PART 8

2.6K 223 19
                                    

1 BULAN KEMUDIAN…

Hari-hari berjalan seperti biasa, namun ada yang berbeda. 1 minggu belakangan ini Jennie gelisah, alasan kenapa dia gelisah? Karena Mark tiba-tiba tidak bisa di hubungi, dia menghilang bagai di telan bumi. 

Harusnya bulan ini, Mark dan keluarga bertemu dengan keluarga Jennie. Jennie sudah menceritakan semua hal untuk orang tuanya, dan sebagai orang tua yang baik, Tuan Kim dan Nyonya Kim menghargai keputusan anaknya. Namun yang terjadi sekarang, Mark tidak bisa di hubungi, rumah yang di tempati oleh Mark sudah kosong. Jennie mulai linglung, dan sering melamun. 

Lisa masih tetap menjadi bodyguard Jennie, selalu ikut kemana pun Jennie pergi. Saat ini mereka sedang berada di perusahaan. Lisa tetap stay di depan pintu ruangan bosnya.

Apa perubahan Lisa? Tidak banyak, hanya 1, perubahan berat badan. Lisa kelihatan lebih kurus tapi tidak ada yang menyadarinya.

Lisa melihat Mina, sekertaris Jennie datang mendekatinya, "Presiden memintamu untuk masuk ke ruangannya sekarang Lisa."

"Baik Mina." Jawab Lisa dan berputar untuk masuk ke ruangan Jennie.

Tok. Tok. Tok.

"Ye Presiden?" 

"Duduk di depanku." Perintah Jennie.

Lisa segera duduk sesuai perintah Jennie, dan setelah melihat bahwa Lisa sudah duduk di depannya, Jennie segera berdiri dari kursinya dan…

PLAK!!!

Tamparan itu sangat kuat,dan itu mendarat sempurna di pipi Lisa. Ujung bibir berdarah, Lisa tidak siap dengan tamparan yang tiba-tiba, dia sempat merasa pusing, tapi dia menggoyang kepalanya sedikit untuk menetralkan penglihatannya, Lisa berdiri dari duduknya, sempat sedikit terhuyung tapi dia memegang ujung meja, dan membungkuk pada Jennie sambil berkata, "Maaf Presiden."

"Kenapa kau belum berhasil juga? Kenapa sampai sekarang belum ketemu? Apa saja yang kau lakukan?" Bentak Jennie dengan marah.

Jennie marah karena dia menugaskan Lisa untuk mencari kekasihnya yg menghilang entah kemana. Dia emosi karena sampai saat ini jawaban yang di dapat dari Lisa hanya 'belum ketemu Presiden.' dan pagi ini dia mendapatkan laporan yang sama. Dia menahan emosinya sejak tadi sebab dia baru selesai Metting virtual dengan petinggi di Jepang. Selesai dengan Metting itu, Jennie langsung perintahkan Mina untuk menyuruh Lisa untuk masuk.

"Maafkan saya Presiden, saya ak—"

PLAK!!!

Suara tamparan sekali lagi terdengar, dan itu mengakibatkan darah segar keluar dari hidung Lisa.

"Pergi, cari sampai ketemu. Jam 6 sore hasilnya sudah aku terima di mansion. Keluar." Perintah Jennie dan mengusirnya pergi.

Lisa menutup hidungnya sambil membungkuk 90° dan "Saya permisi Presiden." Lisa keluar dari ruangan itu. Setelah pintunya tertutup, Lisa segera berlari ke toilet untuk membersihkan darah yang masih keluar dari hidungnya.

______

ROOM CEO RJ CORP

Jennie menghancurkan ruangannya, dia seperti orang gila. Semua barang yang awalnya di atas meja, sekarang berada di lantai dalam keadaan hancur.

Jennie stres, karena tidak mau gagal untuk kedua kalinya lagi. Bahkan yang kedua lebih parah, dia sudah menyerahkan satu-satunya yang berharga pada tubuhnya.

Dia sudah putus asa, dia juga merasa sebelum Mark menghilang, Mark banyak berubah. Sering bentak, sering marah, bahkan pernah menamparnya.

Semua perubahan itu Jennie tutupi dengan rapat, agar tidak ada yang mengetahuinya. Tapi Lisa melihat dan menyadari itu, dia melihat pipi Jennie yang bengkak, tapi dia tidak bisa berbuat banyak. 

BEAUTIFUL LOVE (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang