan santai merangkul bahunya dari belakang, seperti teman lama yang sudah sangat amat akrab saat dirinya –padahal mereka baru sekali bertemu dan itupun memberikan kesan sangat jelek pada Jake– sembari tersenyum manis padanya didepan teman-temannya dan beberapa dokter lain yang tentu saja menghasilkan keterkejutan orang-orang yang melihatnya.

Sebab yang mereka tahu, sosok Sunghoon bukanlah tipe yang mau mengakrabkan dirinya terhadap orang baru.

“Dokter Shim, aku rasa jadwal mu untuk hari ini belum terlalu padat. Bagaimana bila kau ikut denganku untuk menemui beberapa anak koas? Hitung-hitung mini tour.” Ajak Sunghoon sembari tersenyum, terdengar bukan sebagai tawaran menurut Jake namun paksaan bagi dirinya.

Bibir Jake kembali tertutup kala, Sunoo terlebih dahulu menginstruksi, “Aah, itu tawaran yang bagus. Dokter Shim pasti menyukainya~ terlebih lagi kemarin dirinya belum sempat keliling Asclea Hospital.”

“Yaa itu ide bagus, Dokter Shim bisa sekalian mengenal area rumah sakit.” Timpal Jungwon.

Yang tentu dihadiahi delikan horor dari Jake, apa maksud mereka? Lagi pula, kenapa dua mahluk seukuran ini begitu kompak? Bagaimana bisa malah mereka yang menjawabnya sedangkan Jake yang diajak— Jika tidak mengingat bahwa posisi dirinya disekitar dokter yang lebih senior, Jake jamin bahwa kursi yang didekatnya ini sudah melayang kepada kedua sahabatnya itu.

“Aku— ucapan Jake kembali terpotong tapi kali ini oleh Dokter Choi yang sedari tadi menyaksikan percakapan mereka, “Itu ide bagus, hitung-hitung kalian mengakrabkan diri sebelum terlibat kerja sama.”

Jake dapat melihat senyum kemenangan dari wajah Sunghoon kala merasa dirinya tentu pasti akan ikut dengan pria jangkung itu, “Bagaimana Dokter Shim?” tanyanya lagi.

“Baiklah,” lagi pula sedari awal Jake memang tidak ada pilihan bukan?

Random Married | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang