Chapter 21 : Hantunya Datang
Para pelayan keluarga Yuan masih tidak diizinkan meninggalkan gedung kecil itu. Setelah kematian Ah Lan, semua pelayan tampak tertekan, mereka tampak lebih kuyu dan kurus dibandingkan sebelumnya. Ketika Ling Shu dan Yue Dingtang melangkah masuk, mereka langsung merasakan suasana yang berat di udara.
Bahkan petugas polisi yang berjaga merasa tidak tahan dan mencari alasan untuk pergi mendapatkan minuman.
“Aku pikir bangunan depan tidak bersih. Kematian tuan dan nyonya mungkin ada hubungannya dengan hal itu,” kepala pelayan dipanggil dan setelah ragu-ragu untuk beberapa lama, akhirnya mengatakan sesuatu yang mengejutkan.
Yue Dingtang mengerutkan kening. “Kau tidak mengatakan itu saat terakhir kali.”
Kepala pelayan tersenyum getir. “Saat terakhir kali, aku tidak menyangka hal ini akan menjadi separah ini. Sekarang bahkan Ah Lan sudah...sulit untuk tidak percaya!”
Yue Dingtang bertanya, “Apa yang kau maksud dengan ‘tidak bersih’??”
Kepala pelayan itu menghela napas, “Ketika Tuan Besar pindah ke rumah besar ini, dia telah diperingatkan oleh seseorang...”
Beberapa tahun sebelumnya, kekuasaan politik tidak stabil dan kepemimpinan sering berpindah tangan, dan kekacauan merajalela di seluruh negeri. Panglima perang dengan nama yang tersohor ada dimana-mana, hari ini mereka berteman, tetapi besok mereka bisa menjadi musuh. Panglima perang yang kurang terkenal bahkan lebih banyak dan ada dimana-mana.
Yuan Bingdao awalnya adalah bawahan Gubernur Provinsi Sichuan, Liu Cunhou. Saat Liu Cunhou mulai kehilangan kekuasaan, Yuan Bingdao segera menghimpun sekelompok pasukan dan mencoba membangun kekuasaannya sendiri.
Namun, nasib baiknya tidak bertahan lama karena ia dengan cepat ditelan oleh panglima perang lainnya. Anak buahnya entah terbunuh atau membelot ke pihak yang lebih kuat.
Yuan Bingdao ingin melekatkan dirinya pada Pemerintah Nasionalis untuk bangkit kembali, namun Pemerintah Nasionalis meremehkannya karena reputasi buruknya dan kurangnya kekuasaan.
Merasa tidak berdaya, Yuan Bingdao tidak punya pilihan selain membawa keluarganya ke Shanghai dan tinggal di kediaman ini. Dia telah dengan teliti memilih kediaman ini sebagai rumah pensiunnya, dan sangat menghargainya.
Saat itu, ada tiga rumah yang bisa dia pilih, tapi dia sangat tertarik pada yang satu ini. Yuan Bingdao yang licik percaya bahwa dunia sekarang ini, dimana ada kekuatan asing mengintai, dan negeri ini dalam keadaan lemah dan rentan. Negeri subur ini pada akhirnya akan menjadi incaran bangsa asing, baik Inggris atau Amerika Serikat, atau Jepang dan Rusia. Sehingga kediaman yang terletak di wilayah konsesi internasional akan paling aman untuk ditinggali.
Pemilik rumah ini sebelumnya adalah seorang pria Inggris yang telah menikah tiga kali, dan konon semua istrinya meninggal secara misterius. Ada desas-desus bahwa pria Inggris itu telah membunuh istrinya, tapi tidak ada seorangpun yang melaporkannya dan juga tidak ada bukti, jadi masalah itu dibiarkan tidak terselesaikan.
Belakangan, pria Inggris itu juga meninggal. Ketika dia ditemukan, sudah terlambat untuk menyelamatkannya. Rumor mengatakan bahwa dia tewas dengan tampang yang menggambarkan kengerian, seolah-olah dia telah melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Setelah kejadian ini, rumor tentang hantu di kediaman ini menyebar dengan cepat.
Setelah Yuan Bingdao membeli rumah ini, tempat ini dikenal sebagai Kediaman Yuan dan selama sekitar satu dekade tidak terjadi insiden apapun.
Semua orang secara perlahan melupakan rumor di masa lalu, tetapi kepala pelayan tua itu masih mengingatnya. Ketika tiga orang meninggal berturut-turut, ingatan itu tiba-tiba muncul kembali dari lubuk pikirannya, membuatnya semakin ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
北斗 / Beidou / The Big Dipper
Historical FictionTerjemahan Bahasa Indonesia Judul : 北斗, Beidou, The Big Dipper, The Plough, Rasi Bintang Biduk Author : Meng Xi Shi (梦溪石) Genre : Action, Adventure, Criminal, Mistery, Shounen Ai Chapter : 182 chapter + 6 extra Raw Source : http://www.jjwxc.net/oneb...