Chapter 1 : Kami Curiga Kau Adalah Pembunuhnya
Jari-jari ramping dan kurus membelai ringan pipa opium giok-putih untuk sesaat sebelum melemparkannya ke tempat tidur dengan sembarangan.
Wanita itu menguap, perlahan berdiri dan melenggang ke wastafel.
Dia menyalakan keran air dan dengan ringan memutarnya, matanya setengah tertutup dan tubuhnya tampak tidak bisa mengumpulkan sedikit tenaga.
Terdengar suara gerakan dari belakangnya.
Wanita di depan cermin melihat orang yang baru datang.
"Bagaimana kau bisa masuk ke sini?" Dia tersenyum dengan malas, sikapnya penuh dengan pesona yang memikat.
"Kau datang tepat waktu, ayo bantu aku memilih qipao, hari ini..."
TN : Qipao atau cheongsam, baju/gaun khas wanita China.
Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, ekspresinya di cermin berubah menjadi kaget!
"Apa yang kau laku..."
Jeritan yang hendak keluar tertahan di tenggorokannya. Dia melawan, meronta mati-matian meraih tangan pihak lain dan berusaha mencakarnya. Kuku bercat yang dirawat dengan rajin menjadi patah karena usaha itu, dan darah mengalir dari retakannya, tidak jelas pihak mana yang terluka.
Tetapi hal ini hanya mengundang reaksi yang jauh lebih beringas dari pihak lain.
Wanita itu tanpa sadar membuka mulutnya lebar-lebar!
Dia tidak bisa menghirup sedikit pun udara yang ingin dia hirup, sebaliknya hanya mempercepat kematiannya sendiri.
Wajah yang biasanya membuat pria tergila-gila sekarang berkeriut dan terlihat mengerikan, pelipisnya berdenyut dengan pembuluh darah berwarna biru, matanya perlahan mendelik ke atas. Dalam kegelapan, sebuah pikiran yang lewat membuatnya menyadari bahwa kain yang sekarang mencekik lehernya adalah gaun tidur miliknya sendiri yang baru saja dia lemparkan ke atas tempat tidur.
Jubah sutra yang dia beli bulan lalu, dia jadi sangat menyukainya. Dia seringkali memakainya.
Sandalnya tertendang, dan tubuhnya diseret menuju kamar tidur, meninggalkan dua jejak basah di lantai karena kakinya yang telanjang.
Orang yang mencengkeramnya tidak menunjukkan simpati, dan mengerahkan lebih banyak tenaga saat melihatnya melawan.
Untuk seseorang yang berada di ambang kematian, hidup dipersingkat detik demi detik.
Perlahan kakinya berhenti menendang.
Tubuhnya terbaring lemas di atas ranjang, kedua matanya masih terbuka lebar, menatap diam ke arah langit-langit.
Kematian tidak membuatnya menutup mata.
***
Ya Qi dengan penuh semangat mengutak atik produk makeup di mejanya. Setelah ragu-ragu selama beberapa lama antara dua merek krim pemutih, dia akhirnya memilih yang baru. Botol baru itu agak kaku ketika dia membuka tutupnya, tetapi keharuman yang dioleskan ke wajahnya dengan cepat menghapus sedikit keraguannya yang tersisa. Memandangi dirinya sendiri di cermin, suasana hati Ya Qi juga menjadi lebih cerah. Untuknya, malam ini hanyalah malam biasa di antara ribuan malam. Tetapi malam ini sedikit berubah karena kedatangan seseorang.
"Ya Qi, Ling Shao sudah datang, dia ingin bertemu denganmu!"
TN : Shao kependekan dari Shaoye = Tuan Muda
Ya Qi dengan cepat berbalik dan menyambar lipstik Danqi yang letaknya paling jauh darinya dan belum pernah dibuka. Dia membukanya, memutarnya, dan dengan hati-hati memakainya sambil bercermin. Ini adalah produk asing yang baru saja dibelinya dari Yong'an Departement Store dan dia belum mau menggunakannya selama berhari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
北斗 / Beidou / The Big Dipper
Historical FictionTerjemahan Bahasa Indonesia Judul : 北斗, Beidou, The Big Dipper, The Plough, Rasi Bintang Biduk Author : Meng Xi Shi (梦溪石) Genre : Action, Adventure, Criminal, Mistery, Shounen Ai Chapter : 182 chapter + 6 extra Raw Source : http://www.jjwxc.net/oneb...