Selamaaaat malaaammm!!!
.
.
.Kalya selalu penasaran bagaimana cara Jerry bekerja, bagaimana calon suaminya membantu para pasien di rumah sakit, apakah Jerry memberi perhatian yang sama pada para pasiennya seperti yang selalu Jerry lakukan pada Kalya, dan hari ini wanita itu mendapat kesempatan datang berkunjung ke rumah sakit tempat Jerry bekerja. Kalya datang dengan membawa bekal makan siang yang sengaja dia masak sendiri untuk diberikan pada Jerry nantinya. Kedatangan Kalya sebenarnya bukan tiba-tiba, beberapa waktu yang lalu dia mengungkapkan rasa penasarannya pada sang kekasih mengenai pekerjaan Jerry, dan Jerry menyuruhnya datang agar Kalya bisa melihat dan menilainya sendiri. “Sayang, maaf lama nunggu.” Jerry yang masih mengenakan seragam scrubnya karena dia baru menyelesaikan operasi, berlari menghampiri Kalya yang duduk menunggu di lobby.
Kalya tersenyum. Jerry tampan, memakai jenis baju apapun dia nampak cocok, tapi Kalya paling suka jika Jerry sudah mengenakan seragam biru itu. Aura kewibawaan dan ketampannya menjadi berlipat ganda. “Gak apa-apa.”
“Kamu belum makan siang, 'kan?”
“Belum. Tapi aku bawa bekel biar kita makan sama-sama.”
“Wih, emang beda sih kalau calon istri. Datengnya dibawain bekel.” Jerry menaik turunkan alisnya, menggoda Kalya.
“Apasih Mas? Matanya minta aku colok.”
Jerry terkekeh. Kalya salah tingkah adalah hal yang menggemaskan. “Kalau gitu kamu tunggu bentar, aku ganti baju dulu. Setelahnya baru kita makan di kantin, sekalian aku ajak kamu keliling.”
“Iya, cepet sana.”
Jerry tiba-tiba menghentakkan kakinya, dan berpose hormat, membuat orang-orang disekitar menoleh ke arah Jerry untuk mencari tahu yang terjadi. “Siap calon istriku, tunggu Mas.” Jerry berlari, meninggalkan Kalya dengan wajahnya yang memerah sebab telah menjadi pusat perhatian. Orang-orang di sana mulai berbisik, membicarakan bagaimana lucunya tingkah sang dokter. Apalagi kabar Jerry yang akan segera menikah sudah menyebar luas ke penjuru rumah sakit, tak sedikit wanita terutama para pegawai rumah sakit yang sejak dulu sudah tergila-gila pada pesona duda dua anak itu, dibuat patah hati karena Jerry sudah ada yang memiliki.
Jerry menggenggam tangan Kalya selagi mengajak calon istrinya berkeliling, lelaki itu juga menjelaskan beberapa ruangan pada Kalya, dan lagi-lagi selama tour rumah sakit tersebut, banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya.
“Gue beneran patah hati ini, dokter Jerry udah punya pawang.” Salah seorang perawat berbisik ketika Jerry dan Kalya lewat di depannya.
“Tadinya gue kesel waktu tau dokter Jerry mau nikah, eh pas liat calon istrinya gue malah kesel sama diri sendiri, ternyata gue jelek.” Lainnya menimpali.
“Di lantai dua ini cuma ada ruangan itu aja sih Sayang.” Jerry menoleh ke Kalya, tangan wanitanya masih dia genggam erat. “Mau lanjut ke lantai tiga?”
“Kalau makan dulu gimana? Aku laper tau Mas. Emang kamu gak laper?”
“Laper sih. Tapi pingin makan kamu.” Jerry memajukan wajahnya, hampir mencium Kalya jika wanita itu tak mendorongnya lebih cepat.
Kalya menoleh ke kanan dan kiri, beruntung tidak ada yang memperhatikan. “Bener-bener ini duda satu. Gak denger apa dari tadi banyak yang ngomongin kita? Kalau keliatan kamu cium aku, habis diserang aku sama fans kamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD JERRY [END✔]
Fanfiction[17+] Jerry, sepuluh tahun hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan, kedua putrinya, dan teman-temannya. Istri? Jerry sudah menduda sejak sepuluh tahun lalu. Tapi tiba-tiba Kalya datang ke hidupnya, membangkitkan gairah Jerry untuk memiliki istri lagi.