Selang waktu berlalu
Kini Christy telah sampai ditempat tujuan.
"Tempat apa ini?". Tanya Christy kepada dirinya sendiri.
"Kayak pernah liat...". Lanjutnya.
Yang Christy pikirkan :
"Bodo amat lah, Aku harus segera kesana".
Christypun bergegas memasuki rumah tersebut.
Setelah Christy berada didalam rumah tersebut, benar saja, terlihat Zee yang sedang disekap oleh Ara.
"Aku sudah disini, sekarang biarkanlah aku melepaskan Zee". Ucap Christy kepada Ara.
"Silahkan". Ucap Ara dengan ramah.
Namun, saat Christy hendak melangkahkan kakinya kedepan, tiba-tiba.
Dughh
Christypun pingsan. Christy dipukul dari belakang oleh rekan Ara.
-
-
Selang waktu berlalu, Akhirnya Christypun tersadar.
"Ekhmm". Ucap Christy sambil perlahan lahan membuka matanya.
dan Christypun tersadar, sekarang dia dalam posisi terikat di kursi dan Zee yang masih terikat di depannya.
"Kau pembohong, Kau mengingkari janji, Kau... Kenapa kau mengingkari janji?". Ucap Christy pelan kepada Ara.
"Yang benar saja, kalau aku membiarkan Zee lolos begitu aja, dia pasti akan lapor polisi, Plis deh, jangan terlalu bodoh jadi orang". Ucap Ara dengan santainya.
Hening
Christy hanya bisa melihat kebawah meratapi nasibnya.
Hujan rintik-rintik pun mulai turun, membuat suasana mereka semakin menegangkan.
"Kak Ara". Panggil Christy kepada Ara.
"Apa kau melakukan semua ini, hanya karena kau cemburu kepada ku dan Kak Chika?". Lanjutnya.
-
"Harus kah, Aku menjawab pertanyaan yang sudah sangat jelas jawabannya ini?". Jawab Ara.
"Aku pernah memperingatimu untuk menjauhi Chika, Namun kau malah menolaknya, dan ini adalah akibatnya". Lanjutnya.
"Kini, Sebelum aku membunuhmu, Aku akan membunuh sahabat terdekatmu terlebih dahulu, didepan matamu". Ucap Ara sambil mulai mengambil pisau.
Christy yang tidak berdayapun, hanya bisa menangis mendengarkan hal itu.
"Selamat tinggal, Azizi Shafa Asadel". Ucap Ara sambil mulai mengayunkan pisaunya.
Saat pisaunya hampir menancap ditubuh Zee, tiba tiba Ara ditendang oleh seseorang.
Brukkhh
Ara terjatuh.
Ara yang terjatuhpun, mencoba menoleh ke sumber tendangan, untuk melihat siapakah seseorang yang telah menendangnya. dan ternyata...
"Aku disini untuk menyelamatkan ChrisZee". Ucap Khafid yang sedang berdiri tepat di depan Ara.
Sedangkan, Chika dibelakang sedang mencoba melepaskan ikatan ChrisZee.
"Kak Chika ngikutin aku?". Tanya Christy.
"Iyalah, Kamu mencurigakan gitu, kan aku jadi khawatir". Jawab Chika.
Kini Chika telah selesai melepaskan ikatan mereka berdua.
"Kau, mengganggu saja". Ucap Ara kepada Khafid.
"Semuanya, serang mereka". Teriak Ara kepada rekannya.
"Kalian, cepat lari!". Teriak Khafid kepada Chika, Zee, dan Christy.
Mereka bertiga pun lari mengikuti apa yang diperintahkan oleh Khafid.
Sedangkan Khafid, Mencoba menghalangi rekan Ara yang mencoba mengejar mereka bertiga.
"Ayo dek, kita terus lari sejauh mungkin". Ajak Chika dan diangguki oleh mereka berdua.
Mereka bertiga terus terusan berlari hingga kelelahan.
"Capek kak, Mending kita sembunyi dulu". Ucap Christy dsn diangguki oleh mereka berdua.
Saat ini mereka bertigapun mencoba mencari tempat persembunyian yang aman, lalu mereka bersembunyi disana.
Sedangkan Khafid yang mulai kelelahanpun menjadi lengah, Lalu Khafid dipukul dari belakang dan membuatnya jatuh pingsan. Setelah itu, pasukan Arapun lanjut mengejar Mereka bertiga dan diikuti oleh Ara.
-
"Harusnya mereka belum jauh dari sini, tapi kenapa mereka cepat sekali menghilangnya....". Ucap salah satu pasukan Ara.
"Mereka tidak mungkin lari secepat ini, Mereka pasti bersembunyi disekitar sini". Jawab Ara dengan penuh keyakinan.
Mereka bertiga yang mendengarnya pun mulai panik hingga ingin menangis.
"Gimana ini kak?". Tanya Zee ke Chika dengan sangat ketakutan.
"Nggak tau Zee". Jawab Chika dengan sangat ketakutan juga.
Dorrr
Tiba-tiba terdengar suara tembakan.
dan Ternyata itu adalah suara tembakan Khafid untuk mengalihkan perhatian mereka semua. Mereka bertiga yang peka pun, segera pergi meninggalkan tempat itu.
Ara yang menyadari itu hanya sebuah pancinganpun, segera menyuruh pasukannya untuk tetap mencari mereka bertiga.
"Itu mereka". Teriak salah satu pasukan Ara sambil menunjuk mereka bertiga.
"Kejarr". Teriak Ara sambil berlari mengejar mereka bertiga.
Ara dan Pasukannya pun berlari mengejar mereka bertiga.
"Siall, Ara sangat cerdas ternyata". Keluh Khafid.
Ara dan Pasukannya kini sedang berusaha mengejar mereka bertiga. Mereka bertiga terus berlari sekuat tenaga untuk menghindari Ara dan pasukannya.
"Kita harus cepat cepat masuk ke mobil ku". Ajak Chika dan diangguki oleh mereka berdua.
-
Kini mereka bertiga telah berada didalam mobil Chika.
"Terus, gimana dengan Kak Khafid?". Tanya Zee.
"Ara dan Pasukannya tidak mengincarnya, harusnya dia baik baik aja". Jawab Chika, dan kemudian Chika mulai mengendarai mobilnya.
"Cepat kita naik mobil juga, dan kejar mereka". Teriak Ara kepada rekannya.
Ara dan Pasukannyapun mencoba mengejar mereka bertiga menggunakan mobilnya. Sedangkan Khafid hanya diam ditempat sambil mengamati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Us (S2)
Teen FictionCerita ini adalah lanjutan dari cerita Story About Us, jadi kalau kalian belum baca Story About Us, mending kalian baca dulu, biar kalian tau alur ceritanya