01 : Bayangan hitam

442 38 33
                                    

Pemuda berambut putih itu sedang berjalan pelan melewati gang kecil itu dengan raut wajah gelisah, pasalnya ia melewati gang kecil itu di tengah malam sekitar pukul jam setengah sebelas malam. ia menggigit ibu jarinya pelan sial perasaan nya tidak enak, tapi itu jalan satu satunya menuju arah pulang kerumahnya.

Gojo Satoru mulai mempercepat langkah kakinya dengan tergesa gesa ia menengok kekanan dan kekiri untuk memastikan tidak ada orang, Gojo Satoru menghela nafas lega ia mengenggam erat tali tas miliknya dan mulai berlari kecil sambil melihat kearah belakang dan memfokuskan kembali pandanganya kedepan.

Tiba tiba sekilas ada bayangan hitam rambut panjang sedang berdiri disamping lampu yang samar samar, Satoru gemetar ketakutan. Ia terus memandangi bayangan yang tidak jelas itu.

"M-mamah tolongin Satoru, Satoru takut!"

Satoru menghentikan langkahnya ia mengusap gusar wajah 'cantik' nya ah ralat 'tampan' nya Satoru menghela nafas lelah, setelah beberapa menit ia berdiri mematung akhirnya Satoru mulai memberanikan dirinya untuk tetap tegar dan kuat, "Gue kan cowo masa takut dengan begituan! Satoru pasti bisa melewatinya! Ya, ya, pasti bisa!"

Satoru menggerakan kedua lenganya ia mengarahkanya kebelakang punggungnya ia mulai berlari ala 'ninja konoha' Satoru mulai berlari dan melewati bayangan itu namun kesialan menimpa dirinya, Satoru tersandung batu dan ia terjatuh tepat di bayangan hitam itu.

BRUK

Satoru terjatuh dengan tengkurap ia segera mendudukan dirinya ia melihat lutut, lengan, telapak tangan nya terluka dan di dahinya benjol, Satoru mulai merintikan air matanya. "Hiks mamah s-sakit."

SATORUU LO KENAPA LUCU BANGET SI? PENGEN GUE ENT-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATORUU LO KENAPA LUCU BANGET SI? PENGEN GUE ENT-

Satoru mulai sedikit terisak kecil terdengar suara langkah kaki yang menghampirinya.

Drap drap drap

Satoru mengusap air matanya dengan lengan penuh luka, yang tadinya menangis ia sekarang merasa was was dan langkah kaki itu berhenti tepat dibelakang punggung satoru.

Deg

Jantung satoru mulai berdetak kencang ia gemetar kecil didalam hatinya ia merapalkan sebuah doa untuk keselamatanya, terdapat seseorang yang sedang berdiri di belakangnya Satoru bisa melihat jelas dari bayangan yang membelakanginya. Ia ingin sekali kabur dari situ dan berlari sekencang kencangnya ia merasa takut sekarang namun keadaan memaksanya untuk tetap disitu dikarenakan luka di lututnya.

Sosok itu mulai membungkukan badanya ia memajukan wajahnya tepat di telinga Satoru dan ia bertanya, "Hey, lo gapapa?"

Satoru yang tersentak kecil reflek memukul wajah 'tampan' sosok di sampingnya pemuda dengan rambut panjang itu terjungkal kebelakang, Satoru tanpa melihat kearahnya ia mulai berdiri dan berlari dengan terpincang pincang.

Pemuda itu memegangi pipinya yang terasa panas dan sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah, Geto Suguru meludah dan mengusap bibirnya dengan ibu jari. "Gila tuh anak keras banget mukul gue, dia ngira gue setan kali ya? tanpa nengok gue atau minta maaf sama gue."

Suguru melihat kearah Satoru yang sedang berlari terpincang pincang, Suguru berdiri dan membersihkan debu debu yang tertempel pada bajunya lalu ia mengibas ibaskan nya. Suguru mengeluarkan korek api dan mulai menyalakan rokok dan menghisapnya, kepulan asap menguar di udara yang sangat dingin ini.

"Woy bro!"

Suguru menengok kearah pemuda dengan luka disudut bibirnya, Toji Fushiguro.

Suguru membuang putung rokok itu lalu mematikanya dengan menginjaknya, "Lo berak lama amat si? gue cape nungguinya."

"Hehe sorry bro biasa lah kalo gue lama ngapain aja."

"Tch, jangan kebanyakan ngocok tolol."

Toji hanya menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal itu sambil cengegesan, Toji mengnyerit heran ketika melihat bekas pukulan di wajah Suguru.

"Muka lo kenapa? lebam gitu."

Suguru mengusap pelan lebam di wajahnya sambil mendesis "Oh ini? tadi gue habis di tonjok sama cewe cantik". Toji melengos tak percaya apa yang dikatan oleh teman nya itu.

"Ahaha cewe? cantik? mana mungkin cewe tengah malem kluyuran di gang kecil kek gini, ngaco lo." Toji tertawa terbahak bahak sambil menengok kanan kiri.

"Dih ga percayaan, tapi serius tadi ada cewe cantik ji."

"Ngelantur lo, au ah gue gapeduli. ayok pulang."

Suguru hanya menganggukan ajakan temanya itu ia sangat malas untuk berdebat. Suguru dan Toji mulai berjalan dan pergi dari situ.

Sementara keadaan Satoru

Hosh hosh hosh

Bunyi deru nafas Satoru yang tidak teratur ia terengah engah Satoru memegang dadanya dan meremat keras kaosnya, kini satoru sampai didepan pintu rumahnya ia menghela nafas lega dan mulai mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka pintu tersebut, "Mamah aku pulang". Tidak ada sahutan sama sekali dari rumah itu, rumah itu begitu sepi namun menenangkan bagi Satoru. Satoru lupa bahwa ibunya sudah tidak tiada.

Satoru menutup pintu dan menguncinya ia terjatuh merosot dan memeluk kedua kakinya menggelamkan wajahnya disela sela tumpuhan lenganya, "Mamah Satoru kangen." Satoru mulai merintikan air matanya. Bekas luka dan darah yang sebelumnya itu kini sudah mengering.

Satoru terisak kecil betapa ia sangat merindukan sosok ibunya, Satoru mengangkat kepalanya mengusap air matanya lalu ia berdiri menuju kearah dapur. "Uhm Satoru haus." Satoru mengambil gelas dan ia mengisinya dengan air di dispenser lalu ia meneguknya sampai habis.

Satoru meletakan gelas itu di wastafel dan ia juga mencuci tanganya lalu ia melihat bekas luka sebelumnya, "Perih."
Satoru mulai melangkahkan kakinya dan mulai menaiki anak tangga dengan satu persatu dengan pelan pelan dan menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar Satoru, Satoru mengambil sebuah handuk dan melangkah kearah kamar mandi. Ia mulai melepas semua pakaianya dan menyalakan air hangat kedalam bathtub serasa sudah penuh Satoru merendamkan tubuhnya ke bathtub.

Sensasi hangat, perih bercampur satu sama lain Satoru mulai menggosokan sabun ke tubuhnya namun tiba tiba ia teringat dengan sosok itu pemuda yang ia tonjok wajahnya.

"Lah iya tadi itu siapa ya? Dia setan apa manusia ya? Mana mukanya gue tonjok lagi. Au ah ga peduli lagian siapa suruh nakutin gue."

Setelah beberapa menit kemudian Satoru selesai mandi ia mengenakan handuk yang hanya menutupi area pribadinya lalu ia bercermin di wastafel

"Buset gila cakep juga ya gue." Satoru bercermin sambil menatap mukanya yang 'tampan' itu.

"Kangen mamah." Satoru menunjukan wajah sedihnya lalu ia menepuk pelan kedua pipinya "Kapan kapan Satoru bakalan ziarah kemakam mamah." Satoru sambil tersenyum cerah dan menampilkan deretan giginya yang rapih dan putih bersih.

.....

heyo sampe sini dulu, bye

In front of the seaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang