Anak Bos (b)

7K 237 10
                                    

'Mengapa harus makhluk ini?'

"Begitulah." Jawab Raisya acuh.

'Pergi dong please!' Batin Raisya, ia tidak pernah merasa nyaman jika Rama berada didekatnya.

"Ahh! Iya, kamu tadi dateng siangan yah? Kena macet? Ntar siang makan bareng yuk!" Ucap Rama berturut-turut.

"Ntar siang ya?" Raisya-pura-pura-berpikir.

"Hmmm, kayaknya nggak bisa deh. Aku udah ditugasin buat ketemu sama client baru."

'Tapi bohong' batin Raisya, lagi.

Mendengar alasan Raisya membuat Rama menghela nafas seperti tidak rela, terlihat dari raut mukanya.

"Yah, padahal aku udah ada rencana buat makan siang bareng kamu." Raisya yang melihat ekspresi-menjijikkan-Rama, lalu dibalas dengan raut yang tak kalah menyesalnya.

"Duhh, gimana ya Ram soalnya aku udah janji tadi. Sorry ya?!"

'Gue kibulin' sambung Raisya dalam hati.

"Hmm, ya udah deh kapan-kapan kita makan siang bareng ya? Sekarang aku balik dulu. Bye Raisya." Kepergian Rama membuat Raisya lega. Ia dapat bernafas lega setelah menahan nafas saat di hadapan Rama. Tunggu! Mengapa Raisya harus menahan nafas?

Rama adalah teman kerja Raisya yang dikenal sebelum wanita itu menduduki posisinya sekarang. Pertama kali mengenal sosok Rama, yang ia tahu adalah sosok yang menyenangkan. Rama sering bercengkerama bersama teman-temannya seperti tidak ada batasan satu sama lain, satu hal yang tidak pernah Raisya lihat adalah saat-saat Rama bercengkerama dengan juniornya.

Laki-laki dengan kulit kuning langsat, rambut lurus, rapi, memiliki garis wajah tegas dan sorot mata seperti Goo Ma Joon di dalam drama korea Bread, Love and Dream membuat Raisya jatuh hati. Sayangnya Rama terlalu cuek, ia hanya peduli pada wanita yang memiliki nama dan kedudukan tinggi di perusahaan, membuat Raisya tidak dilirik sama sekali karena posisinya dulu adalah seorang asisten biasa.


Flashback On

Rabu, 17 Juni 2009

Hari ini genap enam bulan Raisya menjadi karyawan di kantor Ayahnya. Seperti biasa, di pagi hari keluarga Wijaya melaksanakan sarapan bersama, Raisya telah siap di meja makan hanya saja ia harus menunggu Ayah dan Bundanya untuk bergabung bersama. Ditemani tablet berlogo apple separuh, Raisya asyik menyelami dunianya.

'Ting Tong Ting Tong'

Terdengar bunyi bel berkali-kali membuat Raisya mengalihkan pandangannya pada Bibi yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Adi Wijaya. Bibi mengalihkan pandangannya pada Raisya saat ia merasa ditatap oleh Nona Mudanya.

"Bentar lagi non, nanggung." Ucap Bibi seakan mengerti arti tatapan Raisya. Melihat hal itu, mau tak mau Raisya harus beranjak untuk membukakan pintu.

'Cklek'

Mata Raisya melebar seketika melihat siapa yang datang ke rumahnya pagi ini, sama halnya dengan seseorang yang kini berada di depannya. Rama disini.

"Siapa Non?" Seolah disadarkan suara Bibi membuat keduanya menoleh ke sumber suara dengan tatapan yang mengandung makna berbeda satu sama lain. Raisya yang mengeluh mendengar panggilan si Bibi dan Rama yang merasa dibodohi karena wanita yang ia acuhkan adalah anak dari atasannya.

Rahasia yang di jaga rapat-rapat oleh Raisya akhirnya terbongkar. Rama yang mulanya sangat cuek pada Raisya secara perlahan-lahan mulai menaruh perhatian pada Raisya. Perhatian-perhatian yang Rama berikan semakin menjadi setelah teman-teman Raisya yang secara terang-terangan mengatakan bahwa ia menaruh hati pada Rama. Ia tak lagi mendekati wanita-wanita yang ada dikantor dan memilih untuk mendekati Raisya. Membuat Raisya pernah di cap menjadi wanita pengganggu hubungan orang lain.

[NEW] Secret and MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang