Jauhi Aku!

5.4K 179 5
                                    

Hello...

akhirnya aku update lagi, kekeke. sebelum update part ini aku udah update satu part private, sesuai dengan yang aku infokan dulu. Aku bakal update 2 part privet 1 part publik ^^

semoga kalian suka part ini..

Enjoy gaes

~~~

Putra sedang berada di salah satu club malam nomor satu di ibukota, ia frustasi mendapati ponsel Raisya tidak dapat dihubungi. Ada beberapa hal yang harus ia bicarakan dengan Raisya, namun yang terjadi hanyalah Raisya yang mengacuhkannya. Wanita itu, ia sangat merindukannya setelah beberapa bulan tidak bertemu. Putra mengacak rambutnya putus asa, diteguknya satu gelas minuman bersoda. Putra memang sengaja memilih club malam karena ia membutuhkan suasana ramai dari dentuman lagu yang memekakkan telinga.

Mata Putra menyisir keseluruhan sudut club, merasa risih dengan pemandangan yang ada di sana membuat beralih melihat pasangan yang tengah asyik melenggokkan tubuh satu sama lain. Tatapan Putra terhenti tatkala melihat melihat Rama yang sedang menikmati lantunan lagu bersama seorang wanita seksi dengan dress pendek berwarna merah menyala yang tengah menggelayut mesra di pelukan laki-laki itu. Putra menatap sinis Rama, ia teringat pada sikap Rama yang telah menyebabkan Raisya menjauhinya.

Putra beranjak, matanya tak lepas dari Rama. Ia berjalan penuh keyakinan dengan rahang mengeras, tak lupa ia melipat kedua lengan bajunya asal. Ia dapat melihat Rama hendak mencium wanita itu namun dengan cepat ia menarik Rama menjauh hingga berhenti di dekat toilet pria.

"Lo bilang apa sama Raisya tentang Gue?" Putra mencoba bersikap setenang mungkin, berharap laki-laki ini tidak berulah seperti biasanya.

"Gue??! Gue nggak bilang apa-apa." Rama menjawab pertanyaan Putra dengan acuh, sesekali ia membenarkan kerah baju yang ditarik Putra.

"Lo!" Putra menarik kembali kerah baju Rama hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa centi. Dengan kasar Rama melepas kedua tangan Putra.

"Apasih yang lo arepin dari Raisya, hah?! Harta? Atau keperawanannya?" Rama menertawakan kalimatnya sendiri.

"Mending lo jauh-jauh deh dari Raisya, dia itu cewek bego yang nggak ada gunanya. Masih banyak cewek yang lebih dari Raisya. Lo juga nggak usah ngarepin cewek itu karena gue udah nikmatin dia semalem suntuk waktu lo—"

BUGH!!!!

Putra memukuli Rama berkali-kali, sudah cukup ia menahan emosinya. Ia tahu betul siapa Raisya. Wanita itu tidak seperti yang dibicarakan Rama hingga terjadilah perkelahian antara dua laki-laki itu, membuat suasana club menjadi semakin ramai.

Dingin udara pagi menyergap tubuh Raisya, membuat wanita itu merapatkan selimutnya tanpa peduli keadaan sekitar. Sesaat Raisya terdiam, terakhir kali ia masih berada di dekat meja kerja. Namun kini ia telah berpindah tempat dengan berada di atas kasurnya. Raisya yang menyadari tempatnya berubah tergerak melihat sekitarnya kemudian beralih pada dirinya sendiri. Dibukanya selimut tebal yang melingkupi tubuhnya. Tidak ada yang berubah, kamar dan pakaiannya masih sama seperti kemarin.

Raisya tak ambil pusing, matanya tertuju pada ribuan tetes air yang turun dari langit sepagi ini. Ia beranjak melihat lebih dekat tetesan air yang mengenai jendela kamarnya. Disana ia dapat merasakan dinginnya kaca setelah mendapatkan efek sentuhan air hujan. Pikiran Raisya melayang entah kemana hingga ia memutuskan untuk tidak pergi ke kantor, ia membutuhkan suasana damai. Terbersit niatan untuk menghubungi Clara, tapi ia urungkan karena Clara pasti akan protes melihat dirinya seperti ini lagi. Raisya memutuskan untuk kembali pada posisi awal menikmati hujan pagi itu.

[NEW] Secret and MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang