Nyonya Karet

31.2K 494 20
                                    

Tumbuh dengan pengawasan Ayah dan Bunda yang menyayangimu sepenuh hati, memiliki kakak dan adik yang hidup rukun satu sama lain merupakan anugerah bagi setiap insan manusia. Begitu juga ketika seseorang dilahirkan menjadi seorang anak tunggal. Mereka akan mendapatkan perhatian penuh yang ditujukan pada seorang anak tunggal, akan tetapi keadaan itu perlahan-lahan akan terasa menyedihkan karena anak merasa tidak memiliki teman untuk bermain disaat berlibur bersama keluarga. Begitulah kiranya yang dirasakan Raisya Salsabila Wijaya dulu, disaat teman-temannya bermain bersama kakak atau adik mereka ia hanya dapat melihat canda tawa yang tersirat dengan tatapan sedih. Peristiwa seperti pertengkaran yang terkadang dianggap mengganggu orang lain, terlihat manis dipandangan Raisya mata. Hingga ia berpikir bahwa ia benar-benar membutuhkan sosok saudara.

Pernah suatu hari Raisya meminta adik pada orang tuanya, namun yang terjadi hanyalah bualan. Sang Ayah sesegera mungkin beranjak untuk meninggalkan gadis kecil itu dengan tatapan penuh tanya, sedangkan sang Bunda yang notabene nya adalah seorang ibu rumah tangga hanya dapat menghindari permintaan Raisya dengan membawanya menghabiskan waktu di rumah kakek dan neneknya. Akan tetapi pandangan itu secara perlahan menguap dari pikiran Raisya. Ia menyadari, bahwa sosok yang lebih ia butuhkan adalah kedua orang tuanya. Orang tua yang telah menjadi kakak dalam kehidupannya, memberikan gen terbaik untuknya.

Ayahnya memiliki darah Korea-Indonesia yang diperoleh dari buyutnya, hal ini membuat Ayahnya tidak terlihat seperti bule secara keutuhan, hanya beberapa bagian tubuh seperti hidung mancung, rambut coklat alami dan memiliki postur tubuh tinggi. Sedangkan Bunda Raisya adalah wanita asli Indonesia. Berasal dari Jawa dengan postur tubuh pas, memiliki mata indah dengan rambut bergelombang. Kedua orang tua Raisya merupakan anak tunggal. yang artinya Raisya tidak memiliki Paman, Bibi dan juga Sepupu. Kebetulan yang seperti ini membuat Raisya berpikir bahwa Kakek dan Neneknya ditakdirkan untuk melahirkan satu anak atau anak tunggal dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Kini Raisya telah berusia 28 tahun tumbuh menjadi perempuan dewasa, dengan kulit putih bersih, rambut berwarna coklat panjang dan bergelombang, tubuhnya yang proporsional membuatnya terlihat cantik. Akan tetapi, gadis yang satu ini tidak menyimpan kata 'cantik' di dalam kamusnya. Ia sering meralat kata cantik yang kadang ditujukan padanya menjadi manis.

'Jika aku adalah wanita cantik. Itu akan terdengar membosankan, karena wanita cantik pada umumnya lebih membosankan jika ditatap terlalu lama. Jadi aku pikir wanita manis lebih bagus untuk disandangkan pada seorang wanita.' Begitulah kata Raisya saat mendengar pujian dari teman-temannya, bukan karena sombong atau angkuh. Hanya saja ia mengungkapkan apa yang ada dipikirannya. Teman-teman Raisya dapat memahami pendapatnya karena tak semua yang diungkapkan Raisya adalah salah.

Malam ini malam minggu, Raisya memiliki acara rutin yang tidak dapat diganggu. Ia akan pergi bersama teman-temannya menghabiskan malam minggu bersama. Mereka memang orang-orang yang bisa diandalkan, karena dengan senang hati menerima usulan untuk berkumpul bersama mengikuti kata-kata Raisya. Entah kasihan atau apa, namun ketika ia mengungkapkan bahwa acara ini diadakan sebagai salah satu cara untuk menghibur sosok kesepian seperti dirinya secara serempak mereka langsung mengiyakan permintaan Raisya.

Raisya baru saja keluar dari kamar mandi sambil menggerak-gerakkan handuk ditangannya berusaha mengeringkan rambutnya yang basah. Mata Raisya kemudian tertuju pada jam yang berada di dekat meja rias miliknya. Keduanya kompak membulat sempurna setelah melihat kedua jarum jam yang menunjukkan pukul 18.35 WIB. Ia memiliki janji pukul 19.00 dan itu tandanya ia akan terlambat jika tidak mempercepat kegiatannya. Setelah mengeringkan rambut basahnya, ia beranjak dari meja rias. Segera ia ambil cardigan yang telah ia siapkan di atas tempat tidur dan beranjak menuju garasi. Ia harus segera ia menuju coffe shop tempat Raisya dan teman-temannya berkumpul. Sebenarnya jika Raisya mau, ia tak perlu terburu-buru karena lokasi coffe shop tempat ia berkumpul masih berada di daerah tempat ia tinggal. Namun Raisya yang telah lama memiliki predikat 'Nyonya Karet' ini ingin merubah predikat yang diberikan oleh temannya. Menjadi 'Nona Karet' mungkin?

[NEW] Secret and MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang