5. perundingan dengan bandit (gagal)

79 19 0
                                    




Hari ini merupakan hari yang cerah, aku adalah Becca seorang Ksatria bayaran untuk membunuh siapapun itu dengan upah yang setimpal.

Beberapa hari lalu aku mendapat kabar, jika ada sekelompok bandit yang meresahkan, aku ingin mengajukan diri untuk membunuh bandit itu dengan bayaran yang cukup mahal. Memang kejam jika di pikir, membunuh sekelompok orang dengan hanya satu tebasan, tapi itu merupakan hal wajar yang aku lakukan selama 5tahun ini.

Hari ini, aku akan menuju kota asvertia, aku akan menemui penjaga balai, untuk merundingkan bayaran jika aku kembali dengan sudah membunuh bandit-bandit itu. Aku sudah terkenal kejam, siapapun mereka jika sudah berhadapan denganku, akan ku pastikan ia mati di tanganku.

***

Menunggangi kuda ku, aku mulai menuju kota tujuanku. Dengan cepat hanya membutuhkan waktu 2hari aku sudah sampai di kota tujuanku.

Semua mata menatapku, ada yang terlihat ketakutan dan menjauh. Melihat seorang kakek tua, aku berusaha bertanya arah jalan padanya.

" permisi tuan, apakah kau tau dimana kantor balai?...tanya Becca.

" Aa...ada di sebelah sana, kau tinggal jalan beberapa ratus meter lagi "...ujar kakek tua parubaya itu, aku menganggukan kepala dan mengerti arah dari yang di bilang kakek itu.

" ahh...terimakasih tuan "...ujar Becca. Aku berterima kasih dan mulai menunggangi kuda ku ke arah tunjukan kakek itu.

Sesampainya di depan balai, aku langsung turun dari kudaku. Merapikan zirahku dan mulai berjalan menuju pintu masuk. Saat memasuki kantor balai, terlihat banyak mata menatap ke arahku, seakan mereka takut atas kehadiranku.

Aku bisa melihat wajah dari penjaga balai itu terlihat pucat pasi, seakan aku ini adalah hantu saja.

***

Setelah berbicara pada penjaga balai aku langsung menunggangi kuda ku mengarah ke selatan, tapi di tengah perjalanan aku malah menemukan seorang gadis dengan tubuh penuh luka, sepertinya gadis itu baru saja di serang.

Aku menepikan kudaku, melihat kebelakang gadis itu masih berjalan lunglai bagai tidak ada tenaga. Aku turun dari kudaku dan menghampirinya.

" kau tidak apa-apa? "...tanya becca yang melihat kondisi gadis itu yang sangat miris.

" sakit "...lirih gadis itu dengan cepat gadis itu tiba-tiba saja pingsan. Aku yang merasa kasihan memutuskan untuk membawa gadis itu agar tidak terluka.

Terpaksa, aku harus mengubah rute perjalananku agar aku bisa menolong gadis ini. menuju kota terdekat aku membawanya ke penginapan.

Sesampainya di penginapan, aku memperhatikan sejenak wajah gadis itu, manis sekali rupanya. Aku yang merasa kepanasan, memutuskan untuk mandi terlebih dahulu saja.

Setelah mandi aku mendapati gadis itu sedang duduk di atas ranjang, ia meringkuk seperti ada yang ia takutkan.

Perlahan aku dekati dia, memeluknya dan menenangkan gadis itu. Tubuh gadis ini bergetar, aku yakin ia sangat ketakutan. Apa mungkin ia mendapat pelecehan?.

" tenang, kau baik-baik saja. Aku tidak akan berbuat aneh padamu "...ujar Becca sambil terus mengelus punggu gadis itu. Ia benar-benar merasa kasihan pada gadis yang ia bawa ini.

" siapa namamu cantik? "...tanya Becca yang masib terus memeluk tubuh gadis itu

" Na...namaku Freen "...ujar Freen.

" nama yang bagus, kalau begitu kau ganti baju dulu aku sudah siapkan. Dan setelah itu aku akan obati lukamu "...ujar becca. Aku terus saja memandangi wajah manisnya, membantunya mengganti pakaian, setelah itu aku mencoba mengobati luka pada kakinya.

the shadow knight (BECKFREEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang