Sorakan demi sorakan terdengar dari setiap penjuru lapangan dimana semua murid SMA Nusantara tengah menonton pertandingan basket yang sedang berlangsung.
"AYO THAN, SEMANGAT!"
Sorak beberapa cheerleader yang berada di bangku penonton paling depan.
Lelaki bernama Nathan itu mengedipkan sebelah matanya membuat teriakan demi teriakan semakin ricuh terdengar saat mendapat kedipan mata dari sang ketua basket SMA Nusantara.
"Mijon! Mijon! Teh pucuk!" Seru ke-5 cowok memecah keriuhan membuat para kaum hawa menatap mereka sinis.
"Neng, mijon, mijon!" Kiky tersenyum menggoda sambil memberi sebotol Mijon kepada gadis yang berada di dekatnya.
"Ihh, ganggu aja lagi nonton ayang juga!" Sentak Fely menatapnya sewot.
"Eh, kesono aja! Ceweknya cakep-cakep!" Seru Yuda membuat ke-empat temannya teralihkan dan berjalan menuju tempat yang ditunjuk Yuda tadi.
"Woyy, Ray! Oper bola!!" Seru teman se-team nya di seberang sana yang dekat dengan ring basket, namun bukan Rayyan namanya jika tak mengecoh lawannya.
Lelaki itu tampak dengan lihai berlari kesana-kemari namun saat gerakannya yang mulai terbaca oleh lawan bahwa Rayyan akan mengoper bola basketnya pada Reza, seketika bola itu justru berbalik arah.
Rayyan melempar nya pada Setya dan..
Pritttt!!!!
"Waktu habis!" Seru wasit dari ujung lapangan sana kemudian matanya melirik skor angka dan waktu yang diraih oleh kedua tim itu. "Pertandingan basket kali ini dimenangkan oleh SMA Nusantara dengan skor 16-7"
Sontak lapangan kembali riuh dengan sorakan-sorakan gembira, namun beberapa juga memilih pergi karena kesal dengan kekalahan tim mereka.
"RAYYANN KAMU KEREN BANGET!!"
"CALON SUAMI EMANG GAK ADA LAWAN!"
Cowok yang tengah menjadi pusat perhatian itu hanya melirik acuh tak acuh, seolah apa yang ia dapatkan ini bukanlah sesuatu yang harus ia banggakan.
Rayyan kemudian memilih pergi dari tribun diikuti oleh teman-temannya.
Disaat semua orang kini tengah bergembira pada pertandingan yang telah dimenangkan oleh SMA Nusantara, dilain tempat terdapat rintihan serta harapan kecil dari gadis yang kini berada diatas rooftoop.
Satu tarikan dari tangan Freisa mampu membuat seorang gadis yang sedang berjalan itu tersungkur ke atas aspal rooftoop sekolah ini.
Ia meringis saat melihat 3 orang berjalan kearahnya dengan tatapan membunuh.
"A-ak--"
"Gak usah banyak bacot, sekarang jelasin ke gue kenapa lo belum lakuin yang kita suruh!" Sentak Freisa langsung memotong pembicaraan dari gadis yang sedang duduk diatas lantai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
65 DAYS-of mission
ספרות נוערAreta zefany, gadis tomboy di SMA Pelita dan merupakan ketua geng ternama di Bandung. Kurangnya kasih sayang dan perhatian membuatnya haus akan hal itu hingga menjadikannya gadis berandalan dan selalu mencari masalah. Hingga suatu saat, Reina, sahab...