"Kita udah aman kak?". Tanya Christy kepada Chika.
"Kayaknya udah sih, tapi tetap waspada ya, jangan lengah".
"Iya".
Mereka berdua saat ini sudah sangat kelelahan untuk berlari, Namun mereka juga tidak mau berhenti, karena takut terkejar, oleh karena itu mereka memutuskan untuk berjalan.
-
-
Kini mereka berdua sedang berada di tepi danau dengan pepohonan yang rimbun.
"Kayaknya kita udah aman disini dek, mending kita istirahat dulu". Saran Chika dan diangguki oleh Christy.
Saat ini mereka sedang berteduh dibawah pohon mangga untuk beristirahat.
"Kak, Aku mau pipis dulu ya, Kakak tunggu sini". Pamit Christy dan diangguki oleh Chika.
Chika saat ini sedang melamun ditepi danau yang sunyi dan dibawah pohon yang teduh, sambil terkena angin hutan yang menyejukkan.
"Ara?, Kenapa?, Kenapa kamu berbuat sampai sejauh ini?, Kenapa kamu sampai membunuh Azizi?, Selain itu... kamu juga berniat untuk membunuh Christy....., Kenapa?, Apa alasanmu melakukan semua ini?, Apa karena kamu cemburu dengan Christy?". Batin Chika dengan tatapannya yang kosong.
"Jika memang demikian, Tetap aja, Kamu gak punya hak untuk membunuhya Ara....., Walau aku tau kamu cemburu, setidaknya biarkan Christy hidup... dan jangan pernah mencoba untuk membunuhnya". Lanjutnya.
Chika yang sedang melamun, tiba tiba ada yang menyentuh bahunya dan membuat Chika kaget.
"Arghh, Siapa kamu?". Teriak Chika sambil reflek menjatuhkan dirinya kedepan dan menoleh kebelakang.
Dan ternyata orang yang menyentuh bahu Chika adalah Christy.
"Kenapa kak?". Tanya Christy bingung, karena melihat kakaknya kagetnya sampai terjungkal jungkal.
"K-kamu ngagetin aja dek". Jawab Chika.
"Kakak sih blah bloh". Ucap Christy.
"Oiya kak, Kita makan dulu yuk". Lanjutnya.
"Kan makanan kita ada di tenda semua dek".
"Kakak lupa ya? kita kan dihutan, disini banyak banget buah buahan".
"Iya juga".
Merekapun berpencar untuk mencari buah buahan, setelah mereka merasa cukup mengambil buah buahan, merekapun kembali ke titik awal mereka beristirahat.
Merekapun mulai makan buahnya bersama sama.
Merekapun kekenyangan sampai mereka ketiduran.
-
-
Keesokan harinya
Merekapun mulai terbangun dari tidurnya.
"Ekhmm".
"Dek, Aku mau ngomong sesuatu".
"Ngomong apa kak?". Tanya Christy dengan matanya yang masih mengantuk.
"Dek...., kalo aku ngajak kamu tinggal di hutan kayak gini aja, kamu mau nggak? soalnya kayaknya terlalu berbahaya kalau kita balik ke kota untuk saat ini". Tanya Chika kepada Christy.
"Bawa aku kemanapun yang kamu mau kak, Aku akan selalu ada disamping kakak". Jawab Christy.
Dorrrr
Suara tembakan
Christy..... tertembak...
"Namun sayangnya, drama kalian cukup sampai disini". Ucap Ara yang sudah ada dibelakang mereka.
"C-c-c-chris-t-ty...". Panggil Chika kepada Christy dengan perlahan-lahan.
"K-kamu ketembak?".
"K-k-kak Chika, A-aku gpp k-kok kak". Jawab Christy.
"Gpp gimana? Kamu ketembak kayak gini". Ucap Chika dengan sedih dan panik.
"Kak Chika, Sini kak, peluk aku kak, Ayo kita jalani ini bersama sama". Ajak Ara kepada Chika.
"Daripada meluk kamu, mending aku meluk Christy Ra". Jawab Chika sambil langsung memeluk Christy.
"K-k-kak Chika, A-aku gak kuat...". Ucap Christy.
"Christy, kamu jangan ngomong yang aneh aneh, Bukannya kamu yang minta aku janji untuk mendaki lagi?". Ucap Chika.
"Dek, Tahan ya, kamu pasti kuat". Ucap Chika memberi semangat.
"Udah g-gak bisa kak.... Oh i-iya k-k-kak, A-aku mau ngasih tau se-sesuatu". Ucap Christy.
"Apa itu dek?".
"K-kak A-ara itu...".
Dorrrr
Saat Christy ingin melanjutkan kata katanya, Ara langsung menembaknya dan membuat Christy langsung mati ditempat.
"Araaaa". Teriak Chika dengan penuh amarah, Namun Chika sadar, ia tak bisa berbuat apa apa.
"Udahlah Kak Chika, Yuk, kita nikmati suasana indah ini tanpa adanya pengganggu". Ajak Ara kepada Chika.
"Kamu memang gila Ra". Ucap Chika kemudian segera berlari menjauhi Ara.
Ara yang melihat itupun, segera berlari untuk mengejar Chika.
-
Kesalahan fatal Chika.
Chika salah memilih jalan untuk berlari, tidak ada jalan lagi untuk Chika melarikan diri, karena didepan Chika hanya ada jurang.
"Kak Chika, Kamu udah gak bisa kemana mana, Udahlah, Apa susahnya sih? jalan jalan sama Aku?". Ucap Ara.
"Udah Ra, Stop! daripada kemu terus kayak gini, mending kamu lupain aku".
"Nggak Kak Chika, Aku tak akan melupakan jejak langkah kenangan bersama denganmu". Tolak Ara.
"Aku ingin selalu dengamu seperti dulu lagi Kak Chika". Lanjutnya.
"Apa peduliku Ra? Kau bukan lagi Ara yang aku kenal! Dari pada aku harus bersamamu, lebih baik aku... mati!". Ucap Chika dan kemudian lompat menuju jurang yang sangat curam itu.
"KAK CHIKAAAAAA". Teriak Ara sekeras kerasnya, karena ia melihat orang yang sangat ia sayangi itu, akan mati.
-
Hening
Ara Pov :
"Aku gak nyangka... Kamu akan bunuh diri Kak Chika...". Ucap dengan sedihku yang sangat mendalam.
Perasaanku sangat campur aduk saat itu. Sedih, Menyesal, Marah, Depresi, Semuanya menjadi satu.
Aku sudah kehilangan tujuan hidupku.
Aku merasa, Akulah orang tersedih di dunia, tapi walaupun sesedih apapun juga, walaupun tak bisa juga, Suatu hari ku pasti kan bertemu dengannya.
Nggak, bukan suatu hari, tapi secepatnya. Walaupun harapanku juga tidak terwujudkan, Aku akan terus berusaha untuk mewujudkannya.
"Aku akan menyusulmu Kak Chika". Itu adalah kata kata terakhirku, dan kemudian akupun lari, dan loncat ke jurang untuk menyusul sahabat kecilku.
Kak Chika
Ara Pov End.
Bukan cuma Ara Pov yang End, tapi....
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Us (S2)
Teen FictionCerita ini adalah lanjutan dari cerita Story About Us, jadi kalau kalian belum baca Story About Us, mending kalian baca dulu, biar kalian tau alur ceritanya