Areta zefany, gadis tomboy di SMA Pelita dan merupakan ketua geng ternama di Bandung.
Kurangnya kasih sayang dan perhatian membuatnya haus akan hal itu hingga menjadikannya gadis berandalan dan selalu mencari masalah.
Hingga suatu saat, Reina, sahab...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BREAKING NEWS
"Kami sedang berada di lokasi korban tepatnya berada di SMA Nusantara yang tengah menjadi perbincangan dimana-mana mengenai kabar tersebut, disini kami bersama kepala sekolah SMA Nusantara, bapak Barka. Bisa katakan kepada kami pak bagaimana tanggapan anda mengenai kasus ini?"
Pagi ini bahkan langit tak memancarkan sinar cahaya nya, angin berhembus kencang seolah ikut menyertakan kepergian seorang Reina.
Sirine ambulans masih berdengung seiring para petugas rumah sakit itu mengangkat jenazah Reina yang sudah tertutup.
Seluruh siswa di SMA Nusantara itu melihat bagaimana nyarisnya Reina melompat dari gedung tinggi ini bahkan darahnya masih mengalir deras di lokasi kejadian.
Kabar ini juga merebak luas ke masyarakat sekitar, nyaris masuk Tv nasional.
Pasalnya SMA Nusantara adalah SMA yang di agung-agungkan oleh kalangan atas namun kejadian naas ini membuat sekolah itu jadi bahan perbincangan dimana-mana.
Namun pertanyaannya, mengapa Reina memilih mengakhiri hidupnya?
"Akhirnya, yang gue tunggu-tunggu" Seringai seorang gadis setelah melihat mobil ambulans itu melaju pergi, kemudian berlalu pergi dari tempatnya berpijak menuju kelas, seolah pemandangan mengerikan itu bukan apa-apa baginya.
*****
Seminggu setelah kejadian..
Sebuah mobil sedan melaju cepat membelah jalanan ibu kota yang mulai ramai ini.
Didalamnya terdapat seorang gadis yang sibuk dengan pikirannya, tangannya mencengkram kuat ponsel miliknya hingga ponsel itu menyala.
"Kamu yakin sama keputusan ini?" Ucap Papanya angkat suara setelah sekian lama keheningan melanda keduanya.
"Kalau ada apa-apa telpon papa aja ya, papa akan siap bantu kamu" Namun gadis yang diajak bicara itu hanya berdeham dengan wajah yang terus menatap hamparan jalan raya.
Tak berselang lama, mobil sedan hitam itu berhenti di depan pagar SMA Nusantara. SMA yang menjadi kehidupan baru bagi seorang Fera.
Gadis itu menyalami ayahnya dan langsung membuka pintu mobil itu. Tatapan matanya tak lepas dari tulisan "SELAMAT DATANG DI SMA NUSANTARA" yang terpajang sepanjang gardu sekolah itu.
Fera melangkah masuk, dilihatnya gedung bertingkat tiga itu dan matanya menangkap siluet seorang pria yang diduga adalah kepala sekolah di SMA ini tengah berjalan di sepanjang koridor menuju ruangannya.
Fera berjalan menghampiri pria itu dengan berlari kecil.
"Selamat pagi pak" Sapa nya degan nada lembut membuat pria yang tengah berjalan itu berhenti dan menoleh ke arah belakang.
"Oh, kamu yang siswi baru ya?" Gadis yang di tanya itu tak langsung menjawab, matanya tertuju pada kumis pria itu yang tebal. Itu napas nya apa gak engap ya?
