Special Part: Hardika

138 17 0
                                    

Ini special part karena ayangku bikin ige 😫👊





"Monyet, yang bener dikit lah! Payah, noob lo!"

Sepasang remaja beda gender dengan wajah yang 90% mirip itu tengah sibuk bermain game online di atas kasur. Kasur milik Haekal, maksudnya.

Sebenarnya hanya pemuda itu yang bermain game, hitung-hitung mengisi kegabutannya selama menunggu kegiatan ospek. Sudah empat bulan lebih si kembar menganggur, bahkan ada yang mengira mereka putus sekolah saking seringnya berbaur di masyarakat.

"Gak usah ngegas juga, monyet!" Seru Viona, menendang kaki jenjang Haekal yang memakan banyak tempat.

Hari ini terasa sangat menyebalkan dan membosankan. Si bungsu tengah bersekolah karena tahun ajaran baru telah dimulai. Wawa sudah menginjak bangku kelas 6, yang artinya anak itu akan menjadi bocah SMP tahun depan.

"Malah bengong, ke kamar lo sana!"

"Iya monyet, nyebelin banget, heran."

Baiklah, memang sudah sepantasnya kamu mengalah, Viona. Jika terus-terusan meladeni kembaranmu yang super duper b-a-c-o-t itu, mungkin penyakit stroke akan menjemputmu.

Apakah kalian tahu?

Viona tidak langsung beranjak ke kamarnya, melainkan berpindah merebahkan kepalanya di punggung Haekal. Kedua ibu jarinya memainkan gawainya dengan lihai, ia memilih menutup game menyebalkan—namun disukai oleh para saudaranya—dan membuka salah satu aplikasi sosial media favoritnya.

Instagram.

Awalnya, gadis itu hanya menggulir beranda dan reels aplikasi itu. Hingga akhirnya ada sebuah notifikasi mengalihkan perhatiannya.

R. Hardika (rssellll) mulai mengikuti anda

"Hardika?" Gumam Viona. Masih dengan posisi nyamannya dengan kepala yang berada di atas punggung Haekal.

"OH, HARDIKA!"

"Apa sih?!"

Gadis itu merubah posisinya, menjadi miring dan menghadap kepala kembarannya. Dari sini, pundak Haekal terlihat sangat nyaman untuk disandari. Namun, dengan kurang ajarnya Viona menendang lengannya sedikit kencang.

"Diem dulu!" Seru Haekal dengan fokus pada gawainya.

Bukannya menurut, Viona semakin gencar menendang lengan kembarannya, bahkan dengan senyuman licik.

"Biar lo kalah," ucapnya yang mengundang kekesalan Haekal.

"Bangsat."

Ya benar, pemuda itu kalah dan sekarang dia melempar ponselnya ke sembarang arah. Tapi tetap dengan perhitungan supaya tidak jatuh dari kasur.

"SEBENTAR!" Seru Viona menahan tangan Haekal yang ingin menjambak rambutnya. "Gue mau nanya sesuatu."

"Apa?!"

"Santai sayangku, santai. Tarik nafas, hembuskan...."

Pemuda itu tetap menatap nyalang Viona yang berlagak seperti guru yoga yang mengajarkan tentang cara mengendalikan emosi. Padahal dia sendiri emosian.

"Apa?" Tanya Haekal, lagi. Namun kini nadanya sedikit melunak.

"Hardika punya akun endorse?"

"Hardika?"

"Russel."

Jika diibaratkan, di wajah Haekal sekarang ada logo lingkaran berputar dengan tulisan loading di bawahnya. Cukup lama dia memikirkan tentang siapa Russel atau Hardika itu. Hingga akhirnya....

"OH, SI MEMBLE!" Seru pemuda itu. "Gak tau," lanjutnya.

"Gue difollow sama dia, tau." Ucap Viona. Kedua tangannya melepaskan tangan Haekal yang ingin menjambak rambutnya.

Pemuda itu pun menarik tangannya dan kini bergeser menjadi duduk di belakang Viona yang tengah membuka aplikasi itu. Kepalanya mengangguk dan mulutnya dibulatkan.

"Banyak banget bjir followers-nya." Celetuk Haekal. "Terus following-nya cuma delapan," sambungnya.

"Coba buka siapa aja yang dia follow."

Viona menuruti kemauan si sulung. Ia menekan dan menggulir siapa saja yang diikuti oleh orang yang tengah mereka bicarakan.

"Anjir, Versace sama bola doang cok."

"Follback lah, follback. Kapan lagi lo mutualan sama selebgram kayak dia."

"Gue kira ini bukan akun dia bjir, soalnya dia cuma nunjukin akun yang profilnya pake foto sunset itu."

"Tapi kan dia naksir lo?"

"HEH! Malah bengong!"

"Hah?" Tanya Viona saat sadar dari lamunannya.

"Ngomong sama monyet, sana." Geram Haekal.

Pemuda itu berpindah mengambil ponselnya, lalu bersandar di dipan kasurnya. "Gengsi lo turunin, kalo suka bilang suka. Gue udah tau lo berdua saling suka, tapi gengsi kalian yang bikin denial. Capek gue liat kalian HTS-an terus dari SMA."

Viona merenung lagi, menatap layar ponselnya yang menampilkan room chat Hardika. Ia baru saja mengirim screenshot notifikasi instagramnya kepada orang itu. Seperti biasanya, mereka akan bertukar pesan layaknya sepasang kekasih, tetapi mereka tidak memiliki status.















Follow bujang kita!🤩✨

Follow bujang kita!🤩✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Twins ft. Lee Haechan - [ REMAKE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang