The Preacher terbaring dalam rasa sakit, menceritakan sebuah kisah tentang anak kecil yang ingin menaklukkan dunia. Tentang mereka, yang berjuang melawan tirani dan ketidakadilan.
***
Ruang gelap mulai terbuka, cahaya masuk dari sela-sela pintu. Memancing indra, memancing mata untuk bisa melihat semuanya. Seorang anak telah lahir, dari petani miskin yang hidup sebagai hamba tanah dari bangsawan.
Tangisan terdengar kencang, memekik di udara, di saat yang bersamaan, ibu dari anak itu meninggal. Menyisakan luka di keluarganya.
Hari demi hari terus berjalan, anak itu bertumbuh besar. Dalam lingkup ekonomi yang tak biasa. Ayahnya sakit-sakitan, namun meski begitu terus mabuk di tengah jalan. Luka lebam muncul di kepalanya, ia berkelahi lagi. Dipukul dan dijatuhkan oleh banyak orang. Rumah kecil penuh debu kemudian terbuka, dengan sosok orang yang sempoyongan masuk ke dalamnya.
Sejak kecil, pemandangan ini sudah menjadi biasa. Orang itu hidup dalam keputusasaan. Gila, menjadi sampah masyarakat, meski begitu tetap diandalkan oleh orang-orang di desa. Walau begitu ia tetap seorang pengrajin terbaik. Walau begitu ia tetap seorang pemburu terbaik di desa. Selalu berhasil membawa buruan apa pun, dengan nilai yang fantastis di masyarakat.
Musim panen terus mencekik, gandum dan sayur-sayuran tak bisa terus tumbuh. Bangsawan kini meminta lagi jatahnya. Tak peduli seberapa buruk pun kondisi masyarakat. Mereka akan terus datang, meminta jatah panen, tanpa memikirkan keberlangsungan hidup masyarakat.
Sungguh, apa yang kau harapkan dari hamba tanah?
Mereka lahir dan besar di tanah orang. Bekerja di atasnya, mendapatkan belas kasih dan diberi rumah. Namun sebenarnya mereka tak bebas, sebenarnya mereka hidup bukan untuk diri mereka. Melainkan untuk tuannya, bagai budak, bekerja tanpa upah sepanjang masa.
Hanya hasil tanam yang ditawarkan oleh para bangsawan. Meski begitu mereka tetap bertahan, tak berani melawan. Tahu bahwa dunia di Clayrien Timur sangat berbahaya. Keluar dari sini sama saja mencari mati. Suku barbar, dan Mythical beast menunggumu di mana-mana.
Meski begitu, bangsawan tetap membutuhkan mereka. Ayah dari anak itu terus menerus diandalkan. Wajahnya kusut, tak makan apa-apa hari ini. Hidupnya berantakan, tak tahu arah. Bahkan tak lagi berharap bisa hidup. Hanya makanan kecil yang terus di sediakan di meja. Tak peduli atas apa pun lagi selain bekerja.
Kaki berlari kencang, pemburu itu selalu bisa mendapatkan mangsa yang baik untuk tuannya. Indranya kuat, selalu dapat menemukan dan membedakan hewan yang berkualitas dengan yang bukan. Hari ini ia mengajak anaknya untuk berburu, mengajarkannya, ingin menjadikannya sosok yang bisa menggantikannya suatu saat nanti.
Anak itu tak bertanya, kini umurnya telah menginjak 12 tahun. Wajah tua itu selalu sempoyongan di rumah, namun bertindak seperti orang yang berbeda di hutan. Tangannya terangkat, membidik, dan melontarkan anak panah dengan tepat. Mengenai sasaran, dan mendapatkan babi hutan langka yang kini sudah sangat mahal.
Selesai, ia kemudian berjalan perlahan, mengangkat babi itu ke atas kereta kuda dan membawanya ke kediaman tuan tanah. Sebuah kastel terlihat dari jauh, besar, dan penuh dengan para penjaga. Mereka berdua berjalan pelan, menuju koridor demi koridor dari kastel bangsawan yang berdiri megah.
Hari ini berbeda, ada sebuah acara besar di kastel yang berdiri di tengah hutan. Para keluarga bangsawan berjejer rapi. Kedatangan seorang tamu yang sangat penting di pelataran. Anak itu selalu diajarkan untuk bersimpuh ke bawah setiap ada bangsawan yang datang. Selalu diajarkan bahwa bangsawan adalah segalanya. Bak dewa, kita tak boleh melawan.
Ayahnya memegang erat tangan anak itu. Namun untuk pertama kalinya si anak melihat sebuah pemandangan tak biasa. Untuk pertama kalinya si anak sadar akan sesuatu. Bangsawan itu kemudian mendekat kepada tamu yang datang ke kastelnya. Ia bersimpuh, bahkan sujud di hadapannya. Orang itu memakai mahkota yang bersinar, ditemani oleh dua buah tentara berzirah baja di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rattleheart
Aventure(Cerita Update setiap 3-10 hari sekali) Arslan adalah seorang tentara bayaran yang mencari arti dari dunia. Baginya dunia tak lagi sama semenjak dia terpaksa menjadi tentara bayaran. Peperangan, rasa sakit, hubungan antara manusia. Apa sebenarnya it...