langsung cinta

128 10 0
                                    

Garis miring dalam cerita bisa jadi plashback atau percakapan dalam telepon.

Terima kasih
Selamat membaca.


Satu Minggu kemudian









Drrt drrt

Dering telepon seungmin berbunyi sejak seungmin masuk ke dalam kamar mandi tadi.

Seungmin keluar dari kamar mandi dengan balutan sederhana kaos putih polos serta boxer. Sedikit mengusak rambutnya yang baru saja di keringkan menggunakan hairdryer.

Seungmin hendak melangkahkan kaki nya menuju tempat tidur namun urung ketika mendengar handphone nya bergetar dengan nyaring di atas meja belajarnya.

Drrt drrt..

"Nomor tidak di kenal"seungmin ragu untuk mengangkat telepon.

Sambungan mati dan layar ponsel seungmin menunjukan lima panggilan tak terjawab dari nomor asing yang sama.

"Hallo" sapa seungmin pada akhirnya  mengangkat telepon dari nomor asing tersebut. Saat nomor itu kembali menghubungi nya.

"Hallo.."jawab orang di seberang panggilan.

"Dengan siapa?" Tanya seungmin

"Ah ini aku.. bangchan"

"Oooo bapak Chan..  ku kira siapa tadi" Hela nafas lega terdengar dari mulut Sungmin

"Iya ini aku"

"Ah ada perlu apa pak"

"Apakah tidak menggangu?"

"Tentu saja tidak pak. Saya sedang bersantai"

"Mm begini.. apakah toko bunga mu besok buka?"

" toko bunga ku libur di hari Jumat. Apakah bapak ingin membeli sesuatu dari toko bunga saya?" Tawar seungmin di akhir kalimat. Mengingat hari ini baru hari Selasa tentu saja toko di buka.

"Ya.. aku berniat membeli beberapa tanaman untuk menghiasi rumah ku"

"Kalo begitu datang lah ke toko besok jika anda sempat pak. Tapi sebaiknya jangan sampai melewati batas tutup, toko bunga akan saya tutup jam lima sore nanti" jelas seungmin Panjang lebar.

"Ah baiklah akan saya usahakan.."

"Saya tunggu kedatangan nya ya pak"

"Baiklah terima kasih seungmin selamat malam.."

"Selamat malam"seungmin tersenyum bahagia setelah sambungan telepon terputus.

Seungmin berbaring memeluk handphone nya di atas dada. Tersenyum senang Kenapa rasanya dia senang sekali setelah tahu orang yang menelponnya barusan adalah bangchan.

Seungmin bangkit dan segera menyimpan nomor telepon asing itu dengan nama 'bapak tampan'.

Deg!

Kenapa... Jantung seungmin berdetak sangat cepat. Rasanya suara bangchan di sambungan tadi terngiang-ngiang di telinga nya.

Seungmin menggelengkan kepala berusaha menghalau suara suara bangchan yang sialya membuat seungmin candu akan suara itu.

"Sudahlah seungmin apa yang kamu pikirkan... Sebaiknya aku tidur" monolog seungmin sembari merebahkan diri di kasur dan menyelimuti diri nya sendiri.


























Precious MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang