Author POV
Sudah dua minggu Aaron tidak pergi ke Jakarta untuk melihat Alexa. Kerjaan yang menumpuk membuatnya tidak bisa beranjak dari depan laptop.
Ia baru saja dipindahkan ke Paris untuk memegang kendali anak perusahaan Smith co. oleh ayah Alexa.
Dia tau pasti bahwa Alexa sangat mengkhawatirkan dirinya yang tidak kunjung memberikan kabar. Dia memang sengaja untuk tidak mengabarinya, sulit untuknya menolak permintaan Alexa jika dia menginginkan Aaron untuk segera ke Jakarta.
Dengan semua kekuasaan yang telah diberikan ayah Alexa, tidak mungkin Aaron bisa membiarkan perusahaan nya terbengkalai. Dia bukan tipe orang yang tidak menghargai pertolongan orang.
Setelah sepeninggalan ibunda nya, ayah Aaron tidak pernah mengurus perusahaannya lagi. Saham mereka turun drastis, belum lagi penyakit jantung yang di derita ayahnya. Aaron yang sedang menyelesaikan kuliahnya memilih untuk menjual perusahaan keluarganya untuk pengobatan ayahnya. Tetapi hal tersebut tidak bertahan lama, jantung Auguste sudah terlalu lemah dan menyusul istrinya.
Berita duka langsung menyebar. Ayah Alexa yang notabene adalah sahabat lama Auguste mengetahui kondisi perusahaan sahabatnya yang sudah tiada itu langsung mencari keberadaan Aaron. Setelah Aaron menyelesaikan kuliahnya, dia menyuruh Aaron untuk memegang kendali anak perusahaannya di Inggris, dia juga menganggap Aron sebagai anaknya sendiri.
Setelah kepergian Adam kakaknya, Alexa seolah-olah kehilangan sosok penyemangatnya. Tidak setelah Aron datang ke kehidupannya. Dia sudah menganggap Aaron seperti kakaknya sendiri. Tiada batas diantara mereka dan tiada rahasia diantara nya.
Tetapi Aaron tahu pasti, ada satu kebohongan besar di dirinya yang telah diutarakannya kepada Alexa, hanya demi menutupi perasaannya..
Aaron bisa gila memendam rindu nya lebih lama lagi. Ingin saja dia mengambil flight malam agar ke esokan hari dia sudah berada di Jakarta untuk menjemput Alexa. Tetapi masih banyak yang harus diselesaikannya di Paris.
*
Setelah 3 minggu, Aaron yakin semua urusannya di Paris sudah terselesaikan dan dia bisa segera berangkat ke Jakarta untuk menemui sahabatnya yang sangat dirindukannya.Betapa berdosanya aku yang tidak memberikan kabar pada mu Alexa, batin Aaron selama di pesawat.
*
Sesampainya Aaron di bandara Sorkarno-Hatta, ia sudah ditunggu oleh supirnya."Selamat pagi tuan. Sudah sebulan lebih tuan tidak ke Jakarta.. mau pergi kemana dulu atuh" ucap pak Toni lembut. Umur nya yang sudah setengah abad membuat Aaron menganggapnya seperti ayahnya sendiri..
"Pagi pak.. pak Toni apa kabar? Banyak kerjaan pak.. oiya kita mampir ke café biasa ya pak.." jawab Aaron tak kalah lembut
"Baik tuan.."
*
Tidak dapat dipercaya..
Orang yang sangat dirindukan Aaron berada tepat didepannya sekarang.Tetapi siapa lelaki yang bersamanya sekarang. Mengapa mereka kelihatan sedang sangat serius..
Banyak pertanyaan didalam hatinya sebelum dia memberanikan diri untuk memanggil sahabatnya itu..
"Alexaa.."
Semburat keceriaan hadir diwajah Alexa. "Aaronn.. I miss you.." ia langsung berhambur kepelukan sahabatnya itu. Aaron langsung kembali memeluk gadis yang telah di rindukannya setelah sebulan lebih.
"Aku juga merindukan mu Alexa.. Saaangatt merindukanmu" jawab Aaron kepada gadis yang berada dipelukannya itu.
Alexa yang lebih pendek dari Aaron dapat menenggelamkan kepalanya di dada bidang Aaron. Dapat dihirupnya wangi maskulin yang sudah tersamar dengan wangi pesawat.