Author POV
Tepat di depan rumah Lauren dan Camila. Alexa bergegas membangunkan mereka untuk mengatakan mereka sudah sampai di rumah. Mereka saudara kembar tidak identik, sebagian orang tidak akan tau kalau mereka bersaudara.
Kecepatan mobil nya tadi membuat jantung Alexa berdegup cepat..
Yah..
Alexa takut berada didalam mobil dengan keadaan mengebut.
Dikarenakan kecelakaan 6 tahun silam yang merenggut nyawa kakak satu satu nya.Adam Smith
Kakak yang sangat menyayangi Alexa. Merenggang nyawanya hanya karena dia melajukan mobil nya dengan cepat dibawah hujan deras. Keadaan jalan yang licin karena hujan membuat ia hilang kendali dan menabrak pembatas jembatan.Alexa bisa terselamatkan, tetapi Adam sudah terlanjur pergi dari raganya.
Semenjak kepergiannya lah Alexa menjadi penyendiri dan mendapatkan indera ke enam.Kenangan yang kelam itu kembali terngiang dikepala nya membuat Alexa menangis menutupi wajahnya.
Alexa dapat merasakan Rafael menarik bahu nya, membuat dia berhadapan dengan lelaki gila itu
"Kau kenapa alexaa.. ku mohon beritahu aku.. kenapa kau menangiss??", dengan nada frustasinya."Ku-mo-hon.. ja-ngan mem-per-ce-pat la-ju mo-bil mu.. aa-ku ta-kut Raf", pinta Alexa dengan suara yang masih tersekat menahan rasa pedih akan kenangan itu..
"Maafkan aku.. ku mohon.. maafkan aku terbawa emosi karena perlakuan mu tadi", Rafael langsung membukakan kaca mata Alexa dan menarik Alexa kedalam pelukan nya.
"Menangislah di sini.. Kalau itu yang dapat menghilangkan rasa takut mu", dia mempererat pelukannya. Rafael mengelus lembut rambut Alexa berusaha menenangkan gadis dalam pelukannya itu.
Rafael merasakan badan dipelukannya ini mulai melemah dan tidak menangis lagi.
Ia menjauhkan badan Alexa untuk melihat keadaannya.
Sial.. dia tertidur. Segitu takut kah dia sampai sampai menangis seperti itu. Batin Rafael.
Dia manis sekali saat tertidur. Harus ku antar kemana dia, lebih baik aku membawanya ke apartemenku. Itu lebih dekat dari sini. Lagipula tidak ada tanda hujan akan mereda..
Baiklah..Rafael melajukan mobilnya menuju apartemen nya.
Sesampainya di apartemen nya. Dia memilih untuk meletakkan gadisnya itu di kamar tamu karena ia melihat Alexa masih sangat kelelahan.
Rasa sayang Rafael terhadap Alexa sudah ada sejak dia melihat Alexa pertama kali memasuki kelas. Tetapi dia hanya bisa diam dan mengungkapkan nya saat pengumuman juara umum.
Rafael bergegas membuat dua cangkir coklat hangat di dapur nya dan membawakan satunya lagi ke kamar tamu.
Dia duduk di pinggir ranjang tempat Alexa tertidur dan hal itu ternyata membangunkan Alexa.
*
Alexa POV'Alexaa bangunlah dari tidur mu ituu'
suara itu membangunkan ku dari tidur.Oh sial dimana aku..
Ku lihat sekeliling ku. Ku dapati diriku yang tertidur di dalam ruangan yang asing bagiku, kamar sebuah apartemen mewah yang classy menurutku, teman ku tadi sudah mau menunjukkan wujudnya di depanku dan tepat disamping ku Rafael duduk memperhatikan ku."Kau sudah terbangun sayang?" tanya Rafael sambil memberikanku secangkir coklat hangat.
Aku duduk sambil bersandar ke bagian kepala tempat tidur.
'Mampus luu.. dah gue bilangkan, lu bakalan butuh gue.. hahaha'
Aku yang mendengarnya hanya bisa melihatnya marah.