awal persahabatan

161 13 3
                                    

Apa.. tunggu kenapa kata kata itu malah terdengar ambigu di pendengaran seungmin.

Dalam... Dalam apa maksudnya.

"Tidak! Tidak seungmin.. berfikir dengan benar seungmin..."

Seungmin menggelengkan kepala berusaha mengenyahkan fikiran ambigu nya.

"Oh.. apakah tidak boleh?" Itu bangchan yang bertanya karena melihat gelengan seungmin. Mungkin saja seungmin tidak menginginkan bangchan untuk melihat lihat isi toko nya.

"A.. apa? Barusan bapak bilang apa?" Seungmin malah semakin tidak fokus.

"Itu.. saya tadi nanya boleh gak kalo saya lihat lihat dalamnya.. dalem toko kamu ini?" Bangchan memperjelas maksudnya.

"Tapi tadi kamu geleng geleng kepala... Saya pikir mungkin gak boleh?"

"Eh.. aduh maaf pak.. saya gak fokus...bo.. boleh kok" seungmin merasa konyol bisa bisanya dia berfikir yang tidak-tidak.

Drrt... Drrt...

Tiba tiba ponsel seungmin bergetar menandakan sebuah panggilan masuk .

Seungmin segera menekan ikon hijau lalu mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Hallo?" Sapa seungmin.

"Yak! Seungmin mana pesanan bunga ku?!"

Seungmin menjauhkan telinganya dari ponsel lantaran seseorang yang berteriak begitu memekak kan telinga.

"A.. ah.. maaf.. segara berangkat sekarang...maaf terlambat.. "

Sambungan telpon terputus kemudian seungmin melihat ke arah bangchan dengan wajah sungkan.

"Mm...pak maaf mungkin lain kali aja.. soalnya aku mau antar lagi pesenan..ah gini aja.. " seungmin merogoh saku celananya dan memberikan sebuah kartu namanya kepada bangchan.

"Misal kapan-kapan bapak mau pesen bunga atau butuh tanaman hias bapak tinggal telpon aja nomor itu. Itu nomor toko.. mm maaf ya pak soalnya saya buru-buru pesenan nya lagi di tunggu orang... Terima kasih juga ya pak udah mau bantu saya. soal yang tadi bapak ketabrak gerobak saya kapan-kapan saya traktir bapak makan sebagai tanda permintaan maaf .. sekali lagi maaf ya pak..."

"Baiklah kalo gitu.. ah lagipula saya juga harus berangkat sekarang sudah jam sembilan " bangchan tersenyum setelahnya berpamitan dan menjauh dari area toko bunga milik seungmin berbalik ke arah sebelumnya.




















"Lama!"

Seorang pemuda manis berperawakan mungil dengan frekles di sekitar wajahnya bersedekap dada. Nampak kesal dengan mulut yang di majukan.

"Maaf... Tadi ada kecelakaan"seungmin berucap sembari menurunkan beberapa pot ke atas tembok keramik.

"Kecelakaan?!" Panik pemuda itu bergegas menghampiri lalu membolak balikan tubuh seungmin mencari bagian yang mungkin saja terdapat luka.

"Mana luka nya kamu kecelakaan kenapa!"

Pemuda itu menatap seungmin khawatir.

"Aku gak kenapa-Napa lix.. bukan kecelakaan yang kayak gitu.."

"Terus kenapa kecelakaan apa?"

"Ini... Tadi kan aku gak kuat dorong gerobaknya terus pas di tanjakan akunya oleng jadi gerobaknya gak ke tahan.. terus beberapa bunga nya ada yang rusak. Jadi aku balik lagi buat gantiin yang rusaknya " jelas seungmin panjang lebar.

"Haa... Kirain kecelakaan yang ketabrak motor atau mobil.. Ya udah deh yang penting kamu gak kenapa Napa" Hela nafas pemuda manis itu terdengar.

"Masuk dulu yu kebetulan tadi mas changbin bawa cemilan " keduanya pun masuk ke dalam sebuah toko kueh sederhana milik si pemuda itu.



















Precious MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang