Chapter 04

1.5K 194 39
                                    

Happy Reading

Have a nice day

















|. . .|

Meringis kala benda bulat berwarna crem itu menyentuh tulang pipinya yang kini memiliki corak berbeda sendiri diantara kulitnya, "Bisakah kau lebih pelan sedikit?"

Jay memilih abai pada protes yang dilayangkan oleh Sunghoon memilih melanjutkan pekerjaannya menutupi memar yang cukup kontras pada kulit Sunghoon, hasil cap sayang paman Jisung saat mengetahui putra tunggalnya menikahin anak orang tanpa restu dan parahnya terendus media. Jay dapat mendengar kembali ringisan Sunghoon kala beauty bleander itu sedikit tertekan pada memarnya, sengaja. "Salah kau sendiri memiliki ide gila tak jelas." Ucap Jay membuka suara.

Melirik sang sepupu lalu mendengus tak suka, "Tapi kau juga, mendukung ideku kemarin." yang membuat Jay menekan beauty bleander pada tangannya, yang memunculkan umpatan dari sang korban, "Aw! Kau tau ini sakit bodoh!"

"Kau yang bodoh Park karna menikahi orang random yang bahkan kau tak tahu dia siapa, latar belakangnya apa- atau apakah dia sudah memiliki tunangan atau pacar!" Balas Jay menggebuh sembari melemparkan benda kecil itu tepat diwajah Sunghoon.

Kembali melempar benda kecil itu ke dalam pouch sang model, "Baru pacar, aku suaminya."

Tidak salah sih, tapi tidak bener juga.

"Lagi pula aku yakin dia juga akan jatuh pada pesonaku nanti dan juga jarinya tak ada cincin kalau dia memiliki tunagan." Sambung Sunghoon percaya diri.

"Pinguin gila!" Hardik Jay, yang dibalas tawa renyah oleh Sunghoon dirinya sukses membuat sang sepupu kesal. Sungguh Jay masih tak habis pikir dengan pemikiran Sunghoon, dirinya pikir lemparan buku histolgi tebal oleh Jisung dua hari yang lalu, cukup membuat otak Sunghoon kembali pada fungsinya. Rupanya tidak mengubah apapun sama seklai. Pria berkulit putih itu dengan tidak tahu dirinya masuk ke unit apartemen miliknya dihari yang cukup pagi dan mengaggu tidur nyenyaknya untuk dimintai menutupi bekas memar pada wajahnya dengan sebuah rengekan persis seperti anak kecil.

"Aku sudah menutupi bekas memarmu dan sekrang pergilah Park Sunghoon, kau sudah menggangu waktu tidur berhargaku!"

Bangkit dari kursi meja rias dalam kamar itu, "Beginikah caramu memperlakukan sepupumu? Tega sekali, padahal aku pernah berbagi asi denganmu." Ucap Sunghoon penuh dramatis.

Merotasi bola matanya, Jay memilih mendorong tubuh berbalut kemeja baby blue itu keluar dari huniannya, baginya semakin cepat Sunghoon keluar semakin banyak stok kesabarannya. "Jangan banyak drama tuan Park, lebih baik kau pergi cari ke mana istrimu itu dan memikirkan kata sambutanmu nanti!"

Sunghoon mengangkat tangannya, tanda menyerah dari amukan jelmaan kucing dihadapannya ini, "Baiklah aku akan pergi- menahan tubuhnya kala mendapati Jay telah mendorongnya sampai pada pintu unit apartemen yang tentu membuat yang lebih kecil menumbur punggungnya- tapi Jay," ucapnya menggantung berbalik menatap sang yang kini tengah mengusap hidungnya.

Random Married | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang