2- Berita buruk

122 11 1
                                    

Derap langkah seorang gadis mengisi koridor kelas 11, tatapannya menunduk tak berani untuk melihat orang-orang yang berlalu-lalang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah seorang gadis mengisi koridor kelas 11, tatapannya menunduk tak berani untuk melihat orang-orang yang berlalu-lalang.

Ia kemudian masuk ke dalam kelas 11 IPS 2, gadis itu menaruh tas nya di kursi paling depan dan langsung duduk di kursinya.

Brakk!!

Reina terlonjak namun ia tahu betul siapa yang menggebrak mejanya setiap pagi.
Freisa tersenyum manis kemudian mengangkat dagu gadis itu agar mau menatapnya.

Freisa menaikkan sebelah alisnya dan sedikit memiringkan kepalanya, "Berani juga lo tadi sengaja gak mau ketemu gue"

Reina kembali menunduk sambil memainkan jarinya, "Lo pikir lo bisa lepas gitu aja dari gue, huh?"

Beberapa orang di kelas itu tampak tak peduli, ada yang sibuk dengan game nya, ada yang sibuk dengan pembicaraannya, ada juga yang sibuk dengan tugas nya hingga tak menyadari betapa berharap nya Reina sebuah pertolongan menghampiri nya.

"Cepet ikut gue!" Tarik Freisa membuat Reina mau tak mau mengikuti langkah gadis gila itu.

Ia membawa nya menuju rooftop dimana disana sudah ada Delta dan Athena tengah bercanda ria.

"Jadi ini, yang udah mulai berani?" Delta beranjak dari tempatnya menghampiri Reina yang menunduk.

Plakk!!

Delta menampar gadis dihadapannya cukup kencang hingga ia terjatuh.
"Jawab, cupu!"

Reina meringis, ia benar-benar sudah tidak cukup kuat hanya untuk sekedar melawan ketiga temannya ini.

Delta menjambak kasar rambutnya, "Berani lo sama gue?!"

Freisa tersenyum penuh kemenangan melihat Reina yang tengah meronta-ronta kesakitan. Namun, berbeda hal nya dengan Athena, gadis itu selalu diam membisu setiap kali kedua temannya membully Reina habis-habisan.

"I-iya, Maaf-in a-aku"

Reina menangis sesenggukan ketika Freisa menumpahkan minumannya diatas kepala gadis itu.

Delta menyeringai puas kemudian berjalan menuju tangga rooftop disusul Athena dan Freisa. Ketiganya beranjak dari tempat, meninggalkan Reina yang meringkuk karena ketakutan.

Gadis itu lagi-lagi membenturkan kepala nya pelan ke dinding pembatas rooftop yang tinggi nya hanya sebatas pinggang.

"Zefa, aku.. aku udah gak kuat lagi" Isak pilu nya, namun siapapun tak akan mendengarkan rintihan gadis itu.

Dengan sisa kekuatannya, Reina mengambil ponsel yang berada di saku rok nya, kemudian sedikit mengotak-atik ponselnya, setelah itu ia melemparnya ke sembarang arah di tumpukan kayu didekatnya.

Reina bangkit berdiri, berjalan pelan menuju kursi yang berada di ujung rooftoop.

Kaki nya melangkah naik ke atas kursi itu dan lanjut berdiri diatas pembatas rooftoop yang menampilkan hamparan tanah sekolah.

65 DAYS-of missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang