Antara Radit dan Tiara

7.2K 173 12
                                    



Clara menatap Radit dengan tatatapan tidak suka. Setelah terakhir kali mereka bertemu, ia pikir pria itu akan menjauh dari kehidupan Raisya. Tapi apa yang ia lihat sekarang? Pria itu datang dengan wanitaㅡyang pernah bergelayut manja di lengannya saat berada di supermarketㅡdengan santainya.

Clara meraih minuman Raisya, dengan gerakan cepat minuman itu sudah membasahi seluruh wajah Radit sehingga membuat penghuni food court siang itu mengalihkan pandangannya untuk menyaksikan pertunjukkan yang Clara buat.

"Clara!!!" seru Raisya setelah menyadari perbuatan Clara. Ia terkejut dengan sikap Clara yang jauh berbeda dengan Clara yang ia kenal.Bukannya ia ingin bertemu dengan orang yang membuatnya tersenyum akhir-akhir ini?

"Kamu!" wanita disamping Radit menatap Clara dengan tatapan tidak percaya.

"Belum puas anda menyakiti atasan saya? Sekarang anda datang dengan santainya membawa wanita yang bahkan belum anda nikahi." Raisya terperangah mendengar ucapan Clara.

"Clara cukup." Pinta Raisya sambil memijit pelipisnya yang tiba-tiba merasa pening.

"Nggak mbak! Biar pria ini kapok dan nggak semaunya aja sama perempuan!" Raisya wanita yang baik, namun begitu mudah disakiti oleh pria yang baru hitungan minggu dikenalnya. Clara merasa Raisya tidak pantas bersama dengan pria semacam itu. Ia berharap pria di hadapannya ini benar-benar meninggalkan Raisya dan tidak pernah muncul dihadapannya lagi. Clara menatap tajam ke arah Radit yang tengah membasuh wajahnya yang penuh dengan jus mangga. Sedangkan Raisya yang melihat hal itu dengan sigap meraih tisu dan membantu membersihkan wajah Radit membuat lara jengah.

"Mbak Raisya memang terlalu baik." Decih Clara sebal.

"Cukup Clara!" bentak Raisya, "kamu nggak tahu apa-apa!"

"Aku tahu mbak, dan cukup tahu tentang semua—"

"Dia Radit!" Potong Raisya, "bukan Putra." Lirihnya kemudian membuat Clara menatap Radit dengan tatapan tidak mengerti.

~o0o~

"Aku baru kali ini liat clara kaya gitu kak, mungkin dia masih sebel sama kejadian waktu itu." Terang Raisya kepada kakak radit—Dea. Setelah menceritakan kesalahpahaman Clara, Radit memperkenalkan wanita yang setia meminta Radit untuk menemaninya kemana saja. Dea, kakak satu-satunya yang sedang berlibur ke indonesia.

"Kalau kakak jadi clara mungkin itu hal paling sederhana yang bakal kakak lakuin ke Radit." Ucap Dea sambil melirik Radit yang berada di samping tempat duduknya.

"Tapi aku suka sama pilihan Clara yang nyiram aku pake jus mangga, minimal kamu bisa ngrasain gimana manisnya aku sekarang. Nih!" Radit yang mencondongkan tubuhnya ke arah Raisya spontan mendapat pukulan dari Dea.

"Nggak usah aneh-aneh! Kamu nggak lihat wajah Raisya udah kaya kepiting rebus." Kemudian kakak adik itu tertawa renyah setelah menggoda Raisya. Merasa kalah, wajah bersemu Raisya memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dari jauh ia melihat Clara datang membuat Raisya merasa bersyukur, pengikutnya datang.

"Maaf lama, ini baju gantinya mas Radit." Clara menyerahkan dua buah tas kepada Radit, membuat pria itu beranjak pergi. Sedangkan Dea masih setia menatap gerak-gerik Clara yang salah tingkah.

"Kamu lucu ya." Ucap Dea dengan senyumnya yang tiba-tiba melebar. Mendengar hal itu Clara semakin salah tingkah, tidak tahu harus berbuat apa. Dea merubah posisi duduknya agar lebih nyaman.

"Habis ini kapan kalian tunangan lagi?" Dea ingat cerita adiknya ketika pesta pertunangan yang telah direncanakan Papanya bersama Om Adi batal. Raisya pingsan dan acaranya berlalu begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[NEW] Secret and MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang