1. Semuanya Berantakan

54 1 0
                                    

Seorang wanita sedang hamil besar, tiba-tiba saja datang di acara pernikahan Ceisya dan Danish bahkan sebelum acara ijab kabul dimulai. Wanita itu diketahui, kekasih gelap dari Danish sang mempelai pria. Hal ini tentu saja membuat seluruh keluarga besar terutama dari Danish terkejut dan tak menyangka. Hal itu terjadi bahkan di sepuluh menit sebelum acara.

Wanita itu datang sambal berteriak histeris dan menodongkan pisau yang ada digenggamannya sebagai ancaman. Ia mengancam akan bunuh diri jika Danish tetap memaksa melangsungkan acara pernikahan tersebut.

Sangat kontras dengan kedua mempelai dan keluarga besar yang terlihat sangat panik dan kalut, namun kedua adik dari Danish dan Ceisya malah terlihat biasa saja. Ya, Garvi yang terlihat tidak peduli dan Audriss yang sudah tahu siapa wanita itu sejak lama, memilih bersikap biasa saja.

Karena kedua keluarga sudah terlanjut mengundang banyak tamu penting dan juga beberapa media untuk meliput pernikaha anak-anak mereka. Mereka merasa bangga karena akhirnya dua keluarga yang dikenal sangat kaya raya dan terpandang akhirnya memiliki ikatan dan dapat saling menguatkan jaringan usaha mereka masing-masing.

Alasan yang mungkin sah-sah terjadi pada kehidupan para pengusaha. Tapi karena Ceisya dan Danis berhubungan dengan penuh perasaan cinta. Cinta mereka bahkan kini tidak jauh lebih berharga dari pada persoalan relasi perusahaan keluarga. Namun, mereka juga sadar jika memaksakan melanjutkan acara pernikahan dengan seorang wanita hamil yang mengancam dan memegang pisau bukalah solusi yang tepat. Hingga membiarkan pesta yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan memakan dana sebesar miliaran rupiah juga sangat disayangkan.

Tanpa berpikir banyak hal dan risiko yang mungkin terjadi, akhirnya para ibu dan disetujui oleh para bapak saling memberikan ancaman melalui pandangan mata mereka. Karena dalam kondisi seperti ini, jelas para pengusaha ini tidak akan ada yang mau saling merugi. Mereka seolah sedang bertelepati yang bahkan sama sekali tidak dimengerti oleh anak-anak mereka.

Anehnya sepert sudah direncanakan dengan luar biasanya, Ibu dari Danish dan Ceisya dengan kompaknya membawa Audriss dan Ceisya sedangkan para Ayah membawa Garvi dan Danish kedua ruangan yang berbeda.

Setelah sepuluh menit membicarakan beberapa hal, pakaian yang digunakan oleh para kakak sudah berpindah dikenakan oleh para adik. Hingga membuat Audriss dan Garvi melotot kaget dan saling berpandangan sebelum kemudian dengan kompaknya mereka berteriak,"Gak Mau!"

Sayangnya, penolakan mereka sudah terlambat. Karena MC yang bertugas saat itu sudah memanggil berkali-kali nama mempelai pria, meskipun bukan nama Garvi yang disebut.

Para orang tua dengan tanpa perasaan, dan hanya memikirkan harga diri mereka dan perusahaan hingga ide gila ini muncul begitu saja di kepala mereka. Dengan menikahkan para adik, disaat pernikahan para kakak gagal terlaksana.

Lalu bagaimana dengan kondisi Caera sekarang? Wanita barbarian itu bahkan kini sedang menangis histeris, sedangkan Danish si biang masalah dari semua yang terjadi saat ini malah sibuk menenangkannya.

Ayah Garvi bahkan kini memerintah Garvi untuk segera bersiap menuju Aula tempat Ijab Kabul akan dilakukan, tanpa bisa dibantah,"Segera berjalan dan selesaikan Ijab Kabul dengan benar!", titah sang Ayah.

"Tidak mau, Ayah pikir pernikahan ini main-main? Ini pernikahan kakak, jangan atur masa depanku, jangan korbankan aku, Ayah!" Garvi jelas menolak bahkan hingga meronta.

"Maka jadikan Audriss istrimu." Tegas sang Ayah.

"Aku bahkan tidak menyukainya, Ayah!" seru Garvi dengan berangnya, bahkan di depan Audriss langsung.

"Garvi, sialan, dengan begitu artinya dia menolakku terang-terangan dong? Wah, gak bisa dibiarin nih," bathin Audriss.

"Sudahlah hanya tinggal menurut dan segera kita selesaikan semuanya di meja ijab nanti." Audriss pun menyahuti.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang