4. kehidupan yang indah (mimpi)

106 17 0
                                    





Hari ini Freen sudah memutuskan untuk pergi berbelanja ke pasar, karena bahan makanan sudah habis.

Dalam perjalanan ia, memandangi indahnya alam di sekitarnya. Di setiap jalan yang ia lalui di tumbuhi oleh bunga-bunga yang indah, tapi ada satu jenis bunga favoritnya, yaitu tulips terutama bunga tulips putih.

Bunga tulips adalah bunga favoritnya di karenakan memiliki arti yang mendalam di setiap warna dari bunganya. Ia berharap suatu saat, ia akan memiliki kehidupan yang sama seperti arti dari bunga tulip.

Freen berjalan menuju keramaian pasar. Menuju toko ikan, Freen membeli 1ekor ikan saja untuk makan selama 3hari.

" pak berikan aku 1 ikan ini "...ujar Freen menunjuk ikan yang ingin ia masak.

" ah baiklah, ini ikanmu "...ujar si penjual ikan.

" terimakasih "...ujar Freen memberikan uangnya 1koin tembaga dan mengambil kantong berisikan ikan.

" baiklah ini kembalianmu "...ujar si penjual ikan memberikan 1koin tembaga dengan ukuran yang lebih kecil.
(Di sini harga ikan cuma setengah koin ya, jadi 1koin tembaga sebenarnya bisa membeli 3ekor ikan. Itu kenapa si penjual memberikan kembalian 1koin tembaga yang lebih kecil)

Keramaian pasar membuat kebisingan di setiap sudutnya, ia tidak menyangka hari ini pasar seramai itu. Dengan

" terima kasih "...ujar Freen mengambil kembaliannya dan lanjut mencari sayur dan buah di toko sebelah.

" pak berikan aku 3tomat, 1bawang dan 5cabai "...ujar Freen. Si penjual langsung menyiapkan pesanan Freen.

" ini "...

Freen mengambil sayurnya dan memberikan 1koin tembaga kembalian dari toko ikan sebelumnya.

Akhirnya belanjaanya sudah cukup, hari ini ia tidak mendapat buah yang segar jadi ia memilih mencari besok saja.

Kembali ke arah ia datang, Freen berjalan menuju rumahnya dengan menenteng 2kantong berisikan ikan dan sayur.

Dalam perjalanan ia mendapati seekor rubah yang terluka. Melihat itu Freen dengan segera melihat luka rubah itu.

Ternyata kaki rubah itu patah, dengan perlahan Freen mencoba memegang tubuh rubah itu. Nampak dari raut wajah rubah itu, bahwa ia tidak senang di sentuh oleh siapapun.

Tapi Freen, ia tetap mencoba mengelus bulu rubah itu dengan pelan. Awalnya rubah itu terlihat ganas tapi setiap belaian Freen mampu menenangkan rubah itu, dengan perlahan Freen mencoba menggendong rubah itu.

Rubah itu sudah tidak memberontak, ia hanya pasrah jika akan di bawa oleh gadis ini.

Menggendongnya menuju rumah, Freen teringat kalau ada potongan daging kecil di rumah, mungkin ia akan memberikannya kepada rubah ini.

Sambil berjalan ia terus mengelus kepala rubah itu, agar ia dapat lebih tenang.

Beberapa menit berjalan akhirnya Freen sudah sampai di rumahnya, membawa rubah itu ke belakang, Freen akan memandikannya dulu.

Menyiapkan air hangat dan sebuah kain, dengan perlahan Freen memasukkan tubuh rubah itu ke dalam air. Rubah itu terlihat merikis tapi tidak memberontak. Dengan perlahan Freen membasuh setiap kotor pada tubuh rubah itu, selang beberapa menit ia mengeluarkan rubah itu dengan perlahan dan membungkus tubuhnya dengan kain tadi. Menggendong rubah itu masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah Freen mencari sepotong kecil daging yang ia simpan, menaruhnya di mangkuk lalu membawanya ke rubah itu sebagai makanan.

Freen memutuskan untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Saat menuju pintu kamar, ia melihat Merwin berada di ruang tamu. Memutuskan tidak jadi ke kamar Freen malah pergi ke depan.

the shadow knight (BECKFREEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang