3. Pertengkaran Pasangan Dadakan

19 0 0
                                    

Diantara semua kamar yang ada di Penthouse itu, Garvi dan Audriss memilih satu kamar yang sangat terang dan paling besar. Kamar itu pun terletak paling menjorok ke sisi gedung hingga mereka dapat melihat pemandangan yang sangat menakjubkan dari jendela kamar mereka.

Audriss segera meletakkan barang miliknya dan Garvi di tempat yang sudah tersedia di dalam kamar mereka. Diantara semua kamar yang ada, entah mengapa mereka memilih kamar yang sama untuk mereka tempati.

Audriss segera memindahkan semua baju-baju kedalam lemari dan beberapa barang-barang kecil di meja rias dan juga nakas. Sementara Garvi duduk manis bermain ponsel. Tidak ada percakapan yang tercipta, karena jika ada yang memulai pasti akan berujung dengan pertengkaran. Akan terjadi perdebatan yang tak ada habisnya dan berkahir dengan terciptanya suasana tidak nyaman.

"Ini benar-benar gila bukan?" tanya Garvi tiba-tiba saja saat Audriss masih menyibukkan diri dengan menata baju dan segala barang-barangnya.

"Apa?"

"Ini semua gila kan?"

"Heem."

"Apa kita diberikan pilihan untuk menolak?"

"Tapi setidaknya kau bisa bernegosiasi seperti apa yang aku lakukan kepada ayah. Kenapa kau bahkan tidak bertanya atau membantah apapun kepada orang tuamu? Aku akhirnya berpikir bahwa kau dan keluargamu itu telah merencanakan ini semuanya. Iya kan?"

"Kau bicara apa sih?" jawab Audriss.

Yang Garvi tahu, ketika gadis itu menanggapinya demikian artinya ia benar-benar sedang serius. Sangat serius.

"Aku benar-benar tak bisa mengerti tentangmu," jawab Garvi lagi dengan putus asa.

Setidaknya selama hidupnya, Garvi telah berkencan dengan puluhan wanita. Tapi tidak ada yang sepeti Audriss. Audriss jelas bukan tipe wanita yang ingin dikencaninya. Audriss memang cantik bahkan ia juga anak dari seorang konglomerat tapi sayangnya tingkahnya yang nyeleneh dimata Garvi tidak membuatnya tertarik sama sekali. Garvi menyukai gadis manis yang manja.

"Sudahlah jalani saja ini semua, Garvi nanti kau juga akan mengenalku," jawabnya singkat kemudian ia berlalu ke kamar mandi.

Samar-samar Garvi mendengar gemericik air dan tak lama kemudian Audriss keluar dengan wajah yang basah. Terjadilah hal yang tak pernah diduga oleh Garvi, gadis itu dengan santainya membuka pakaiannya didepan lemari pakaian yang ada di depan Garvi. Ia hanya menyisakan bra dan celana dalamnya saja. Tentu saja hal itu membuat Garvi terperangah dan segera menutupi wajahnya dengan tangannya dengan beberapa jari terbuka celah untuk mengintip gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

Seketika Audriss berbalik, ia mendapati Garvi sedang melakukan hal aneh dan menggelikan itu. Gadis itu telah berganti pakaian dengan pakaian rumah berupa tank top dan celana pendek.

"Kau kenapa?" tanyanya sambil tertawa karena melihat tingkah Garvi yang sedang menutupi matanya namun tetap mengintip.

"Kau ini benar-benar aneh," jawab Garvin asal-asalan.

"Akui saja jika aku ini cantik dan seksi, iya kan Vi?"

"Asal kau tahu, yang cantik dan seksi itu banyak. Tapi aku mencari yang normal-normal saja."

Audriss kembali dibuat tertawa oleh perkataan Gavi barusan. Ia kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Tepat disebelah Garvi, dan entahlah Garvi harus bersyukur atau malah mengun=mpat karena telah disuguhi pemandangan ini. Ia menganga melihat tubuh mulus Audriss yang terbuka sedang tergeletak di sampingnya.

"Kau sadar tidak, ekspresimu itu memperlihatkan kalau kau ini tidak pernah melihat gadis seksi, Garvi. Apa pacarmu itu tidak seksi?" tanya Audriss yang menyadari tatapan Garvi agak mencurigakan.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang