Pagi itu di SMA Rajawali sudah terdengar suara motor datang berderetan memenuhi area parkir. Motor itu berparkir rapi disana, pemilik nya tidak lain adalah anak-anak Senopati.
Terdapat puluhan anggota Senopati yang bersekolah di sana. Tetapi bukan berarti tidak ada anggota geng lain di Rajawali.
AMIGOS adalah nama geng sebelah. Musuh bebuyutan dari SENOPATI. Sudah menjadi rahasia umum jika keduanya tidak pernah akur sejak dahulu. Kebanyakan anggota nya bersekolah di SMA Bumantara, yang letak sekolahnya hanya 3km dari SMA Rajawali. Kedua sekolah tersebut juga selalu bersaing dalam hal akademik dan non-akademik. Ada beberapa anggota Amigos yang berada di Rajawali, tetapi jumlahnya jelas tidak sebanyak Senopati disana.
dugh!
Suara helm terjatuh akibat seseorang menyenggol helm yang diletakkan pada atas jok motor warna merah itu membuat beberapa anak Senopati menoleh ke arah motor paling ujung.
"Anjir helm gue" umpat Abil ketika mengetahui helm miliknya lah yang dijatuhkan oleh orang itu. Abil buru-buru jalan ke sana.
Ada 4 orang tersenyum puas. Merasa tidak bersalah.
"Apa-apaan lo. Sengaja kan lo jatuhin helm gue. Hah?" Tangan Abil mendorong keras kedua pundak orang di samping motornya itu. Bahkan ketika helm itu jatuh, tidak ada dari mereka yang berniat mengambil dan mengembalikan pada tempatnya. Sudah bisa Abil pastikan kalau mereka sengaja menjatuhkannya.
"Lo yang apaan, dateng-dateng nuduh" jawab Gery, salah satu teman orang yang pundak nya di dorong oleh Abil barusan. Gery mendorong balik pundak Abil.
"Diem lo"
Jovanka dan anak Senopati lainnya bergegas menghampiri mereka.
"Heh pendek. Itu salah lo sendiri naruh helm kagak bener, di senggol dikit udah jatuh. Sama kayak orang nya, senggol dikit jatuh" sahut Arga. Orang yang menyenggol helm Abil. Ketiga teman nya tertawa oleh ucapan Arga itu. Bertepatan dengan Jovan dan beberapa anggota nya datang.
"Bacot. Ambil helm gue sekarang!" Suruh Abil tegas.
"Siapa lo suruh-suruh gue"
"Bos lo disini. Ha?" tambah Gery tidak kalah nyolot.
"Gue bos nya. Gimana?" sahut Jovanka tersenyum, tangan kanan nya merangkul Abil.
Arga tersenyum remeh. Akhirnya yang ditunggu datang juga -batinnya.
Arga dan ketiga temannya. Anggota Amigos yang bersekolah di Rajawali. Arga adalah salah satu orang berpengaruh di Amigos. Itu lah mengapa meskipun tidak lebih dari 10 anak Amigos disekolah ini, mereka tidak pernah takut pada anak Senopati.
Kini murid lain yang berlalu lalang bahkan menghentikan langkah mereka hanya untuk melihat kedua kubu itu saling berhadapan. Pemandangan seperti ini sudah tidak asing lain untuk murid disana.
"Wow. Takut banget ketua Senopati di depan kita banget" kalimat sarkas dari Hanafi terucap.
"Boti lo diem deh" ejek Ichan dari kubu Senopati.
"Kalau gue boti, terus lo apa? Main nya sama cewek-cewek. Bencong ya?" Tawa dari keempat orang itu kembali terdengar. Membuat kubu lawan semakin geram mendengar nya. Terutama Abil yang emosi nya sudah memuncak.
"Gue minta lo ambil helm temen gue dan balikin ke tempatnya. Sebelum lo semua nyesel." Tegas jovan sekarang tidak lagi main-main.
"Kalo gue nggak mau. Lo mau apa?" Jawab Arga melangkah lebih dekat pada Jovanka. Kini keduanya saling berhadapan dan melempar tatapan tajam.
"Ambil sekarang!" Tegas jovan lagi.
Orang didepan Jovan kini menunjukkan smirk nya. "Oke. Gue balikin. Dengan satu syarat" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Naughty || Jinjoo
Teen Fiction𝗚𝘂𝗲 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗻𝗰𝗶 𝗸𝗲𝗵𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝗦𝗲𝘀𝘂𝗮𝘁𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗴𝘂𝗲 𝗴𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗺, 𝘀𝘂𝗹𝗶𝘁 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗴𝘂𝗲 𝗹𝗲𝗽𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻. - 𝗝𝗼𝘃𝗮𝗻𝗸𝗮 ⚠️ gxg